Pengertian Pembiasan Cahaya Pembiasan pada Lensa

Perbandingan antara jarak bayangan ke cermin s‟ dengan jarak benda ke cermin s, atau perbandingan antara tinggi bayangan h‟ dengan tinggi benda h disebut pembesaran bayangan M dirumuskan sebagai berikut. | | | | dengan: M = perbesaran bayangan h = tinggi bayangan h‟ = tinggi benda | | = tanda mutlak yang menyatakan harga M selalu positif

2.5.3. Pembiasan Cahaya

2.5.3.1 Pengertian Pembiasan Cahaya

Ketika suatu berkas sinar melalui dua buah medium yang berbeda kerapatannya maka sinar tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokkan sinar tersebut dikenal sebagai pembiasan. Peristiwa pembiasan dapat dilihat pada gambar 2.15 Peristiwa pembiasan dibuktikan dengan hukum Snellius, yang berbunyi sebagai berikut: 1 Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar. Gambar 2.15. Pembiasan Cahaya Sinar bias Sinar datang Garis normal Bidang batas Medium 1 Medium 2 i r 2 Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dan cepat rambat cahaya dalam medium disebut indeks bias dan dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: n : indeks bias c : cepat rambat cahaya di ruang hampa 3 · 10 8 ms c n : cepat rambat cahaya dalam medium ms Benda-benda yang dilalui cahaya seperti air, kaca, dan plastik disebut medium optik. Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat udara ke medium lebih rapat kaca. Sinar bias akan menjauhi garis normal ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat kaca ke medium kurang rapat udara.

2.5.3.2 Pembiasan pada Lensa

2.5.3.2.1 Pembiasan pada Lensa Cekung Lensa cekung atau lensa konkaf adalah lensa yang bagian tengahnya berbentuk cekung lebih tipis dari bagian tepinya. Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar divergen. O F Gambar 2.16. Lensa Cekung Bersifat Divergen Nilai fokus lensa cekung adalah negatif. Bayangan pada lensa cekung bersifat maya, tegak, dan diperkecil. 2.5.3.2.2 Pembiasan pada Lensa Cembung Lensa cembung atau lensa konveks memiliki ciri lebih tebal di tengah- tengahnya daripada pinggirnya. Lensa cembung merupakan lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya sehingga disebut sebagai lensa konvergen. Gambar 2.17. Lensa Cembung Bersifat Konvergen Berbeda dengan lensa cekung, jari-jari kelengkungan lensa cembung bernilai positif. Pembagian ruang pada lensa cembung adalah sebagai berikut. Gambar 2.18. Pembagian Ruang pada Lensa Cembung P Ruang bayangan II + P F 2 F 1 Ruang bayangan III Ruang bayangan I Ruang bayangan IV Ruang benda III Ruang benda II Ruang benda I Ruang benda IV O Sifat bayangan pada lensa cembung dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Sifat Bayangan pada Lensa Cembung Letak Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan R 1 Maya, tegak, dan diperbesar R 4 F Tidak terbentuk bayangan - R 2 Nyata, terbalik, dan diperbesar R 3 P Nyata, terbalik dan sama besar R 1 R 3 Nyata, terbalik dan diperkecil R 2

2.6 KERANGKA BERFIKIR

Bagan alur kerangka berpikir disajikan sebagai berikut: Gambar 2.19. Bagan Alur Kerangka Berpikir Guru sebagai pusat informasi dan minimnya kegiatan laboratoriun Siswa kurang aktif Kemampuan berpikir kreatif siswa rendah Pembelajaran Open- ended dengan kegiatan eksperimen Kemampuan berpikir kreatif bagian dari Standar Isi SI kurikulum KTSP Pokok bahasan cahaya, pemantulan pada cermin datar dan cermin cekung, pembiasan pada lensa Kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat