8. Tingkat upah Investasi dapat dipengaruhi oleh tingkat upah tenaga kerja. Ketika upah riil
mengalami penurunan maka tenaga kerja akan lebih murah. Upah riil yang rendah mendorong perusahaan menarik lebih banyak tenaga kerja. Dengan adanya tenaga
kerja tambahan ouput akan lebih banyak diproduksi Mankiw, 2000. Dengan semakin banyaknya output yang diproduksi maka tingkat keuntungan dapat
mengalami peningkatan sehingga perusahaan cenderung akan meningkatkan investasinya.
Dalam Salvatore 1997 dijelaskan bahwa para pengusaha Jepang belakangan ini merelokasikan atau memindahkan pusat-pusat produksi mobilnya
di berbagai negara, khususnya di kawasan Asia Timur dan kawasan Asia Tenggara karena tingginya biaya produksi, khususnya tenaga kerja, di Jepang
sendiri, sehingga menjadikan kegiatan produksi domestik di sektor tersebut menjadi relatif mahal sehingga kurang efisien.
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis
2.3.1. Analisis Shift Share
Analisis Shift Share pertama kali diperkenalkan oleh Perloff et. al pada tahun 1960. Pada awalnya, analisis Shift Share digunakan untuk mengidentifikasi
sumber pertumbuhan ekonomi wilayah di Amerika Serikat. Selain itu, analisis Shift Share
juga digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan sektor-sektor wilayah yang lamban di Indonesia dan Amerika Serikat. Manfaat lain dari analisis
Shift Share dapat menduga dampak kebijakan wilayah ketenagakerjaan.
Analisis Shift Share
merupakan suatu analisis mengenai perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja pada
dua titik waktu di suatu wilayah. Analisis Shift Share memiliki tiga kegunaan, yaitu untuk melihat perkembangan: 1 sektor perekonomian di suatu wilayah
terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas, 2 sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, dan
3 suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan
pertumbuhan antar wilayah. Dengan demikian, dapat ditunjukkan adanya Shift pergeseran hasil pembangunan perekonomian daerah, bila daerah itu
memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian nasional.
Selain itu, analisis Shift Share juga dapat digunakan untuk membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah
dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya dan mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan tersebut. Bila
penyimpangannya bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa sektor ekonomi dalam wilayah tersebut memiliki keunggulan kompetitif.
Asumsi yang digunakan pada analisis Shift Share adalah bahwa perubahan indikator kegiatan ekonomi dalam penelitian ini adalah investasi di
suatu wilayah antara tahun dasar analisis dengan tahun akhir analisis dibagi menjadi tiga komponen pertumbuhan.
1. Komponen Pertumbuhan Nasional National Growth Component Komponen Pertumbuhan Nasional PN adalah perubahan indikator ekonomi
pada suatu wilayah yang disebabkan oleh adanya perubahan indikator ekonomi nasional secara umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau
perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi semua sektor dan wilayah. 2. Komponen Pertumbuhan Proporsional Proportional Growth Component
Komponen Pertumbuhan Proporsional PP timbul karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir. Perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah,
perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support
dan perbedaan dalam struktur pasar dan keragaman pasar. 3.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Regional Share Growth Component
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW timbul karena peningkatanpenurunan indikator ekonomi pada suatu wilayah dibandingkan
dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif,
akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut.
Analisis Shift Share
menunjukkan bahwa perubahan sektor i pada wilayah j dipengaruhi oleh tiga komponen pertumbuhan wilayah. Ketiga komponen
pertumbuhan wilayah tersebut adalah komponen Pertumbuhan Nasional PN, komponen Pertumbuhan Proporsional PP, dan komponen Pertumbuhan Pangsa
Wilayah PPW. Berdasarkan ketiga komponen tersebut dapat ditentukan dan
diidentifikasikan perkembangan suatu sektor ekonomi pada suatu wilayah. Apabila PP+PPW
≥ 0, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor i di wilayah ke j termasuk kedalam kelompok progresif maju. Sementara itu,
PP+PPW 0 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ke i pada wilayah ke j tergolong pertumbuhan lamban.
Gambar 2.4. Model Analisis Shift Share
Sumber: Budiharsono 2001
Kemampuan teknik analisis Shift Share untuk memberikan dua indikator positif yang berarti bahwa suatu wilayah mengadakan spesialisasi di sektor-sektor
yang berkembang secara nasional dan bahwa sektor-sektor dari perekonomian wilayah telah berkembang lebih cepat daripada rata-rata nasional untuk sektor-
sektor tersebut, tidaklah lepas dari kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan dari model analisis Shift Share adalah:
1. Analisis Shift Share tidak lebih dari pada suatu teknik pengukuran atau
prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah menjadi komponen-komponen. Persamaan Shift Share hanyalah identity
equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi keprilakuan, metode
Komponen Pertumbuhan Nasional
Wilayah ke j Sektor ke i
Komponen Pertumbuhan
Proposional Komponen
Pertumbuhan Pangsa Wilayah
Wilayah ke j Sektor ke i
Maju PP+PPW
≥0
Lamban PP+PPW
Shift Share tidak untuk menjelaskan mengapa, misalnya pengaruh
keunggulan kompetitif adalah positif di beberapa wilayah, tetapi negatif di wilayah lain. Metode Shift Share merupakan teknik pengukuran yang
mencerminkan suatu sistem perhitungan semata dan tidak analitik. 2.
Komponen petumbuhan nasional secara implisit mengemukakan bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju nasional tanpa
memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan wilayah. 3.
Kedua komponen pertumbuhan wilayah PP dan PPW berkaitan dengan hal-hal yang sama seperti perubahan penawaran dan permintaan, perubahan
teknologi dan perubahan lokasi, sehingga tidak dapat berkembang dengan baik.
4. Teknik analisis Shift Share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua
barang dijual secara nasional, padahal tidak semua demikian. Bila pasar suatu wilayah bersifat lokal maka barang itu tidak dapat bersaing dengan
wilayah-wilayah lain yang menghasilkan barang yang sama, sehingga tidak mempengaruhi permintaan agregat.
2.3.2. Analisis Regresi Berganda