Kerangka Berfikir Hipotesis SIMPULAN DAN SARAN

53 perusahaan atau penyedia jasa.. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan pelanggan. Pada akhirnya perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa antara pihak rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan dengan pasien sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan dapat tercipta hubungan yang erat selamam proses pemberian layanan kesehatan, apalagi bagi pasien rawat inap yang pada dasarnya mereka tinggal dirumah sakit lebih lama sehingga pengalaman akan kualitas pelyanan kesehatan lebih terasa yang berujung pada ada tidaknya kepuasan yang dirasakan pasien selama proses pemberian pelayanan kesehatan.

2.6 Kerangka Berfikir

Kualitas pelayanan kesehatan mempengaruhi pasien dalam menggunakan sebuah jasa. Untuk memenuhi kepuasan pasien, kualitas pelayanan kesehatan sangat penting dikelola dengan baik. Dengan kualitas pelayanan kesehatan yang baik tentunya pasien akan merasa puas. Kepuasan pasien dapat tercipta dengan adanya kualitas jasa pelayanan kesehatan yang baik dengan kata lain semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan kesehatan semakin besar kepuasan pasien yang dirasakan dan sebaliknya semakin rendah tingkat kualitas pelayanan kesehatan maka semakin kecil kepuasan pasien. Setelah menerima pelayanan kesehatan, pasien secara tidak langsung melakukan 54 evaluasi atas jasa pelayan kesehatan yang mereka terima, antara kebutuhan , harapan, dengan kinerja yang dirasakan yaitu kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang pada akhirnya menimbulkan reaksi emosional pada diri pasien. Hal ini selanjutnya menghasilkan suatu sikap berupa kepuasan setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan kebutuhan dan harapan. Kualitas pelayanan kesehatan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas suatu tingkat pelayanan kesehatan yang baik. Sedangkan kepuasan pasien akan diketahui setelah pasien merasakan hasil dari kualitas pelayanan yang diterima apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan atau tidak. Untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan yang baik dapat diwujudkan dengan bukti langsung tangibles, keandalan reliability, daya tanggap resposivenes, jaminan assurance, dan empati emphaty. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa kualitas pelayanan kesehatan memiliki hubungan dengan kepuasan pasien sebagai penerima jasa layanan kesehatan. Untuk lebih jelasnya model hubungan yang akan diteliti dapat diperhatikan pada kerangka pemikiran berikut: 55 Gambar 2.4 kerangka pemikiran

2.7 Hipotesis

Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah .Namun hipotesa juga dipandang sebagai konklusi ,konklusi yang sifatnya sangat sementara Hadi 1993: 63. Konklusi dalam hipotesa berbentuk pernyataan ,yang disusun berdasar pengetahuan tertentu mengenai hal yang akan diteliti.Berdasar hasil pengujian teoritis peneliti mengenai permasalahan yang akan diteliti ,maka tersusunlah hipotesa penelitian ini sebagai berikut : 56 Ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap Jamkesmas di RSUD Salatiga. 58 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara alamiah, sistematika, dan logis. Hal terpenting yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti bukanlah permasalahan yang bersifat baik dan buruknya suatu metode, melainkan ketepatan penggunaan metode yang harus disesuaikan dengan obyek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Harapan peneliti dengan penguasaan yang mantap terhadap metode penelitian dapat berjalan dengan baik, terarah, dan sistematis. Perlu menerapkan langkah-langkah tertentu yang mendukung penelitian untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dalam BAB ini akan dibahas metode penelitian secara sistematis sebagai berikut : jenis penelitian,desain penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, serta metode analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta JKN di Puskesmas Rawat Inap Batang Kuis Kabupaten Deli SerdangTahun 2015

6 126 112

Hubungan Pelayanan Profesional Dokter Spesialis dengan Kepuasan Pasien Umum di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

12 253 156

Persepsi Pasien JAMKESMAS Terhadap Kepuasan Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2010

3 55 96

Analisis kualitas jasa pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat inap di rsud Wonogiri

1 3 33

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. SAYIDIMAN MAGETAN Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr. Sayidiman Magetan.

0 2 10

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. SAYIDIMAN MAGETAN Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr. Sayidiman Magetan.

0 3 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI TEMPAT PENDAFTARAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP REGULER RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010.

0 2 17

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. RASIDIN KOTA PADANG TAHUN 2011.

1 2 15

(ABSTRAK) HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUD SALATIGA.

0 1 2

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUD BANYUMAS

1 0 11