1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal atau tidaknya masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas data pada penelitian ini
menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program komputer International Business Machines Statistical Package
for Social Science Version IBM SPSS 19. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah nilai probabilitas, yaitu nilai Asymp. Sig.
2-tailed lebih dari taraf signifikansi 0,05 maka data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 102
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 6.04434705
Most Extreme Differences Absolute
.057 Positive
.049 Negative
-.057 Kolmogorov-Smirnov Z
.574 Asymp. Sig. 2-tailed
.896 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat dilahat bahwa nilai Asymp.
Sig. 2-tailed sebesar 0,896 yang nilainya taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data peneltian bersifat normal.
Berikut grafik histogram dan normal probability plots di bawah ini menunjukkan apakah data penelitian terdistribusi secara normal atau tidak.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013
Gambar 4.2 Grafik Probability Plots
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013 Dari grafik histogram yang ditunjukkan gambar 4.1 tampak bahwa
grafik berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan ataupun ke kiri. Jadi dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal. Begitu pula pada grafik
normal propbablity plots yang dituntukkan pada gambar 4.2 di atas titik-
titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal.
2. Uji Asumsi Klasik
a Uji Multikolinieritas
Dalam penelitian ini uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan antara variabel motivasi belajar dan
perhatian orang tua yang akan menyebabkan terjadinya korelasi yang kuat antara variabel bebas. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar
variabel bebas
tidak mengandung
multikolinieritas. Pengujian
multikolinieritas ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas apabila toleransinya 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas dalam Penelitian
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
15.836 4.401
3.598 .001
MotivasiBelajar_X1 .420
.055 .591
7.595 .000
.668 1.497
PerhatianOrangTua_X2 .299
.088 .265
3.402 .001
.668 1.497
a. Dependent Variable: PrestasiBelajar_Y
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013 Tabel 4.8 tersebut menunjukkan nilai VIF untuk variabel motivasi
belajar X1 sebesar 1,497 di bawah 10 dan nilai memiliki tolerance 0,668
di atas 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk variabel motivasi belajar X1 tidak mengandung multikolinieritas.
Variabel perhatian orang tua X2 bernilai VIF sebesar 1,497 di bawah 10 dan memiliki nilai tolerance 0,668 di atas 0,1. Maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi untuk variabel perhatian orang tua X2 tidak mengandung multikolinieritas.
b Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik Multivariate Standardized Scatterplot melalui pengujian dengan menggunakan bantuan
program komputer IBM SPSS 19. Sebuah model regresi dikatakan bebas dari heteroskedastisitas yaitu adalah model yang memiliki grafik
scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar dengan acak random baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berikut hasil
pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini:
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013
Berdasarkan gambar 4.3 tersebut terlihat bahwa grafik Scatterplot memiliki pola titik-titik yang menyebar di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.1.2.2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan variabel bebas independent variable adalah motivasi
belajar X1 dan perhatian orang tua X2 serta variabel terikat dependent variable adalah prestasi belajar akuntansi Y.
Hasil analisis regresi berganda menggunakan bantuan program IBM SPSS 19 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
15.836 4.401
3.598 .001
MotivasiBelajar_X1 .420
.055 .591
7.595 .000
PerhatianOrangTua_X2 .299
.088 .265
3.402 .001
a. Dependent Variable: PrestasiBelajar_Y
Sumber: Data penelitin diolah tahan 2013 Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa konstanta sebesar
15,836 dan koefisien untuk variabel motivasi belajar X1 sebesar 0,420 dan koefisien variabel perhatian orang tua X2 sebesar 0,299 sehingga persamaan
model regresinya yaitu adalah:
Persamaan model regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1. Konstanta = 15,839 menyatakan bahwa jika variabel motivasi belajar X1
dan perhatian orang tua X2 nilainya adalah 0, maka variabel prestasi belajar akuntansi Y nilainya sebesar 15,839.
2. Koefisien motivasi belajar X1 = 0,420 menyatakan bahwa jika variabel motivasi belajar mengalami kenaikan 1 poin dan variabel lain dianggap
tetap, maka variabel prestasi belajar akuntansi Y mengalami kenaikan sebesar 0,420.
3. Koefisien perhatian orang tua X2 = 0,299 menyatakan bahwa jika variabel perhatian orang tua mengalami kenaikan 1 poin dan variabel lain
dianggap tetap, maka variabel prestasi belajar akuntansi Y mengalami kenaikan sebesar 0,299.
4.1.2.3. Hasil Analisis Uji Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara simultan - Uji Simultan Uji F
H
1
Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar dan perhatian orang tua berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Pengujiannya dilakukan dengaan bantuan program komputer IBM SPSS 19. Hasil uji hipotesis secara simultan Uji F dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. 1
Regression 5524.729
2 2762.365
74.113 .000
a
Residual 3689.947
99 37.272
Total 9214.676
101 a. Predictors: Constant, PerhatianOrangTua_X2, MotivasiBelajar_X1
b. Dependent Variable: PrestasiBelajar_Y
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2013 Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 4.10
tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji F adalah
0,000 kurang dari alpha 0,05 yang berarti signifikan. Sehingga Ho ditolak
dan H
1
yang menyatakan, “Ada pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi
keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 20122013.” diterima.
2. Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara parsial - Uji Parsial Uji t