Peranan Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Terhadap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Peranan Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Terhadap

Perekonomian Indonesia. Peranan sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT terhadap perekonomian Indonesia dapat dikaji menggunakan analisis Tabel Input-Output, sehingga akan diperoleh nilai permintaan antara, permintaan akhir, input antara, impor, input primer atau nilai tambah bruto serta dampak kenaikan ekspor pada sektor industri TPT terhadap sektor lain dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 klasifikasi 15 sektor, total permintaan barang dan jasa yang dihasilkan Indonesia sebesar Rp. 4.655.112 milyar. Jumlah permintaan tersebut untuk memenuhi permintaan antara sebesar Rp. 2.095.549 milyar atau 45,02 persen dan permintaan akhir sebesar Rp. 2.559.562 milyar atau 54,98 persen. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sektor industri TPT memberikan kontribusi sebesar Rp. 233.703 milyar atau sekitar 5,02 persen terhadap perekonomian Indonesia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi. Sektor industri TPT menyediakan sekitar Rp. 105.849 milyar atau sebesar 5,05 persen dari total permintaan antara untuk memenuhi kebutuhan input sektor-sektor lain untuk keperluan produksi, sementara untuk memenuhi permintaan barang dan jasa untuk keperluan konsumsi sektor industri TPT menyediakan Rp. 127.854 milyar atau 5,00 persen dari total permintaan akhir. Tabel 4.1. Nilai Permintaan Akhir, Permintaan Antara dan Jumlah Permintaan di Indonesia Tahun 2003 milyar rupiah. Sektor Permintaan Antara Permintaan Akhir Jumlah Permintaan Tanaman Bahan Makanan 114.214 5,45 85.566 3,34 199.780 4.29 Tanaman Perkebunan 80.140 3,82 13.313 0,52 93.453 2,01 Peternakan 52.215 2,49 55.066 2,15 107.281 2,30 Kehutanan 22.850 1,09 1.183 0,05 24.033 0,52 Perikanan 16.063 0,77 44.728 1,75 60.791 1,31 Pertambangan 140.612 6,71 105.732 4,13 246.344 5,29 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 130.384 6,22 298.604 1,67 428.988 9,22 Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT 105.849 5,05 127.854 5,00 233.703 5,02 Industri Pengolahan Lainnya 686.706 32,77 590.848 23,08 1.277.554 27,44 Listrtik, Gas dan Air Bersih 44.518 2,12 25.913 1,01 70.431 1,51 Bangunan 25.991 1,24 305.104 1,.92 331.095 7,11 Perdagangan, Hotel dan Restoran 264.473 12,62 344.483 13,46 608.956 13,08 Angkutan dan Komunikasi 169.501 8,09 135.238 5,28 304.739 6,55 Lembaga Keuangan 85.036 4,06 50.308 1,97 135.344 2,91 Jasa-jasa 156.997 7,49 375.622 14,68 532.619 11,44 Total 2.095.549 2.559.562 4.655.112 Sumber: Tabel I-O Indonesia 2003, klasifikasi 15 sektor diolah. Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan persentase. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa permintaan akhir sektor industri tekstil dan produk tekstil sebesar Rp. 127.854 milyar atau 54,71 persen dari total permintaan sektor industri TPT. Alokasi terbesar terdapat pada ekspor, dengan kata lain sebagian besar permintaan akhir sektor industri TPT berasal dari ekspor sektor industri TPT sendiri. Sementara permintaan antara hanya sekitar 45,29 persen dari keseluruhan alokasi output sektor konstruksi dengan nilai Rp. 105.849 milyar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan sektor industri TPT untuk keperluan konsumsi lebih besar dibandingkan untuk keperluan produksi. Tabel 4.2. Alokasi Permintaan Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia juta rupiah. Alokasi Permintaan Nilai juta rupiah Persen Permintaan Antara 105.849.090 45,29 Permintaan Akhir 127.853.662 54,71 -Konsumsi RT 54.700.208 23,41 -Konsumsi Pemerintah - - -Pembentukan Modal Tetap Bruto 234.875 0,10 -Perubahan Stok 864.837 0,37 -Ekspor Barang Dagangan 72.053.742 30,38 -Ekspor Jasa - - Total 233.702.752 100,00 Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 diolah. Pada Tabel 4.3 diketahui bahwa sektor tekstil dan produk tekstil membutuhkan input antara sebesar Rp. 139.995 milyar. Input primer atau nilai tambah bruto adalah balas jasa atas pemakaian faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi suatu sektor, dan sektor industri tekstil dan produk tekstil memerlukan lebih sedikit input dalam bentuk input primer yaitu sebesar Rp. 75.585 milyar seperti upah dan gaji sebesar Rp. 26.833 milyar 12,45, surplus usaha sebesar Rp. 36.244 milyar 16,81, penyusutan Rp. 9.007 milyar 4,18, dan pajak tak langsung sebesar Rp. 3.500 milyar 1,62. Tabel 4.3. Stuktur Input Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia Tahun 2003 juta rupiah. Stuktur Input Nilai juta rupiah Persen Input Antara 139.995.735 64,94 Impor - Input Primer 75.585.735 - a Upah dan Gaji 26.833.622 12,45 b Surplus Usaha 36.244.065 16,81 c Penyusutan 9.007.679 4,18 d Pajak tak Langsung 3.500.369 1,62 e Subsidi - Total 215.581.470 100,00 Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 diolah.

4.2. Analisis Keterkitan