Hakikat Pembelajaran KAJIAN TEORI

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

2.1.2.1. Pengertian Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Sedangkan Permendiknas No. 41 tahun 2003 tentang standar proses menyebutkan pengertian pembelajaran yang berarti usaha sengaja, terarah, dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang agar orang lain dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik. Trianto 2012: 17 berpendapat bahwa pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan menurut Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2009:192 pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan siswa memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan stimulus. Aliran Kognitif menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari Darsono dalam Hamdani 2011: 23. Abdul Majid 2013: 4 mendefinisikan istilah pembelajaran instruction sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya effort dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Secara lebih rinci Suprijono 2012: 13 menjelaskan bahwa pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran, guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Jadi, peserta didik menjadi subjek dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran yang telah peneliti paparkan, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan yang melibatkan guru dan siswa melalui berbagai strategi dan metode serta fasilitas belajar yang diberikan oleh guru untuk mempermudah siswa dalam memberikan pengalaman belajar sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif. Trianto 2012: 20 suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: 1 Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM 2 Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa 3 Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa orientasi keberhasilan belajar diutamakan 4 Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir 2, tanpa mengabaikan butir 4. Proses pembelajaran yang efektif diperlukan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan optimal. Karena dengan efektifnya pembelajaran berarti siswa mampu menangkap dan memahami materi dengan lebih baik. 2.1.2.2. Karakteristik Pembelajaran di SD Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat perkembangan siswa. Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah: 1 Siswa kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar SD, berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih konkrit. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum 2004 menggunakan pendekatan tematik 2 Siswa kelas 3 SD sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang bersifat konkrit. 3 Siswa kelas 4, 5, dan 6 SD atau disebut kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya Anitah 2009: 2.30-2.31. Berdasarkan penjabaran karateristik pembelajaran di SD tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik pada setiap jenjang pendidikan berbeda-beda sehingga harus diperhatikan dalam memilih cara, metode atau strategi yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Karakteristik siswa kelas rendah umumnya masih dalam taraf berpikir konkrit dan cara berpikirnya masih holistik menyeluruh, tidak terpisah-pisah sehingga pembelajaran dilakukan tematik. Sedangkan karakteristik siswa kelas tinggi siswa sudah mulai bisa dihadapkan pada konsep- konsep yang mulai bersifat abstrak.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN BRINGIN 02

0 22 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291