Model Analisis Koefisien Determinasi R

Barat. Investasi dalam penelitian ini dipisahkan menjadi investasi PMDN dan PMA di Jawa Barat.

4.3.2.1. Model Analisis

Model persamaan yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi PMDN di Jawa Barat adalah: PMDN t = α + α 1 SB t + α 2 INF t + α 3 UMP t + α 4 PDRB t + α 5 DUMMY t + ε i 4.20 Model persamaan yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi PMA di Jawa Barat adalah: PMA t = β + β 1 SB t + β 2 INF t + β 3 UMP t + β 4 PDRB t + β 5 DUMMY t + ε i 4.21 dimana: PMDN = investasi PMDN riil Jawa Barat tahun dasar 2002 miliar rupiah, PMA = investasi PMA riil Jawa Barat tahun dasar 2002 miliar rupiah, SB = suku bunga kredit investasi Provinsi Jawa Barat persen, INF = inflasi Jawa Barat persen, PDRB = Pendapatan Domestik Regional Bruto riil Jawa Barat tahun dasar 2002 miliar rupiah, UMP = upah minimum Provinsi Jawa Barat rupiah, DUMMY = dummy sebelum dan sesudah otonomi daerah, 0 = sebelum otonomi; 1 = otonomi daerah ε i = error term, t = periode waktu tahun. Model tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan kriteria-kriteria uji agar model tersebut memenuhi persyaratan metode analisis Ordinary Least Square OLS.

4.3.2.2. Koefisien Determinasi R

2 dan Adjusted R 2 Digunakan untuk melihat sejauh mana variabel bebas mampu menerangkan keragaman variabel terikatnya. Menurut Gujarati 1993, terdapat dua sifat R 2 yaitu: 1. Merupakan besaran non-negatif. 2. Batasnya adalah 0 ≤ R 2 ≥ 1. jika R 2 bernilai 1 berarti suatu kecocokan sempurna, sedangkan jika R 2 bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel terikat dan bebasnya. Nilai koefisien determinasi dapat dihitung sebagai berikut: ESS R 2 = _________ TSS RSS = 1 - ________ TSS ∑℮ i 2 = 1 - ________ ∑y i 2 4.22 dimana ESS adalah jumlah kuadrat yang dijelaskan explained sum of squares dan TSS adalah jumlah kuadrat total total sum of squares. Salah satu masalah jika menggunakan ukuran R 2 untuk menilai baik buruknya suatu model adalah akan selalu mendapatkan nilai yang terus naik seiring dengan pertambahan variabel bebas kedalam model sehingga Adjusted R- squared bisa juga digunakan untuk melihat sejauh mana variabel bebas mampu menerangkan keragaman variabel terikatnya. Adjusted R-squared secara umum memberikan penalty atau hukuman terhadap penambahan variabel bebas yang tidak mampu menambah daya prediksi suatu model. Nilai Adjusted R-squared tidak akan pernah melebihi nilai R 2 bahkan dapat turun jika ditambahkan variabel bebas yang tidak perlu. Bahkan untuk model yang memiliki kecocokan yang rendah goodnes of fit Adjusted R-squared dapat memiliki nilai yang negatif. Nilai Adjusted R-squared dapat dihitung sebagai berikut: dimana K adalah banyaknya parameter dalam model termasuk faktor intersep. Persamaan 3.23 dapat ditulis sebagai: dimana σ 2 adalah varians residual dan S y 2 adalah varians sample dari Y.

4.3.2.3. Pengujian untuk masing-masing Parameter Regresi