2.2 Pendekatan Pembelajaran
Open-Ended Problem Solving
Pendekatan open-ended adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalahpertanyaan yang bersifat
terbuka open-ended problem kepada siswa. Proses pembelajarannya lebih banyak menggunakan pertanyaan terbuka. Dasar keterbukaan masalah
diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni : 1 Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara
penyelesaian yang benar. 2 Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak
kemungkinan jawaban benar. 3 Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah
menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru, yaitu dengan cara mengubah kondisi masalah sebelumnya masalah asli.
Syaban, 2008: 2 Satu alternatif pendekatan pembelajaran yang lebih berorientasi pada
aktivitas serta kreativitas siswa yaitu pendekatan open-ended problem. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended memberikan keleluasaan berpikir
secara aktif meliputi keterlibatannya dalam mendefinisikan masalah, menyelidiki, merencanakan solusi, menerapkan rencana, memeriksa solusi, dan evaluasi yang
mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai strategi sehingga memacu perkembangan inkuirinya Nikos et.al, 2004: 2. Menurut
Poppy sebagaimana dikutip oleh Japar 2009: 2, keleluasaan berpikir melalui
pendekatan open-ended problem membawa siswa untuk lebih memahami suatu
topik dan keterkaitannya dengan topik lainnya, baik dalam pelajaran fisika maupun dengan mata pelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
Skema prinsip pembelajaran open-ended problem dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Skema prinsip pembelajaran open-ended problem solving Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem
solving adalah sebagai berikut : 1 Pembelajaran dimulai dengan memberikan pertanyaan terbuka kepada
peserta didik, pertanyaan tersebut haruslah dapat diperkirakan mampu diselesaikan peserta didik dengan banyak cara dan mungkin hanya jawaban
benar sehingga memacu potensi intelektual dan pengalaman peserta didik dalam proses menemukan pengetahuan yang baru.
2 Peseta didik melakukan beragam aktivitas untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
PROBLEM
solution solution
solution solution
IDEASQUESTIOSPROBLEMS COMPARING AND DISCUSSING
3 Memberikan waktu yang cukup kepada peseta didik untuk mengeksplorasi pertanyaan.
4 Peserta didik membuat rangkuman dari proses penemuan yang mereka lakukan.
5 Diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan masalah serta penyimpulan dengan bimbingan guru.
Pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem solving memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pendekatan open-ended problem
solving: 1 Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih sering
mengekspresikan ide. 2 Peseta didik memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan berpikir secara komprehensif. 3 Peserta dengan kemampuan yang rendah dapat merespon permasalahan
dengan cara mereka senidri. 4 Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau
penjeasan. 5 Memberikan banyak pengalaman kepada peserta didik untuk menemukan
sesuatu dalam menjawab permasalahan. Kelemahan pendekatan open-ended problem solving
1 Membuat dan menyiapakan pertanyaan terbuka yang bermakana bagi peserta didik bukanlah pekerjaan yang mudah.
2 Mengemukakan masalah yang langsung dapat diapahami peserta didik sangat sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesulitan bagaimana
merespon permasalahan yang diberikan. 3 Peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan
jawaban mereka. 4 Kemungkinan ada sebagian peserta didik yang merasa kegiatan belajar
mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
2.3 Metode Eksperimen