Pembelajaran Fisika TINJAUAN PUSTAKA

12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Fisika

Menurut Memes 2000 mata pelajaran fisika berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan konsep-konsep fisika serta keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar yang berguna bagi kehidupan peserta didik, masyarakat dan lingkungan. Pembelajaran pengajaran fisika dilaksanakan secara bertahap yaitu tahap pendahuluan, kegiatan inti dan diskusi motivasi. Pada pendahuluan yang baik akan menuntut kegiatan belajar mengajar ke arah yang bermakna meaningfull learning. Sebaliknya pendahuluan yang tidak disiapkan dengan baik akan membuat kegiatan pembelajaran yang tidak akan mengenai sasaran. Kegiatan pendahuluan meliputi pengetahuan prasarat, motivasi dan latihan eksperimen. Kegiatan inti adalah pokok dari kegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar. Pada kegiatan inti guru dituntut memiliki beberapa metode mengajar dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Peserta didik mulai mengadakan proses pembelajaran seperti mengobservasi, mengamati, mengumpulkan data, menganalisis dan sintesa permasalahan, serta diskusi kelompok untuk menyelesaikan pertanyaan dalam lembar kerja siswa LKS. Diskusi akhir dipimpin oleh guru sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan akhir. Beberapa ahli fisika sudah menekankan kemampuan berpikir dalam pembelajaran. Menurut Reif sebagaimana dikutip oleh Wiyanto 2008: 11, tujuan utama pembelajaran fisika adalah membantu siswa memperoleh pengetahuan dasar secukupnya a modest amount of basic knowledge yang dapat digunakan secara fleksibel. Alasannya: 1 tujuan pembelajaran sains bukan untuk mengumpulkan fakta tetapi untuk memperoleh kemampuan menggunakan sejumlah kecil secukupnya pengetahuan dasar yang berguna dalam memprediksi atau memecahkan berbagai gejala atau masalah, 2 siswa hidup dalam dunia kompleks dan terus berubah, mereka akan memperoleh keuntungan yang sedikit dari pengetahuan yang dihafalkan atau kurang dipahami. Melalui pembelajaran fisika yang mengutamakan kemampuan berpikir, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kecakapan hidup atau lifeskill dengan mengaplikasikan pengetahuan fisika yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Skema pembelajaran dapat dilihat pada gambar 2.1: Gambar 2.1. Skema pembelajaran fisika Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan Permendiknas No. 22, 2006 : 377. Pendahuluan - Prasarat - Motivasi - Latihan eksperimen Inti - Observasi - Mengumpulkan data - Analisis data - Diskusi kelompok Diskusi Akhir - kesimpulan Dalam IPA, termasuk fisika, kemampuan berpikir dan pemecahan masalah problem solving bukanlah hal yang asing. Dalam semua proses penemuan produk ilmiah yang terdiri dari konsep dan sistem konseptual prinsip, teori, hukum, ilmuan menempuh prosedur yang menuntut kemampuan berfikir dan problem solving tingkat tinggi yang sering disebut kerja ilmiah doing science. Oleh karena itu, sesuai dengan karakteristik tersebut pendidikan sainsfisika diharapkan tidak hanya sekedar transfer pengetahuan hasil temuan para ilmuan, tetapi juga mampu mengembangkan kemampuan berpikir melalui proses bekerja ilmiah seperti seperti yang biasa dilakukan oleh ilmuan Wiyanto, 2008: 13. Menurut Lawson sebagaimana dikutip oleh Wiyanto 2008: 13, sistem pendidikan sains harus membentuk siswa mencapai tujuan: 1 membangun konsep dan sistem konseptual yang bermakna; 2 mengembangkan keterampilam berpikir bebas, kritis dan kreatif; 3 meningkatkan kemampuan menerapkan pengetahuannya untuk belajar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Senada dengan itu, menurut Heuvelen sebagaimana dikutip oleh Wiyanto 2008 : 14, tujuan pembelajaran fisika yaitu untuk: mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah nyata; belajar untuk merancang dan melaksanakan penyelidikan ilmiah; belajar keterampilan yang diperlukan untuk mendesain suatu sistem, suatu komponen atau suatu proses; mengembangkan kemampuan agar berfungsi secara efektif dalam suatu tim antar disiplin; belajar keterampilan yang diperlukan untuk membangkitkan kemampuan belajar sepanjang hayat; belajar untuk berkomunikasi secara efektif.

2.2 Pendekatan Pembelajaran