Gambar 2.3. Diagram Alur Struktur Industri TPT Indonesia Sumber: Djafrie, 2003.
2.4. Prospek Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT
Secara umum, tekstil adalah bahan pakaian atau kain. Dilihat dari segi keuntungannya, tekstil tidak hanya untuk pakaian tapi juga dapat digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga, industri atau kegunaan lainnya kain kasur, gorden, taplak meja, tas, koper, parasut, kain layar, jok mobil, ban pipa, selang untuk
minyak dan pemadam kebakaran, dan lain-lain. Tekstil berasal dari bahasa latin yaitu textiles yang berarti menenun atau kain tenun. Tekstil berarti pada : a suatu
benda yang dibuat dari benang kemudian dijadikan kain sebagai bahan pakaian, b suatu benda yang berasal dari serat atau benang yang dianyam dari atau
SERAT ALAM SERAT BUATAN
PENCELUPAN PEMBUATAN
BENANG TEKSTUR
PERAJUTAN NON WOVEN
BATIK PEMBORDIRAN
PENCELUPANPENCETAKAN PAKAIAN JADI
PEMINTALAN
PERTENUNAN
dirajut, direnda, dilapis, dikempa, untuk dijadikan bahan pakaian atau untuk keperluan lain Djafrie, 2003.
Banyak masalah yang menghambat perkembangan industri nasional saat ini, seperti masalah infrastruktur yang belum banyak tersedia, tingkat suku bunga
yang tinggi, aturan pajak yang ketat, ketersediaan bahan baku dan juga sistem perindustriannya Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2007. Hal tersebut akan
semakin menekan pertumbuhan sektor industri. Tekstil dan produk tekstil termasuk dalam 10 industri yang menjadi prioritas pemerintah selain minyak
kelapa sawit mentah Crude Palm Oil, alas kaki, elektronik, industri kertas dan bubur kertas, tembakau, dan lain- lain. Permasalahan yang dihadapi industri TPT
saat ini adalah serbuan tekstil dari India dan Cina dengan daya saing tinggi, krisis ekonomi tahun 1997 juga ikut mengakibatkan kemunduran industri TPT Asosiasi
Pertekstilan Indonesia, 2007. Negara pesaing TPT Indonesia yang utama adalah Cina. Cina sebagai
saingan utama memiliki cukup tenaga kerja disamping memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki Indonesia yaitu kaya akan kapas. Oleh karena itu dalam
rangka mempertahankan daya saing TPT, Indonesia mengembangkan TPT dari bahan sintetis yang bahan bakunya cukup tersedia di dalam negeri. Masalah lain
yang menghambat perkembangan TPT adalah rendahnya efisiensi mesin. Selama ini industri TPT Indonesia memiliki keunggulan komparatif yakni
tersedianya cukup tenaga kerja dengan upah yang murah dibanding dengan negara pengeksportir lainnya kecuali Cina. Oleh karena itu pada saat upah buruh mahal
maka industri TPT kita akan jatuh. Upaya untuk mengatasinya adalah mengurangi
ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti kapas yang diimpor dari Amerika Serikat dan pengembangan kreasi produk sendiri. Prospek pasar dunia
untuk TPT masih sangat cerah. Permintaan pasar produk ini tidak akan pernah berhenti seiring dengan peningkatan kesejahteraan penduduk dunia,
perkembangan kebudayaan, etika dan bertambahnya populasi penduduk.
2.5. Teori Analisis