Penerapan Pembelajaran Pendekatan open-ended problem solving Eksperimen Materi Cahaya Berpikir kreatif

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian mengenai judul skripsi ini, maka beberapa istilah yang terdapat pada judul perlu dijelaskan. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1.5.1 Penerapan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 2002 penerapan diartikan sebagai proses, cara atau perbuatan menerapkan. Penerapan juga diartikan sebagai pemanfaatan dalam hal mempraktikkan. Penerapan dalam penelitian ini adalah proses atau cara pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem solving melalui kegiatan eksperimen dalam pembelajaran IPA Fisika di SMP Negeri 1 Winong.

1.5.2 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa, bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap Dimyati dan Mudjiono, 2009: 157. Dalam penelitian ini pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran sains pada pokok bahasan cahaya.

1.5.3 Pendekatan open-ended problem solving

Pendekatan open-ended problem solving adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalahpertanyaan yang bersifat terbuka open-ended problem kepada siswa. Dalam proses pembelajarannya lebih banyak menggunakan pertanyaan terbuka.

1.5.4 Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode dengan cara dimana guru dan siswa bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan dan percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi.

1.5.5 Materi Cahaya

Materi cahaya merupakan materi fisika yang diberikan pada siswa kelas VIII semester genap. Adapun Standar Kompetensi yang ingin dicapai dalam materi ini adalah memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari, dengan Kompetensi Dasar yaitu menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

1.5.6 Berpikir kreatif

Berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepat-gunaan, dan keragaman jawaban. Menurut Guilford sebagaimana dikutip oleh Hawadi 2001: 4, ada lima ciri yang menjadi sifat kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian originality penguraian elaboration, perumusan kembali redefinition.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi