Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

M = Jumlah impor Mo = Jumlah impor yang nilainya tidak ditentukan oleh Y m = marginal propencity to import Y = pendapatan nasional

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Industri TPT merupakan industri andalan perekonomian Indonesia. Industri TPT memberikan kontribusi besar dalam pembentukan PDB. Penyerapan tenaga kerja lebih dari 1 juta jiwa setiap tahunnya, membuat industri TPT berperan dalam mengurangi pengangguran. Sebagai industri andalan perkembangan industri TPT harus diperhatikan agar mampu bersaing baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Penjualan domestik TPT tidak mampu memenuhi peningkatan konsumsi yang terjadi. Permasalahan yang terjadi pada kurangnya penjualan domestik dikarenakan perkembangan produksi yang lambat. Masalah ini terjadi karena biaya produksi yang tinggi akibat adanya tarif impor mesin dan kapas sebagai bahan baku TPT. Tarif bahan bakar minyak dan listrik juga meningkat. Biaya yang tinggi berimplikasi pada rendahnya kuantitas maupun kualitas produk TPT Indonesia. Harga domestik TPT Indonesia menjadi relatif lebih mahal karena biaya yang dikeluarkan lebih besar. Teknologi produksi dengan menggunakan mesin yang sudah di atas umur ekonomis semakin membuat produk TPT Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk TPT luar negeri. Pertambahan penduduk Indonesia berimplikasi pada peningkatan konsumsi melalui daya beli. Kemampuan konsumsi masyarakat yang ditunjukan oleh pendapatan perkapita berhubungan dengan permintaan terhadap produk TPT. Berdasarkan teori ekonomi, pendapatan yang tinggi akan meningkatkan konsumsi TPT. Apabila konsumsi domestik TPT tidak dapat dipenuhi oleh penjualan domestik, maka akan dipenuhi oleh produk impor. Penghapusan kuota dalam Multifibre Arrangement MFA membuat semua negara penghasil produk TPT bersaing meningkatkan kuantitas dan kualitas produk. Sebagai akibatnya, negara dengan teknologi tinggi seperti China menguasai pasar TPT internasional. Produk TPT China yang kualitasnya relatif lebih baik dibanding produk TPT Indonesia banyak masuk ke pasar domestik dengan harga yang murah. Harga impor TPT yang murah membuat masyarakat lebih memilih produk TPT impor. Tarif impor yang ditetapkan pemerintah bertujuan untuk menghambat volume impor TPT. Hal ini dilakukan dalam rangka melindungi industri TPT dalam negeri dan menekan pengeluaran negara. Dengan demikian, penetapan tarif impor TPT berhubungan negatif dengan volume impor TPT. Namun besarnya tarif TPT yang berkisar antara 5 sampai 20 relatif kecil sehingga impor TPT masih banyak masuk ke pasar domestik Indonesia. Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat sejak terjadi krisis ekonomi, seharusnya dapat menekan volume impor TPT yang masuk ke Indonesia. Hal ini terjadi karena harga produk TPT Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan harga perdagangan dunia. Jika harga produk TPT domestik lebih rendah, maka masyarakat akan lebih memilih produk TPT domestik dan produk TPT impor dapat berkurang. Gambar 3.6 Kerangka Pemikiran Operasional Kondisi industri TPT Indonesia : - Produksi TPT menurun - Penjualan domestik TPT menurun - Konsumsi domestik TPT meningkat - Peningkatan Ekspor TPT menurun - Impor TPT meningkat Mendeskripsikan perkembangan industri TPT Indonesia Hipotesis Penelitian Analisis Trend Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Impor TPT Indonesia Hasil Penelitian Implikasi Kebijakan

3.3 Hipotesis