adalah 0,514. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument tes reliabel untuk mengukur baik kemampuan kognitif maupun berpikir kreatif.
3.5.1.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Persamaan yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk
uraian adalah:
Kriteria tingkat kesukaran soal adalah: soal mudah
soal sedang soal sukar
Rudyatmi dan Rusilowati, 2009: 17 Tabel 3.2. Daya Pembeda Uji Coba Soal Kemampuan Berpikir Kreatif
Kriteria Nomor Soal
Mudah 1, 6,7, 8,11
Sedang 3, 4, 5, 9, 12, 13, 14
Sukar 2, 10, 15
Perhitungan selengkapnya mengenai tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 14.
Tabel 3.3. Daya Pembeda Uji Coba Soal Hasil Belajar Kognitif Kriteria
Nomor Soal Mudah
1, 7, 8 Sedang
3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14 Sukar
2, 10, 15
Perhitungan selengkapnya mengenai tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 15.
3.5.1.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Untuk menentukan daya
pembeda soal bentuk uraian Arifin, 1991: 141 digunakan rumus uji t yaitu:
√∑ ∑
Keterangan: MH
: rata-rata dari kelompok atas ML
: rata-rata dari kelompok bawah ∑
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah n
i
: 27 x N HG dan LG sama besar N
: jumlah peserta tes Hasil perhitungan dikonsultasikandengan t tabel, d
k
= dan
. Jika t
hitung
t
tabel
maka daya beda soal tersebut signifikan. Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa t tabel untuk d
k
=9 dengan taraf kepercayaan 5 adalah 1.86. Setelah dianalisis soal untuk kemampuan berpikir
kreatif dari 15 soal yang diuji coba ada 13 yang dikategorikan mempunyai daya beda yang signifikan yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, dan
15 sedangkan soal yang mempunyai daya beda yang tidak signifikan berjumlah 2 yaitu soal nomor: 10 dan 12. Perhitungan selengkapnya mengenai daya pembeda
soal uji coba kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada lampiran 14. Analisis soal untuk hasil belajar kognitif dari 15 soal yang diuji coba ada 11 yang
dikategorikan mempunyai daya beda yang signifikan yaitu soal nomor: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13 dan 15. Sedangkan soal yang mempunyai daya beda yang tidak
signifikan berjumlah 4 yaitu soal nomor: 1, 10, 12 dan 14. Perhitungan selengkapnya mengenai analisis daya pembeda soal uji coba hasil kognitif dapat
dilihat pada lampiran 15. Setelah analisis instrumen dilakukan yang meliputi analisis validitas, daya
pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas diperoleh 7 soal yang memenuhi syarat dari 15 soal yang diuji cobakan. Akan tetapi soal yang digunakan sebagai
alat pengambil data kemampuan berpikir kreatif siswa sebanyak 10 soal yaitu soal nomor: 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 13, dan 15. Ada beberapa soal yang tidak valid dan
mempunyai daya beda yang tidak signifikan tetap digunakan, dengan memperbaiki soal tersebut.
3.8 Metode Analisis Data