Penilaian Kinerja Guru Kinerja Guru

14 guru dengan kinerja pegawaikaryawan, walaupun sama-sama berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil. Kinerja guru SMA, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat 2 menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 dua puluh empat jam tatap muka dan paling banyak 40 empat puluh jam tatap muka dalam 1 satu minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Alokasi waktu tatap muka pada jenjang SMA selama 45 menit. Sedangkan sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, menyatakan bahwa jumlah jam tatap muka di SMA dilakukan dengan menatamerencanakan jumlah peserta didik per rombongan belajar sebanyak 32 peserta didikkelas PMPTK, Depdiknas:2009.

2.1.3 Penilaian Kinerja Guru

Handoko 1992:785 mendefinisikan penilaian kinerja atau prestasi kerja performance appraisal adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat mempengaruhi keputusan- keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Adapun kegunaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: 1 mendorong orang atau pun karyawan agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka yang di bawah standar. 2 sebagai bahan penilaian bagi manajemen apakah karyawan tersebut telah bekerja dengan baik. 15 3 memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan peningkatan organisasi. Evaluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja, yang merupakan proses dimana kinerja perseorangan dinilai dan dievaluasi Soekarno 2009. Ronald T.C. Boyd dalam Soekarno 2009, mengemukakan bahwa evaluasi kinerja guru didesain untuk melayani dua tujuan, yaitu : 1 untuk mengukur kompetensi guru dan 2 mendukung pengembangan profesional. Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak berada dalam lingkungan yang kosong. Ia bagian da ri sebuah “mesin besar” pendidikan nasional, dan karena itu ia terikat pada rambu-rambu yang telah ditetapkan secara nasional mengenai apa yang mesti dilakukannya. Namun dalam konteks profesionalisme guru dimana mengajar dianggap sebagai pekerjaan profesional, maka guru dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya. Jika kinerja adalah kuantitas dan mutu pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, maka kinerja merupakan output pelaksanaan tugas dalam journal guruvalah. Kinerja untuk tenaga guru umumnya dapat diukur melalui: 1 kemampuan membuat rencana pelajaran. 2 kemampuan melaksanakan rencana pelajaran. 3 kemampuan melaksanakan evaluasi. 4 kemampuan menindaklanjuti hasil evaluasi. Adapun dimensi dari kinerja guru adalah dapat dilihat pada : 1 loyalitas yang tinggi pada tugas mengajar. 2 menguasai dan mengembangkan metode. 16 3 menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar. 4 bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar. 5 kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya. 6 kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran. 7 melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi. 8 kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa. 9 guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya. 10 pemahaman dalam administrasi pengajaran.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru