f. Tipografi Badrun 1989:87 mengemukakan bahwa tipografi merupakan
unsur visual puisi namun unsur ini mempunyai peranan cukup penting karena dapat menarik perhatian pembaca. Selain itu, tipografi dapat juga
membantu pembaca memahami makna atau situasi yang tergambar dalam puisi.
Senada dengan pendapat Badrun, Aminuddin 2009:146 mengemukakan bahwa tipografi adalah penulisan suatu puisi sehingga
menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang dapat diamati secara visual. Peranan tipografi dalam puisi, selain untuk menampilkan aspek artistik
visual, juga untuk menciptakan nuansa makna dan suasana tertentu. Selain itu, tipografi juga berperan dalam menunjukkan loncatan gagasan
serta memperjelas adanya satuan-satuan makna tertentu yang ingin dikemukakan penyairnya.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tipografi merupakan bentuk penulisan puisi yang dapat diamati secara visual.
Peranan tipografi selain menampilkan aspek visual yang menarik, juga untuk menciptakan makna dan suasana, serta menunjukkan gagasan yang
ingin dikemukakan penyair.
2.2.2.2 Struktur Batin
Waluyo dalam Jabrohim 2003:65 menyatakan bahwa struktur batin mencakup tema, perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan
amanat. 23
a. Tema Waluyo 2002:17 mengemukakan bahwa tema adalah gagasan
pokok subject-matter yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya. Tema mengacu pada penyair. Pembaca sedikit banyak harus mengetahui
latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi tersebut. Karena itu, tema bersifat khusus diacu dari penyair, objektif semua
pembaca harus menafsirkan sama, dan lugas bukan makna kias yang diambil dari konotasinya.
Seperti halnya
pendapat Waluyo,
Jabrohim 2003:65
mengemukakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang. Sesuatu yang menjadi pikiran tersebut dasar bagi puisi yang
dicipta penyair. Sesuatu yang dipikirkan itu dapat bermacam-macam, meliputi berbagai macam permasalahan hidup. Permasalahan itu oleh
penyair disusun dengan baik dan ditambah dengan ide, gagasan, cita-cita, atau pendirian penyair.
Selain itu, Aminuddin 2009:151 mengemukakan bahwa tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari keseluruhan
makna dalam suatu puisi. Penentuan makna puisi didasarkan atas pokok- pokok pikiran yang ditampilkan penyair, sikap penyair terhadap pokok
pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para ahli dapat
disimpulkan bahwa tema merupakan gagasan atau ide, pemikiran seorang penyair untuk menuliskannya dalam sebuah puisi. Tema dapat diketahui
melalui penggambaran isi puisi oleh penyair, makna dan suasana dalam puisi. Tema dikemukakan dengan lugas, objektif, dan khusus.
b. Perasaan Suharianto 1981:46 mengemukakan bahwa puisi dapatlah
diumpamakan sebagai duta perasaan dan pikiran penyair. Lewat puisi yang dituliskan penyair selalu berusaha agar apa yang terkandung dalam
perasaan dan pikirannya dapat terwakili. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah
puisi terkandung perasaan yang ingin disampaikan penyair. Perasaan penyair tersebut melatarbelakangi terciptanya sebuah puisi.
c. Nada Suharianto 1981:61 mengemukakan bahwa nada setiap puisi
berbeda, bergantung kepada suasananya. Nada-nada tersebut dapat dinyatakan oleh penyairnya dengan cara implisit dan dapat pula dengan
cara eksplisit. Sering juga terjadi kedua cara tersebut dipakai oleh penyair secara bergantian dalam sebuah puisinya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa nada merupakan sikap penyair baik secara implsit maupun eksplisit yang tertulis dalam
puisinya. d. Amanat
Waluyo 2002: 40 mengemukakan bahwa amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca
puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi.
Selain itu, amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat harus dibedakan dengan tema.
Dalam puisi, tema berkaitan dengan arti, sedangkan amanat berkaitan dengan makna karya sastra. Arti puisi bersifat lugas, objektif, dan
khusus. Makna puisi bersifat kias, subjektif, dan umum. Makna berhubungan dengan individu, konsep seseorang, dan situasi, tempat
penyair mengimajinasikan puisinya Jabrohim 2003:67. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa amanat
merupakan kesan dan makna yang terkandung dalam karya sastra yang bersifat subjektif, dan umum.
2.2.3 Hakikat Menulis Puisi