Kerangka Berfikir Hipotesis LANDASAN TEORI

40 1 mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. 2 motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3 motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

2.4 Kerangka Berfikir

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Karena itu, pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Untuk mewujudkan mutu pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas tidak hanya bergantung pada satu komponen saja, tetapi semua komponen, yang meliputi siswa, materi, media, sarana dan prasarana, kurikulum, dan biayadana. Namun semua komponen pendidikan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar tanpa didukung oleh keberadaan guru yang secara kontinyu berupaya mewujudkan gagasan, ide dan pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap yang terunggul dalam tugasnya sebagai pendidik. Seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya perlu didukung adanya kinerja yang optimal, karena guru sebagai komponen yang utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Kinerja guru mempunyai spesifikasikriteria tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasikriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. 41 Dengan demikian kinerja guru sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dan terwujud dari prestasi siswa yang baik. Hubungan sertifikasi guru dan motivasi kerja dengan kinerja guru dapat dinyatakan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1 Ada pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati. G U R U Sertifikasi Guru 1 Kualifikasi akademik, 2 Pendidikan dan pelatihan, 3 Pengalaman mengajar, 4 Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, 5 Penilaian dari atasan dan pengawas, 6 Prestasi akademik, 7 Karya pengembangan profesi, 8 Keikutsertaan dalam forum ilmiah, 9 Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, 10 Penghargaan yang relevan dengan bidang Pendidikan. Motivasi Kerja 1 Penghargaan, 2 Bakat dan minat, 3 Kerjasamasosialisasi, 4 Pengembangan diri, 5 Berorientasi masa depan KINERJA GURU 1Merencanakan pembelajaran 2Melaksanakan pembelajaran 3Megevaluasi hasil belajar 42 2 Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati. 3 Ada pengaruh antara sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati. 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006:130. Menurut Sudjana 2005:6, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran , kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian BK sekolah, diketahui jumlah guru SMA Negeri 1 Juwana secara keseluruhan adalah 63 orang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian DataDokumentasi Jenis Kelamin Persentase L P Guru sertifikasi jalur portofolio 17 3 31,75 Guru sertifikasi jalur PLPG 8 9 26,98 Guru non sertifikasi 9 17 41,27 Jumlah Guru Keseluruhan 63 100,00 Sumber : Data diolah 2011 Dalam penelitian ini jumlah guru yang tersertifikasi sebanyak 37 orang. Karena populasi guru di SMA Negeri 1 Juwana yang tersertifikasi hanya berjumlah 37 orang, maka seluruh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1 Juwana dijadikan objek dalam penelitian ini.