b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. c. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang dihaparkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang
diharapkan. 3. Sesuai materi bahan yang harus dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya. b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan instruksional yang
harus dicapainya. 4. Syarat keberhasilan belajar
a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian keterampilan sikap itu mendalam pada siswa.
2.1.4. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal pencapaian siswa
setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang
hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan
hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar.
Tu’u 2004:75 menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika telah mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.
Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi bersifat kognitif dan
biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar
atau mempelajari sesuatu yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Jadi, prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau
angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh
guru untuk melihat penguasaan materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Sejalan dengan Sudjana dalam Tu’u 2004:76 yang mengatakan
bahwa, diantara ketiga ranah, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Menurut Djamarah 2010:252 prestasi belajar dioperasikan dalam
bentuk indikator-indikator berupa nilai ulangan harian, nilai mid semester,
maupun nilai ulangan akhir semester dan kemudian diolah menjadi nilai raport akhir semester, kenaikan kelas, maupun kelulusan.
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar