44
Berdasarkan uraian tersebut, tujuan IPS adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai terhadap lingkungannya sehingga
siswa memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis memecahkan masalah sosial, yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1.6. Hakikat Pembelajaran Tematik
2.1.6.1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa pembelajaran pada kelas I sampai kelas III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV sampai kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Majid 2014:85-87 menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan antarkonsep dalam intra
maupun antar-mata pelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna bagi siswa. Singkatnya, pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut. a.
Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik menempatkan siswa sebagai subjek belajar
sedangkan guru sebagai fasilitator.
45
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada siswa yang dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-
hal yang lebih abstrak. c.
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas sehingga fokus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu
memahami konsep-konsep secara utuh. e.
Bersifat fleksibel Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Adapun karakteristik pembelajaran tematik menurut Hamdani 2011: 106 meliputi:
a. holistik, yaitu pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh dan dikaji dari
beberapa bidang studi; b.
bermakna, yaitu terbentuknya jalinan antarskemata yang dimiliki siswa sehingga memberi dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari;
46
c. otentik, yaitu memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan
prinsip yang ingin dipelajari; d.
aktif, yaitu pembelajaran dikembangkan dengan melibatkan siswa secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memadukan kompetensi dasar dan indikator dari beberapa
mata pelajaran menjadi satu tema untuk memberikan pembelajaran bermakna pada siswa.
2.1.6.2. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik
Rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid 2014:91 sebagai berikut.
a. Tidak semua mata pelajaran harus atau dapat dipadukan.
b. Dimungkinkan adanya penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan jangan dipaksakan untuk
dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak dipadukan dibelajarkan secara tersendiri.
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan, baik melalui tema lain maupu disajikan secara mandiri. e.
Proses pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral dan sosial.
f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat,
lingkungan dan kehidupan keseharian siswa serta cukup problematik atau populer.
47
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam menetapkan tema sentral hendaknya berorientasi pada karakteristik dan kondisi fisik lingkungan siswa
beserta permasalahannya.
2.1.7. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif