15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
2.1.1.1. Pengertian Belajar Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi
melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir Trianto, 2012: 16. Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri
dalam interaksi
dengan lingkungannya
Slameto, 2010: 2. Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi.
Sesuai dengan yang dijabarkan Rifa’i dan Anni 2010: 82 beberapa pengertian tentang belajar menurut beberapa ahli psikologi antara lain adalah sebagai berikut:
1 Gage Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
2 Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
3 Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan
perubahan perilaku ini tidak berasal dari proses pertumbuhan. Sesuai pengertian belajar yang telah diuraikan peneliti menyimpukan bahwa
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil pengalaman dalam interaksi yang dilakukan oleh individu dengan lingkungannya
dan berlangsung seumur hidup. Perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil belajar terjadi secara sadar dan berkelanjutan serta
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kearah yang lebih baik. Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur
yang saling kait-mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku, Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2010: 84. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1 Peserta didik 2 Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan
peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan;
otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil penginderaan kedalam memori yang kompleks dan syaraf atau otot yang digunakan untuk
menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. 3 Rangsangan stimulus
Peristiwa yang merangsang penginderaan siswa disebut stimulus. Agar siswa mampu belajar optimal maka ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu
yang diminati.
4 Memori Memori berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. 5 Respon
Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Respon dalam siswa diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan
perilaku atau perubahan kinerja. Hamdani 2011: 22 mengemukakan beberapa ciri belajar sebagai berikut:
1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar;
2 Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual;
3 Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu;
4 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran Hamdani, 2011:22
adalah kesiapan belajar, perhatian, motivasi, keaktifan siswa, mengalami sendiri,, pengulangan, materi pelajaran yang menantang, balikan dan penguatan serta
perbedaan individual
2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Proses dan hasil belajar seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-fator yang mempengaruhi belajar menurut Slameto 2010: 54-60 dibagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern, berikut penjelasannya:
1 Faktor intern a. Faktor Jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor Psikologis a Inteligensi. Merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-
18konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b Perhatian. Menurut Slameto 2010: 55 adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata mata tertuju kepada suatu obyek
bendahal atau sekumpulan obyek. c Minat. Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenal beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
d Bakat. Merupakan kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atu
berlatih. e Motif. Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak,
akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi
penyebab berbuat
adalah motif
yaitu sebagai
penggerakpendorongnya. f Kematangan. Merupakan suatu tingkatfase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
g Kesiapan. Menurut Slameto 2010: 59 adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
c. Faktor kelelahan. Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani psikis.
2 Faktor ekstern a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.2. Hakikat Pembelajaran