9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dalam penulisan skripsi dilakukan untuk mengkaji pustaka beberapa buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, mupun laporan ilmiah yang
relevan dengan topik penelitian yang diteliti dengan penelitian sebelumnya dan pemilihan teori yang tepat untuk landasan kerja penelitian. Pada bab ini peneliti
akan menjelaskan konsep-konsep teoritis yang mendasari pelaksanaan penelitian, yang meliputi: 1 penelitian terdahulu, 2 pelaksanaan kegiatan kunjungan
rumah di SMA.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian mengenai pelaksanaan kunjungan rumah oleh guru bimbingan dan
konseling di SMA Negeri se-Kabupaten Temanggung. Berikut dikutip beberapa hasil penelitian yang terkait dengan kunjungan rumah.
8.4.1 Setiawan, Wawan Adi 2012 mengenai Studi Deskriptif Tentang
Pelaksanaan Layanan Pendukung Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri SMA N Se-Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran
2011 2012.
Hasil penelitian tentang pelaksanaan layanan pendukung bimbingan dan konseling di SMA Negeri se-Kabupaten Ngawi didapatkan hasil bahwa;
pelaksanaan aplikasi instrumentasi masuk dalam kategori cukup baik 52,
himpunan data masuk dalam kategori cukup baik 56, konferensi kasus masuk dalam kategori kurang baik 29, kunjungan rumah masuk dalam kategori cukup
baik 44, dan alih tangan kasus 51. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan layanan pendukung di SMA Negeri
se-Kabupaten Ngawi terlaksana dengan cukup baik.
8.4.2 Khotimah 2013 mengenai Pelaksanakan Kunjungan Rumah Home
Visit di SMA Negeri se-Kabupaten Jombang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak kemiripan pada proses pelaksanaan, yang membedakan hanya pada tahap persiapan. Pada tahap
pelaksanaan semua sekolah sama, setiap guru bimbingan dan konseling yang melaksanakan kunjungan telah memiliki keterampilan yang baik sehingga
hubungan yang terjalin dengan orang tua juga baik, selain itu respon yang diberikan orang tua teradap kunjungan rumah ini juga baik karena konselor
mampu menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya kerumah dengan baik. Dalam tahap tindak lanjut, setiap guru bimbingan dan konseling memiliki cara
yang berbeda-beda disesuaikan dengan permasalahan dari setiap siswa. Dalam hal pelaporan, konselor membuat laporan tertulis sebagi bentuk laporan kepada
kepala sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kunjungan rumah di SMA Negeri se kabupaten Jombang belum sesuai dengan konsep bimbingan
konseling mengenai pelaksanaan kunjungan rumah.
8.4.3 Siska Manda Sari dkk., 2013 mengenai Hambatan yang Dialami
Guru BK dalam Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Rumah di SMP dan SMA Negeri Kota Payakumbuh.
Penelitian ini didasari atas fakta dilapangan bahwa kegiatan kunjungan rumah tidak dilaksanakan karena disebabkan berbagai hambatan. Melalui
pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling diharapkan siswa dapat berkembang secara optimal. Kenyataan di
sekolah, ada guru bimbingan dan konseling yang menghadapi kendala dalam pelaksanaan kunjungan rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih
banyak guru bimbingan dan konseling mengalami hambatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dari hasil kunjungan rumah.
8.4.4 Sahin, Fulya Yuksel 2009 mengenai The Evaluation of Counseling