Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan pembangunan suatu negara. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang unggul dalam kepribadian, pemikiran, dan karya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu menjadi tonggak bangsa dan negara. Jadi, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam proses pendidikan mencakup kegiatan pembelajaran. Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu: pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan aplikasi dari pendidikan formal. Melalui sekolah, siswa disiapkan agar dapat mencapai perkembangan pemahaman suatu kompetensi secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangan pemahaman kompetensi secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya. Hal ini dapat dicapai dengan cara belajar. Slameto 2010:2 menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangk an menurut Rifa’I dan Chaterina 2009:82, belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Gagne dalam Slameto 2010:13 memberikan dua definisi dalam masalah belajar, yaitu: 1 Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku; 2 Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang diawali dengan pemahaman yang baik mengenai suatu hal sehingga menghasilkan suatu perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi perlu adanya penilaian. Hasil dari penilaian itulah yang disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Tu’u 2004:75 meyatakan, “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan de ngan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Sejalan dengan Sudjana dalam Tu’u 2004:76 yang mengatakan bahwa, diantara ketiga ranah, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang di tempuh siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK pada Kompetensi Keahlian Akuntansi. Sucipto dkk 2004:3 menjelaskan pengertian akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan. Mata pelajaran akuntansi membekali siswa dalam pembukuan keuangan yang dilakukan oleh instansi, lembaga, maupun perusahaan seperti jasa, dagang, dan manufaktur agar siap dipergunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan. Hasil observasi di SMK Negeri 9 Semarang menunjukkan bahwa akuntansi merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa karena memerlukan pemahaan, kecermatan dan ketelitian dalam menganalisa setiap transaksi yang terjadi di perusahaan. Kompetensi- kompetensi yang dipelajari dalam akuntansi saling berkaitan dan berupa satu kesatuan. Apabila penguasaan siswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan siswa akan sulit untuk menguasai kompetensi selanjutnya. Keberhasilan prestasi belajar akuntansi siswa ditentukan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto 2010:54-72 ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu meliputi: 1 faktor jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh; 2 faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan; dan 3 faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu: 1 faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; 2 faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; dan 3 faktor masyarakat yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 20122013, perolehan nilai akuntansi siswa belum mencapai hasil yang optimal karena masih banyak siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran produktif akuntansi yaitu 75 dan standar ketuntasan kelas adalah 75 dari jumlah siswa. Berikut ini adalah data rata-rata nilai ulangan harian, mid semester, dan ulangan akhir semester mata pelajaran produktif akuntansi kelas X semester gasal kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 20112012, setelah diolah ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian, Mid Semester, dan Ulangan Akhir Semester Siswa Kelas X Semester Gasal Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 20112012 Kelas Jumlah Siswa KKM Tuntas Belum Tuntas Jumlah Persentase Jumlah Persentase X AK 1 36 ≥75 16 44,4 20 55,6 X AK 2 36 ≥75 10 27,8 26 72,2 X AK 3 36 ≥75 17 47,2 19 52,8 Jumlah 108 43 39,81 65 60,19 Sumber: Dokumen guru akuntansi kelas X tahun 20112012 yang diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian siswa belum mencapai KKM. Kelas X Akuntansi 1 ada sebesar 55,6 siswa yang belum tuntas dari KKM dan secara ketuntasan kelas belum mencapai standar ketuntasan sebesar 75, kelas X Akuntansi 2 ada sebanyak 72,2 siswa yang belum tuntas dan tentunya masih jauh dari ketercapaian standar ketuntasan kelas. Sama halnya pada kelas X Akuntansi 3, siswa yang belum mencapai KKM sebesar 52,8 dan sekaligus belum mencapai standar ketuntasan kelas. Secara keseluruhan, siswa yang mencapai ketuntasan KKM hanya sebesar 39,81 dan siswa yang tidak tuntas sebesar 60,19 . Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi tahun pelajaran 20112012 masih tergolong rendah. Untuk mengkaji penyebab rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 9 Semarang, maka peneliti menggali banyak informasi. Berdasarkan informasi dari keterangan guru setempat dan pengamatan secara langsung oleh peneliti diketahui bahwa siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran siswa kurang memiliki semangat untuk mengikuti pelajaran, siswa kurang aktif bertanya sehingga apabila mengalami kesulitan atau kurang paham akan materi pelajaran kebanyakan siswa enggan bertanya kepada guru secara langsung. Ketika diberi tugas saat ditinggal guru, siswa ramai sendiri dan kebanyakan siswa saling contek-menyontek. Menurut Sardiman 2007:75 dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi mampu menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih keras dalam belajarnya agar tercapai prestasi belajar yang optimal. Kurangnya motivasi belajar mengakibatkan kurangnya dorongan untuk belajar sehingga menghambat prestasi belajar siswa yang optimal. Selain kurangnya motivasi belajar, indikasi lain yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar akuntansi siswa yang diperoleh peneliti yaitu kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap perkembangan anak di sekolah. Perhatian orang tua sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar lebih giat agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Slameto 2010:105 menyatakan bahwa perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian dari orang tua akan membuat siswa merasa diperhatikan sehingga timbul rangsangan dalam dirinya untuk belajar guna memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Soeparwoto dkk 2007:120 perhatian yang diberikan orang tua meliputi perhatian fisiologis, psikologis, dan sosial siswa. Menurut keterangan guru setempat diketahui bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah dimana kedua orang tuanya bekerja. Kesibukan orang tua dalam bekerja mengakibatkan kurangnya perhatian orang tua dan motivasi terhadap belajar siswa di rumah sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dari keterangan informasi tersebut, peneliti menduga bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 20122013 yaitu motivasi belajar dan perhatian orang tua. Untuk memperkuat dugaan tersebut, peneliti melakukan kroscek dengan menyebarkan angket kepada 30 siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 20122013 menunjukkan hasil diantaranya sebagai berikut: Tabel 1.2 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Motivasi Belajar No Rentang Kualitatif Kriteria Jumlah Persentase 1. 76 - 100 Sangat Tinggi 2. 51 - 75 Tinggi 6 20 3. 26 - 50 Sedang 10 33,3 4. ≤ 25 Rendah 14 46,7 Jumlah 30 100 Sumber: Siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang 20122013 Hasil angket motivasi belajar data observasi awal menunjukkan bahwa hanya 20 siswa yang memiliki motivasi tinggi dan 46,7 yang memiliki motivasi rendah. Ini menunjukkan motivasi belajar siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang masih rendah. Begitu pula pada faktor perhatian orang tua, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Perhatian Orang Tua No Rentang Kualitatif Kriteria Jumlah Persentase 1. 76 - 100 Sangat Baik 2. 51 - 75 Baik 6 20 3. 26 - 50 Cukup Baik 8 26,7 4. ≤ 25 Kurang Baik 16 53,3 Jumlah 30 100 Sumber: siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang 20122013 Data di atas menunjukkan sebesar 20 siswa yang perhatian dari orang tuanya baik dan siswa yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya dimiliki siswa sebanyak 53,3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sudarma dan Eva 2007 dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi dengan judul “Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi” menyimpulkan adanya pengaruh antara motivasi, disiplin, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tayu Pati. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa besarnya kontribusi motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi mencapai 29,16, kontribusi disiplin berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 23,81, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi memiliki kontribusi sebesar 15,44. Penelitian yang dilakukan oleh Isnawati 2012 yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 20112012 ” juga menunjukkan adanya pengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 30,8, dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 36,4. Desforges dkk 2003 dengan penelitiannya dengan judul “The Impact of Parental Involvement, Parental Support, and Family Education On Pupil Achievement and Adjustment ” menyimpulkan adanya pengaruh positif keterlibatan dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar. Diperkuat oleh Eamon 2005 yang berjudul penelitian “Social-Demographic, School, Neighborhood, And Parenting Influences On The Academic Achievement Of Latino Young Adolescents ” menunjukkan adanya pengaruh kondisi keluarga atau perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karakteristik ibu dan orang tua berpengaruh terhadap prestasi yang ditunjukkan dengan R 2 untuk prestasi membaca sebesar 0,17 atau 17 dan R 2 untuk prestasi matematika sebesar 0,13 atau 13. Penelitian yang dilakukan Desforges merupakan penelitian yang mengkaji kembali suatu literatur. Penelitian milik Eamon hanya menekankan pada faktor eksternal yaitu kondisi keluarga atau perhatian orang tua yang mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isnawati menggunakan dua variabel bebas yaitu perhatian orang tua dan motivasi belajar serta merupakan penelitian populasi karena sempel yang diambil adalah seluruh populasi, sedangkan pada penelitian Sudarma menggunakantiga variabel bebas yang dua diantaranya berbeda dengan penelitian ini yaitu disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Sehingga pada penelitian kali ini terdapat perbedaan pada responden, tempat dan tahun penelitian. Jadi, peneliti tertarik untuk meneliti kembali penelitian yang sejenis guna membuktikan teori yang sudah ada. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar dan perhatian orang tua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu, dukungan teori, dan hasil observasi awal di SMK Negeri 9 Semarang, maka kiranya penting diadakan penelitian mengenai motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 20122013”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

1 11 16

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas Sd Negeri 01 Suruh Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Girimarto Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 18

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Girimarto Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 14

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK 17 MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017.

11 62 208

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, CARA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 215

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 174

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PESERTA DIDIK KELAS X KEUANGAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 184

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 4 195

PENGARUH MINAT BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YAPEMDA 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 247