85
dengan sebaik-baiknya, dan 6 guru menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 1 Juwana secara umum adalah dengan bentuk ragam penilaian tes tertulis, adapun untuk tes
lisan maupun terstruktur dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi, evaluasi terhadap hasil belajar dilakukan setiap selesai membahas materi per KD
Kompetensi Dasar. Hampir sebagian besar guru melakukan analisis hasil evaluasi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui dan menentukan
ketuntasan siswa terhadap mata pelajaran yang diampunya.
4.2.2 Variabel Sertifikasi Guru
Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
sertifikasi guru dan motivasi kerja. Sepuluh komponen penilaian dalam uji sertifikasi guru dalam jabatan diantaranya adalah kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya
pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan. Dengan uji sertifikasi, guru diharapakan akan mampu meningkatkan
kinerjanya, karena selain sebagai tuntutan Undang-Undang, sertifikasi guru juga sebagai syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali
gaji pokok.
86
1. Kualifikasi Akademik Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel kualifikasi
akademik guru, menunjukkan bahwa kualifikasi akademik guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum masih rendah. Hal ini disebabkan guru hanya sekedar
memenuhi syarat minimal untuk menjadi seorang guru D-4S-1. Seorang guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi S-2
dan S-3 serta sesuai dengan ranah bidang kajian ilmu yang ditekuni ijazah yang dimiliki relevan dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah tempat dinasnya,
maka dia akan memiliki kemampuan yang tinggi pula. Jadi dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang pendidik profesional akan lebih baik, teliti dan
berhati-hati yang pada akhirnya akan berujung pada kinerja yang lebih baik. 2. Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pendidikan dan pelatihan guru, menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan guru SMA
Negeri 1 Juwana secara umum masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan: 1 guru kurang menyadari arti pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru, 2 guru mengikuti diklat namun materi diklat tidak mendukung pelaksanaan
tugas keprofesionalan guru, dan 3 guru hanya mengikuti diklat dalam waktu yang minimal dan hanya diselenggarakan oleh tingkat terendah . Oleh karena itu,
perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pendidikan dan pelatihan di setiap daerah dan para guru perlu dimotivasi dan difasilitasi untuk dapat
berpartisipasi di dalamnya.
87
Melalui pendidikan dan pelatihan, kemampuan guru akan ilmu dan pengetahuan akan semakin meningkat, dengan meningkatnya kemampuan guru
tersebut, maka dengan sendirinya akan berdampak pada hasil kerja guru dalam mengelola pembelajaran, dan akhirnya akan meningkatkan kinerja guru yang
bersangkutan. 3. Pengalaman Mengajar
Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pengalaman mengajar, menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru SMA Negeri 1 Juwana
secara umum tergolong sangat tinggi. Hal ini disebabkan guru memiliki pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun. Dengan pengalaman mengajar yang
dimiliki, maka kinerja guru dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran akan lebih baik jika dibandingkan dengan guru yang yang kurang memiliki
pengalaman mengajar. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, menunjukkan bahwa perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum tergolong sangat tinggi. Hal ini dikarenakan guru mampu mengelola
dengan matang dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Inti dari tugas guru adalah pelaksanaan pembelajaran, jadi dengan perencanaan
yang matang maka akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
88
5. Penilaian dari Atasan dan Pengawas Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel penilaian dari
atasan dan pengawas, menunjukkan bahwa penilaian dari atasan dan pengawas terhadap guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum tergolong sangat tinggi. Hal
ini dikarenakan guru memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang tinggi. Adapun subkomponen yang dinilai dari kompetensi kepribadian dan sosial adalah
aspek-aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampun
menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama.
6. Prestasi Akademik Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel prestasi
akademik, menunjukkan bahwa guru masih memiliki prestasi akademik yang rendah. Hal ini dikarenakan: 1 guru belum pernah mengikuti lomba bidang
akademik, 2 guru belum pernah menemukan karya monumental baik dalam bidang pendidikan maupun nonpendidikan, dan 3 guru belum pernah menjadi
pembimbing baik terhadap teman sejawat sebagai instruktur, tutorpemandu maupun siswa dalam berbagai lomba. Oleh karena itu, para guru perlu dimotivasi
untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan aktif mengikuti even yang dilombakan, serta membiasakan berpikir dan bertindak kreatif dengan
cara berkarya atau menciptakan sesuatu yang terkait dengan profesi, yang selama ini belum banyak dipikirkan orang lain.
89
7. Karya Pengembangan Profesi Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel karya
pengembangan profesi, menunjukkan bahwa karya pengembangan profesi guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum dalam kategori sangat rendah. Hal ini
dikarenakan: 1 masih banyak guru yang belum menghasilkan karya seperti membuat buku, dan artikel, 2 kurangnya keaktifan guru dalam menghasilkan
karya teknologiseni, membuat bahan ajar, membuat media pembelajaran, dan melaksanakan penelitian pendidikan, 3 penanaman budaya menulis dikalangan
guru masih jarang, padahal kesemuanya itu dapat menambah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
perbaikan mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, budaya menulis dan meneliti harus ditanamkan di kalangan guru, dan untuk
lembaga pendidikan dapat berperan sebagai fasilitator dalam hal ini. 8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel keikutsertaan dalam forum ilmiah, menunjukkan bahwa keikutsertaan guru SMA Negeri 1
Juwana dalam forum ilmiah merata dalam semua kategori, tetapi secara umum 40,54 guru masih dalam kategori sangat rendah dalam keikutsertaannya di
forum ilmiah. Hal ini disebabkan karena masih banyak guru yang belum mengikuti seminar, workshop dan pertemuan ilmiah baik di tingkat kabupaten,
provinsi maupun nasional. Oleh karena itu, guru harus berupaya untuk terlibat aktif dalam berbagai forum ilmiah secara periodik dalam level apa pun.
90
9. Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pengalaman
organisasi di bidang pendidikan dan sosial, menunjukkan bahwa pengalaman guru SMA Negeri 1 Juwana di bidang organisasi dan sosial merata dalam semua
kategori. Hal ini dikarenakan guru banyak yang pernahsedang menjadi pengurus organisasi kependidikan atau sosial dan merangkap tugas tambahan sebagai
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, wakil kepala kesiswaan, ketua jurusan, ketua laboratorium, pembina kegiatan ekstra, dan lain
sebagainya. 10. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, menunjukkan bahwa penghargaan
terhadap guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum dalam kategori sangat rendah . Hal ini karena hampir sebagian besar guru jarang mendapatkan penghargaan baik
tingkat kotakabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Oleh karena itu, guru harus bekerja secara profesional, kreatif, inovatif dan penuh pengabdian,
agar atasan atau instansi tempat bekerja memberikan penghargaan. Guru yang lulus uji sertifikasi adalah guru yang mempunyai kemampuan
memadai untuk dapat menjalankan tugas pokok sebagai seorang guru.
4.2.3 Variabel Motivasi Kerja