dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dorongan yang beroientasi pada tujuan merupakan inti dari
pada motivasi. Dalam kegiatan belajar Sardiman 2007:75 mengatakan motivasi
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu siswa dapat tercapai. Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual yang berperan dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang
memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar, dengan motivasi yang tepat maka hasil belajar akan optimal.
2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi atau proses yang mengarahkan siswa melakukan aktivitas belajar.
Disinilah pentingnya peran seorang guru, seorang guru harus mampu mengetahui seberapa besar motivasi seorang siswa. Menurut Sardiman
2007:83 motivasi yang ada pada setiap orang dapat dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya. 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja mandiri. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya. 7. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri tersebut, berarti orang itu memiliki
motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti di atas akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar akan
berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan
baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis.
2.2.3. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal dengan adanya motivasi. Sehubungan dengan hal tersebut,
Sardiman 2007:85 menyatakan bahwa ada tiga fungsi motivasi, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberiakan arah dari kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyelesaikan perbuatannya, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
yang harus dikerjakan secara serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Motivasi yang ada pada diri siswa sangat berpengaruh dalam
pelaksanaan pembelajaran. Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Sedangkan menurut Hamalik
2001:161 fungsi motivasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai pernggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.2.4. Macam-macam Motivasi