Perkembangan Ekspor TPT PERKEMBANGAN PERDAGANGAN TEKSTIL DAN PRODUK

BBM akan mengakibatkan harga produk-produk konsumsi meningkat, sehingga daya beli masyarakat mengalami penurunan. Trend konsumsi kembali meningkat pada tahun 2006, hingga diperkirakan tahun 2008 akan mencapai jumlah 1.490 ribu ton. Konsumsi domestik TPT yang semakin meningkat tidak mampu diimbangi oleh perkembangan penjualan domestik yang menurun secara linier. Perkiraan tahun 2008, penjualan domestik TPT hanya sebesar 185,6 ribu ton. Hal ini mengakibatkan produk TPT impor baik resmi maupun ilegal memenuhi kebutuhan domestik TPT Indonesia.

5.4 Perkembangan Ekspor TPT

Analisis trend terhadap perkembangan ekspor TPT Indonesia memperlihatkan bahwa perkembangan ekspor TPT mengikuti trend linier. Trend linier mempunyai nilai MAD dan MAPE yang lebih kecil jika dibandingkan dengan trend kuadratik dan trend eksponensial yaitu sebesar 41,74 ribu ton dan 2,44 persen. Dengan demikian kesalahan dalam meramalkan penjualan domestik TPT sebesar 41,74 ribu ton atau 2,44 persen. Ekspor TPT diperkirakan akan meningkat menjadi 1.850 ribu ton pada tahun 2008. Persamaan trend ekspor yang didapat adalah sebagai berikut : Yt = 1688,57 + 20,1786 t dimana : Y t = Jumlah ekspor TPT Indonesia pada tahun ke t Ribu Ton t = tahun T a h u n E k s p o r 2 0 0 8 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 2 0 0 4 2 0 0 3 2 0 0 2 2 0 0 1 1 9 0 0 1 8 5 0 1 8 0 0 1 7 5 0 1 7 0 0 1 6 5 0 1 6 0 0 A c c u r a c y M e a s u r e s M A P E 2 , 4 4 M A D 4 1 , 7 4 M S D 3 9 6 2 , 6 5 V a r i a b l e F o r e c a s t s A c t u a l F i t s P e r k e m b a n g a n E k s p o r T P T I n d o n e s i a R i b u T o n L i n e a r T r e n d M o d e l Y t = 1 6 8 8 , 5 7 + 2 0 , 1 7 8 6 t Sumber : API 2007, diolah Gambar 5.6 Perkembangan Ekspor TPT Indonesia Ribu Ton Ekspor TPT Indonesia mempunyai target pertumbuhan 10 persen pada setiap tahun. Pada tahun 2007, ekspor TPT hanya naik sebesar 6,4 persen, sehingga belum mencapai target yang telah ditentukan. Meskipun trend perkembangan ekspor TPT meningkat, namun peningkatan tersebut bersifat linier. Nilai perdagangan TPT dunia tahun 2007 mencapai US 546 Milyar, sedangkan neraca perdagangan TPT Indonesia hanya sebesar US 8,01 Milyar. Sehingga ekspor TPT Indonesia hanya menguasai 1,8 persen pangsa pasar API, 2007. Belum terpenuhinya target ekspor TPT disebabkan karena biaya produksi tinggi. Biaya tinggi terjadi karena pemerintah menetapkan tarif bagi impor mesin dan bahan baku kapas yang digunakan industri TPT di Indonesia. 8 Semenjak dihapuskannya kuota ekspor TPT mulai tanggal 1 Januari 2005, maka perdagangan TPT internasional semakin transparan dan didasarkan pada persaingan terbuka Yastuti, 2004. Semua negara eksportir TPT seperti Uni Eropa, China, Indonesia, dan negara eksportir lainnya dapat masuk ke pasar kuota. Masing-masing negara bersaing untuk merebut pangsa pasar dalam perdagangan TPT internasional. Meskipun hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk 8 Benny Soetrisno dalam ‘Pengajuan Keberatan Atas Pengenaan PPn Impor Serat Kapas’ http:www.pajak.go.idlampiran01PJ51_S1121.htm 11 Juli 2001 meningkatkan ekspor TPT, namun kendala teknologi menjadi masalah industri TPT Indonesia. Persaingan dalam perkembangan pesat teknologi negara-negara maju menyebabkan produk TPT Indonesia kalah baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

5.5 Perkembangan Impor TPT