Hambatan-hambatan Pelaksanaan Kunjungan Rumah

meliputi; a Menyusun laporan kegiatan kunjungan rumah, b Menyampaikan laporan kepada pihak terkait, dan c Mendokumentasikan laporan kunjungan rumah.

8.4.9 Hambatan-hambatan Pelaksanaan Kunjungan Rumah

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari kendala serta hambatan-hambatan tanpa terkecuali kegiatan kunjungan rumah. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel 1991: 134 bahwa: “hambatan dan kesulitan guru pembimbing dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tersebut dikelompokkan menjadi 6 bagian, yaitu: konselor sendiri, kepala sekolah, staf guru pelajaran, siswa, orang tua, suasana sekolah dan keadaan dunia pendidikan”. Lebih lanjut, pendapat dari Winkel diatas dijabarkan sebagai berikut: 1 Banyak tamatan program studi bimbingan dan konseling pada strata S1 masih berumur muda pada saat terjun kelapangan. Kepribadian belum terbentuk sepenuhnya, sehingga konselor menjadi ragu-ragu dalam melaksanakan konseling. 2 Tantangan yang dihadapi oleh konselor adalah mengkomunikasikan kepada kepala sekolah tentang bimbingan dan konseling, bukan pertama-tama melalui teoritis, melainkan melalui pelayanan yang memuaskan kepada siswa. 3 Masih banyak staf guru yang melontarkan kritik negatif tehadap konselor sekolah yang bersumber kepada rasa iri dengan konselor 4 Pada kalangan siswa sendiri, tanggapannya beragam dari tanggapan yang positif, kurang peduli, bahkan ada yang terang-terangan menolak. Hambatan-hambatan yang biasa dihadapi oleh konselor sekolah adalah siswa tidak memahami hakekat pelayanan bimbingan dan konseling, siswa memandang konselor sebagai satpam sekolah, siswa enggan menghadapi konselor karena mengira akan dimarahi, dan lain sebagainya. 5 Banyak oarng tua yang merasa senang dengan hadirnya seorang konselor di sekolah, yang dapat membantu anaknya menjadi lebih dewasa dan menjadi seorang mediator antara harapan orang tua dan harapan anaknya. Orang tua seperti ini biasanya memiliki pendidikan yang tinggi. Namun ada juga orang tua yang memiliki harapan yang tidak realistik, misalnya supaya anak tidak memberontak. 6 Suasana sekolah yang kurang disiplin, pengaturan nilai menurut situasi dan kondisi, kebiasaan siswa untuk mencontek dan mencari lubang-lubang untuk menutupi kesalahannya itu bisa mempersulit pekerjaan seorang guru bimbingan dan konseling. Jadi, pihak-pihak terkait yang ada di sekolah seperti kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, guru pelajaran dapat mempengarui keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Selain itu dibutuhkan kerja sama siswa dan orang tua siswa. Suasana sekolah dan keadaan dunia pendidikan yang kondusif juga membantu terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang efektif. Pendapat yang lebih rinci dikemukakan oleh Prayitno 1998:185 menyatakan “yang mempengaruhi keberhasilan terlaksananya layanan bimbingan dan konseling adalah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: tenaga, sarana dan prasarana, waktu, kerjasama, suasana profesional dan dana”. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, apabila hal tersebut dapat terwujud maka pelaksanaan program bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik. Sementara itu Triwulandari dalam http:edukasi.kompasiana.com menyebutkan hal-hal yang bisa menghalangi terwujudnya kegiatan kunjungan rumah adalah : a. Guru tidak mempunyai alat transportasi b. Guru tidak mempunyai waktu karena banyaknya pekerjaan guru

c. Tempat tinggal siswa jauh dari sekolah d. Guru tidak mempunyai dana pribadi

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA NEGERI DI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 68

ANALISIS KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 86

Analisis Kinerja Guru Pembimbing Dalam Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

0 3 73

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 8 60

PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING DIKAJI DARI PARTISIPASI MEREKA TERHADAP PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 MAOS TAHUN AJARAN 2013 2014

1 23 159

TINGKAT PEMAHAMAN KONSELOR TERHADAP IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA SE KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013 2014

11 52 194

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN TENTANG KINERJA GURU BK TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

1 6 18

KOMPETENSI PENGETAHUAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MERANCANG PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF DI SEKOLAH :Studi Deskriptif terhadap Guru Bimbingan dan Konseling pada SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 43

TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL.

0 1 255