Multiplier Pendapatan Multiplier Tenaga Kerja

nilai multiplier output tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir pada suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan output diseluruh perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai nilai multiplier output tipe I terbesar dimiliki oleh sektor industri TPT yang bernilai 2,465 dan multiplier output tipe II terbesar dimiliki oleh sektor Industri pengolahan lainnya yang bernilai 3,447. Nilai multiplier output tipe I sektor industri TPT adalah sebesar 2,465 hal ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor industri TPT sebesar satu satuan akan meningkatkan output diseluruh sektor perekonomian sebesar 2,465 satuan. Sementara itu, nilai multiplier output tipe II sektor industri TPT sebesar 3,052 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor industri TPT akan meningkatkan output di seluruh perekonomian sebesar 3,052 satuan.

4.4.2. Multiplier Pendapatan

Multiplier pendapatan tipe I menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir di suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pendapatan di seluruh sektor perekonomian sebesar satu nilai multiplier tersebut, sedangkan multiplier pendapatan tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir pada suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pendapatan diseluruh perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada Tabel 4.7 diketahui nilai multiplier pendapatan terbesar baik tipe I maupun tipe II dimiliki oleh sektor listrtik, gas dan air bersih yang masing-masing bernilai 3,122 dan 4,415. Nilai multiplier pendapatan tipe I sektor industri TPT sebesar 2,597 hal ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor industri TPT sebesar satu satuan akan meningkatkan pendapatan diseluruh sektor perekonomian sebesar 2,597 satuan. Sementara itu, nilai multiplier output tipe II sektor TPT sebesar 3,674 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor industri TPT akan meningkatkan pendapatan di seluruh perekonomian sebesar 3,674 satuan.

4.4.3. Multiplier Tenaga Kerja

Multiplier tenaga kerja tipe I menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir di suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di seluruh sektor perekonomian sebesar satu nilai multiplier tersebut, sedangkan multiplier pendapatan tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir pada suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja diseluruh perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada tabel 4.7. diketahui nilai multiplier tenaga kerja terbesar baik tipe I maupun tipe II dimiliki oleh sektor listrtik, gas dan air bersih yang masing-masing bernilai 3,460 dan 5,449. Nilai multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri TPT sebesar 2,797 hal ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor TPT sebesar satu satuan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja diseluruh sektor perekonomian sebesar 2,797 satuan atau 3 orang. Sementara itu, nilai multiplier output tipe II sektor industri TPT sebesar 3,726 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor industri TPT akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di seluruh perekonomian sebesar 3,726 satuan atau 4 orang.

4.5. Dampak Peningkatan Ekpor Sektor Tekstil dan Produk Tekstil TPT