Strategi Pengembangan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Strategi diperlukan oleh sebuah perusahaan sebagai akibat keterbatasan sumber daya, ketidakpastian karena persaingan serta untuk memudahkan koordinasi dan pengontrolan. Pada akhirnya, penilaian terhadap keberhasilan strategi bisnis dapat dilihat dari tinggi rendahnya volume dan nilai penjualan. Tingginya nilai penjualan, selain memperlihatkan perolehan laba juga menunjukan kinerja perusahaan sebagai hasil dari strategi bisnis yang dijalankan. Perumusan strategi pengembangan usaha akan didekati dengan metode analisis strengths, weaknesses, opportunities dan threats SWOT. Analisis SWOT ini didasarkan pada pemikiran memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities dan secara bersamaan meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT menurut Rangkuti 2005 adalah analisis terhadap faktor-faktor dari lingkungan internal strengths dan weaknesses dan lingkungan eksternal opportunities dan theats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT atau analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman merupakan cara sistematik dalam mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan. Selanjutnya data yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Koppontren Darussalam. Untuk mengevaluasi peluang dan ancaman akan digunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal atau External Factor Evaluation EFE dan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks Evaluasi Faktor Internal atau Internal Factor Evaluation IFE. Dari hasil pengolahan data Matriks EFE dan IFE, disusun strategi pengembangan usaha dari Koppontren Darussalam.

III. METODE KAJIAN

3.1 Diagram Alir Kajian

Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan bahan baku alami back to nature dan kebutuhan serat alam selain kapas untuk bahan baku tekstil semakin dirasakan. Rami diteliti dan dikembangkan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan bahan baku industri tekstil di masa mendatang, karena selama ini kapas rami masih perlu penyempurnaan mutu produk untuk diterima sebagai bahan baku alternatif. Koperasi sebagai produsen kapas rami melakukan berbagai penelitian untuk membuktikan bahwa tanaman rami layak untuk dikembangkan dan dijadikan bahan baku industri tekstil alternatif. Diagram alir kajian yang dilakukan disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram alir kajian Pengembangan Rami Analisis data : - Metode deskriptif - Metode rasio keuangan - Metode SWOT kualitatif Pengumpulan data : - Primer : Wawancara kuesioner - Sekunder : Dinas Perindustrian Dinas Pertanian Dinas Kehutanan PEMDA Produksi serat rami staple fibre Koppontren

3.2 Metode Kerja

Kajian dilakukan di Koppontren Darussalam di Kabupaten Garut, Jawa Barat dari bulan Desember 2006 sampai dengan bulan April 2007. Metode yang digunakan adalah metode wawancara dengan alat bantu kuesioner Lampiran 1 untuk mendapatkan data lengkap tentang produksi kapas rami pada Koppontren Darussalam secara deskriptif. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif, analisis rasio laporan keuangan untuk mengetahui prospek ekonomi produk kapas rami dan metode SWOT kualitatif untuk menyusun strategi pengembangan kapas rami ke depan.

3.2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi yang dilakukan melalui beberapa tahapan berikut :

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri berbagai pustaka, antara lain buku-buku, jurnal, buletin, majalah, koran dan media elektronika seperti internet dan lainnya yang berkaitan erat dengan kajian. Kegiatan ini dilakukan juga untuk memperoleh data sekunder baik dari Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian maupun Pemda setempat

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ketua dan karyawan Koppontren.

3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah metode analisis rasio keuangan dengan kerangka berikut :

1. Analisis Deskriptif

Penjelasan secara kualitatif data yang dikumpulkan mengenai informasi potensi bahan baku, prospek pasar dan keuangan yang berkaitan dengan pasokan bahan baku dan volume penjualan produk,