BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR TEKSTIL DAN
PRODUK TEKSTIL TPT INDONESIA
6.1 Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Impor TPT Indonesia
Impor TPT yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan volume impor keseluruhan berupa serat fiber, barang tenunan fabric, benang rajutan yarn,
pakaian jadi garment, dan produk tekstil lainnya other product textiles. Faktor- faktor yang diduga mempengaruhi volume impor TPT dianalisis menggunakan
analisis linier berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS. Tabel 6.1 memperlihatkan hasil estimasi model berdasarkan analisis yang dilakukan.
Tabel 6.1 Hasil Model Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor TPT Indonesia Tahun 1980-2007
Variabel Koefisien Standard
Error t-hitung Probabilitas VIF
Konstanta 19,9112 0,9483 21,00 0,000
Harga Impor 0,7344
0,3810 1,93
0,068 3,8
Harga Domestik
0,7974 0,3386
2,36 0,028
4,0
Nilai Tukar -392,9 143,8
-2,73 0,012 2,9
Tarif Impor -0,2221
0,01244 -1,79
0,08 7,6
Pendapatan Per Kapita
-0,1246 0,1288 -0,97 0,344
2,8
Krisis Ekonomi
0,5043 0,2138
2,36 0,028
7,1
R-squared = 89,1 Adjusted R-squared = 86,0
F-statistik = 28,54 Prob F-statistik = 0,000
Durbin-Watson = 1,43294
Keterangan : = berpengaruh nyata pada taraf 10 persen
Berdasarkan hasil estimasi, maka dapat disusun model analisis faktor- faktor yang mempengaruhi impor TPT Indonesia sebagai berikut :
LnM
t
= 19,911+ 0,734LnPM
t
+0,797LnPD
t
–392,9R
t
– 0,222T
t
–0,124LnY
t
+ 0,504Dkrisis Persamaan regresi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor TPT
Indonesia mempunyai nilai R
2
sebesar 89,1 persen dan Adj-R
2
sebesar 86 persen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa 86 persen keragaman yang
terjadi pada impor TPT Indonesia dijelaskan oleh variabel-variabel bebas pada model. Sedangkan sisanya sebesar 14 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar
model. Uji F-statistik menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama- sama mampu menjelaskan atau mempengaruhi variabel tidak bebas pada tingkat
signifikan 10 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000 persen yang nilainya lebih kecil dari derajat kepercayaan 10 persen
α = 10
.
Uji normalitas Kormogolov-Smirnov menghasilkan p-value 0,15 sehingga lebih besar dari 0,10. Dengan demikian untuk taraf nyata
α sebesar 10 persen, residual dari model yang diduga menyebar normal. Dari hasil estimasi
juga didapat nilai VIF semua variabel bebas kurang dari 10. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat masalah
multikolinier. Uji autokorelasi dilakukan dengan melakukan percobaan dari nilai Durbin-Watson. Nilai Durbin-Watson yang didapat sebesar 1,4329 dengan d
U
sebesar 1,96 dan d
L
sebesar 0,95. Dengan demikian, nilai Durbin-Watson berada pada daerah keragu-raguan d
L
≤d≤ d
U.
Dapat diasumsikan bahwa pada model tidak terdapat masalah autokorelasi. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat berdasarkan
plot antara residual dengan dugaan respon Residual Versus The Fitted Values. Hasil uji Residual Versus The Fitted Values menunjukkan bahwa model regresi
tidak terdapat masalah heteroskedatisitas.
6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor TPT Indonesia