2.3.2 Landasan
2.3.2.1 Landasan Hukum
Landasan hukum diselenggarakannya PAUD berbasis Pendidikan Al- Qur’an adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Lampiran b.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Lampiran
c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2004-2025. e.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan. Lampiran g.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. h.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010.
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik. j.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2.3.2.2 Landasan Nilai
Landasan nilai diselenggarakannya PAUD berbasis Pendidikan Al- Qur’an
adalah sebagai berikut: a.
QS. An-Nisa’ Ayat 9.
Artinya: 9.
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka
khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata
yang benar.
b. QS. Luqman Ayat 12-19.
Artinya
Artinya: 12.
Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah Dan barang siapa bersyukur kepada Allah,
maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa
tidak bersyukur kufur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.
13. Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia
memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah
benar- benar kezaliman yang besar.”
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah yang
bertambah-tambah, menyapihnya
dalam usia
dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya du-I dunia dengan
baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tepat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan. 16.
Lukman berkata, “Wahai anakku Sungguh jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi,
niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.
17. Wahai anakku Laksanakanlah salat dan suruhlah manusia berbuat yang
makruf dan cegahlah mereka dari yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia karena sombong
dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. c.
QS. At-Tahrim Ayat 6.
Artinya: 6.
Wahai orang-orang yang beriman Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api nerakayang bahan bakarnya adalah manusia dan api; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
d. QS. Maryam Ayat 59-60.
Artinya: 59.
Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat.
60. Kecuali orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan kebajikan, maka
mereka itu akan masuk surga dan tidak dizalimi dirugikan sedikit pun.
2.3.3 Tujuan Program Layanan