Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa tingkat guru bimbingan dan konseling dalam membuat laporan hasil layanan kunjungan rumah mencapai rata-
rata 66.31 dengan kriteria sedang. Hasil analisis persentase frekuensi data penelitian pada deskriptor laporan dapat dideskripsikan bahwa 31.58 6 orang
dari 19 guru BK SMA Negeri se-Kabupaten Temanggung dalam menyusun laporan kunjungan rumah berada pada criteria tinggi, dan 68.42 13 orang pada
kriteria sedang lihat Lampiran 6. Secara keseluruhan guru BK SMA Negeri se- Kabupaten Temanggung dalam menyusun laporan pelaksanaan kunjungan rumah
berada pada kriteria sedang dengan rata-rata 66.31.
4.1.3 Hasil Analisis Kualitatif
Wawancara merupakan alat pendukung untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan terhadap enam guru bimbingan dan konseling SMA Negeri di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan
mengenai pelaksanaan kunjungan rumah oleh guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri se-Kabupaten Temanggung diperoleh gambaran sebagai berikut:
Dalam tahap perencanaan kunjungan rumah, diperoleh gambaran bahwa rata-rata guru bimbingan dan konseling hanya terfokus pada dua hal, yakni waktu
pelaksanaan kunjungan rumah serta mempersiapkan kelengkapan administrasi kunjungan rumah. Sementara hal-hal seperti menetapkan kasus siswa yang
memerlukan kunjungan rumah, meyakinkan siswa pentingnya kunjungan rumah, menyiapkan data atau informasi pada keluarga, dan menetapkan materi kunjungan
rumah belum dilaksanakan.
Dalam tahap pelaksanaan kunjungan rumah, diperoleh gambaran bahwa rata-rata guru bimbingan dan konseling dalam memberitahukan rencana
kunjungan rumah kepada keluarga siswa hanya disampaikan secara lisan kepada siswa yang bersangkutan. Dalam mengkomunikasikan kunjungan rumah kepada
pihak terkait rata-rata guru bimbingan dan konseling hanya melibatkan siswa yang bersangkutan saja. Selain itu dalam melakukan kunjungan rumah ketempat siswa
rata-rata guru bimbingan dan konseling hanya membicarakan permasalahan yang sedang dialami oleh siswa.
Dalam tahap evaluasi kunjungan rumah, diperoleh gambaran bahwa rata- rata guru bimbingan dan konseling telah melakukan evaluasi meskipun hanya
sebatas evaluasi pada proses pelaksanaan kunjungan rumah. Sementara evaluasi mengenai hasil yang diperoleh dan evaluasi terhadap penggunaan data hasil
kunjungan rumah belum seluruhnya dilakukan. Dalam tahap analisis hasil evaluasi kunjungan rumah, diperoleh gambaran
bahwa rata-rata guru bimbingan dan konseling melakukan analisis hasil evaluasi untuk mengetahui hambatan-hambatan pada proses pelaksanaan kunjungan rumah
bukan analisis terhadap efektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan kasus siswa.
Dalam tahap tindak lanjut kunjungan rumah, diperoleh gambaran bahwa rata-rata guru bimbingan dan konseling menyatakan bahwa tindak lanjut
dilakukan sesuai kebutuhan. Hal ini disesuaikan dengan permasalahan siswa, ketika permasalahan siswa belum terselesaikan maka dilakukan tindak lanjut.
Dalam tahap laporan kunjungan rumah, diperoleh gambaran bahwa rata- rata guru bimbingan dan konseling belum seluruhnya menyusun laporan
kunjungan rumah dikarenakan beberapa hal yang menghambat penyusunan laporan seperti adanya tugas-tugas lain yang harus dikerjakan. Selain itu dalam
penggunaan laporan kunjungan rumah hanya sebatas sebagai arsip pribadi, tidak disampaikan kepada pihak yang terkait seperti orang tua siswa dan kepala
sekolah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian