2.2.4.4 Langkah-Langkah Penggunaan Media Foto Peristiwa
Foto peristiwa adalah penyajian foto yang diambil berdasarkan topik atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Penggunaan foto peristiwa pada proses
pembelajaran dilaksanakan sebelum guru menjelaskan lebih jauh mengenai materi yang akan diajarkan.
Menurut Daryanto 2011 :108, langkah-langkah pembelajaran menggunakan media foto peristiwa dalam proses pembelajaran menulis teks adalah sebagai
pertama, guru mengadakan apersepsi terlebih dahulu. Kedua, guru menjelaskan materi pelajaran. Ketiga, guru membagikan foto peristiwa yang akan dijadikan
sebagai media pembelajaran menulis teks berita. Keempat, siswa mengamati foto peristiwa yang telah dibagikan oleh guru. Kelima, siswa menuliskan hasil
pengamatan dalam bentuk teks berita. Keenam, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Ketujuh, guru mengadakan evaluasi mengenai materi yang telah
disampaikan. Dapat disimpulkan bahwa dengan langkah - langkah tersebut siswa dapat
menulis teks berita dengan baik.
2.3 Kerangka Berpikir
Kegiatan menulis merupakan kegiatan mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan yang dimiliki ke dalam lambang-lambang kebahasaan berbentuk tulisan
ataupun karangan yang dapat dipahami oleh orang lain. Kegiatan menulis teks berita banyak dipengaruhi oleh suatu kejadian yang berdasarkan fakta. Oleh karena itu,
kegiatan menulis teks berita merupakan kegiatan yang tidak mudah tetapi sangat penting untuk dibelajarkan kepada siswa. Penggunaan media dan metode yang tepat
dari seorang guru dapat membantu tercapainya tujuan yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran salah satunya ditentukan oleh
pemilihan media dan teknik pembelajaran yang tepat. Dalam penelitian ini digunakan media foto peristiwa untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita. Media ini
dapat membantu siswa mengalirkan secara bebas apapun yang tersimpan di dalam pikirannya. Media foto merupakan salah satu media yang sangat dikenal dalam proses
pembelajaran. Hal
itu disebabkan
kesederhanaannya, tanpa
memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Media ini dapat
menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat mengamati foto dan menuliskan dalam bentuk teks berita.
Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah.
Pada proses tindakan penelitian siklus I meliputi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap akhir. Dalam tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan adalah mengadakan proses pembelajaran menulis teks berita menggunakan media foto peristiwa yang
sebelumnya guru memberikan teori menulis teks berita. Guru menjelaskan materi mengenai hakikat berita, unsur-unsur yang terdapat dalam berita, bahasa dalam berita,
dan jenis-jenis berita dan memberikan contoh teks berita. Langkah selanjutnya guru membagikan foto peristiwa kepada siswa kemudian siswa diminta untuk mengamati
foto peristiwa tersebut. Guru meminta siswa menuliskan hasilnya dalam lembar kerja yang telah disediakan.
Hasil kerja siswa akan dikoreksi dan dinilai berdasarkan tolok ukur dan dinilai setiap aspeknya. Setelah itu, akan dilakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan pada siklus I. Apabila ada kelebihan yang diperoleh pada siklus I maka akan ditingkatkan lagi sedangkan kelemahan atau kekurangan pada siklus I akan
diperbaiki dan ditingkatkan dalam siklus II dengan perbaikan perencanaan dan tindakan. Berikut ini adalah bagan pola pikir dalam penelitian tindakan kelas ini.
Bagan 2 Kerangka Berpikir PROSES
Keterampilan menulis teks berita
meningkat
SIKLUS II SIKLUS I
INPUT
Media foto peristiwa
Media foto peristiwa
MASALAH
Siklus II Siklus I
Rendahnya keterampilan menulis
teks berita OUTPUT
Perencanaan Perbaikan
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi Siklus I
Hasil Siklus I kelemahan
dan kelebihan pada siklus I
Tindakan
Observasi
Refleksi Siklus II
Hasil Siklus II
2.4 Hipotesis Penelitian