Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

16 3 menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar. 4 bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar. 5 kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya. 6 kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran. 7 melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi. 8 kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa. 9 guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya. 10 pemahaman dalam administrasi pengajaran.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Kinerja guru dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melingkupinya dan masing-masing individu berbeda satu sama lain. Secara garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu : faktor individu dan situasi kerja. Faktor individu menentukan bagaimana ia dapat mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan pekerjaan, sementara faktor situasi kerja mempengaruhi bagaimana individu dapat mengaktualisikan diri sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Gibson dalam Soekarno 2009, ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu: 1 Variabel individual, terdiri dari: a. kemampuan dan ketrampilan, mental dan fisik b. latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian c. demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin 17 2 Variabel organisasional, terdiri dari: a. sumberdaya b. kepemimpinan c. imbalan d. struktur e. desain pekerjaan 3 Variabel psikologis, terdiri dari: a. persepsi b. sikap c. kepribadian d. belajar e. motivasi Menurut Tiffin dan Me. Cormick dalam Soekarno 2009, ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu: 1 Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor individual lainnya. 2 Variabel situasional: a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari: metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik penyinaran, temperatur, dan fentilasi 18 b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Sutemeister dalam Soekarno 2009, mengemukakan pendapatnya, bahwa kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1 Faktor kemampuan, meliputi : a. pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan dan minat b. ketrampilan: kecakapan dan kepribadian 2 Faktor motivasi, meliputi : a. kondisi sosial : organisasi formal dan informal, kepemimpinan b. serikat kerja kebutuhan individu : fisiologis, sosial dan egoistik. c. kondisi fisik : lingkungan kerja. Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi kinerja guru. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri, dan juga dapat berasal dari luar atau faktor situasional. Disamping itu, selain kinerja guru dipengaruhi oleh motivasi juga dipengaruhi oleh uji sertifikasi. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 Ayat 2, menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. 19 Berdasarkan visi tersebut, kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat guru serta perannya sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sejalan dengan fungsi tersebut, kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk meningkatkan penghargaan terhadap tugas guru, kedudukan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu di kukuhkan dengan pemberian sertifikat pendidik. Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sehingga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya secara professional UUGD No.14 dalam Sarimaya, 2008:154. Guru merupakan suatu jabatan atau profesi yang menuntut suatu keahlian khusus, karena harus didukung dengan komponen-komponen yang menunjang profesi tersebut, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Karena untuk menjadi guru dibutuhkan keahlian khusus, maka ia harus lulus pendidikan keguruan atau pendidikan profesi dan harus lulus ujian sertifikasi, baik ujian tertulis, kinerja maupun portofolio Sudiyanto, 2010. 20

2.1.5 Indikator Kinerja Guru