Rami PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Korea, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Sesudah perang dunia ke II, tercatat negara penghasil rami utama adalah China, dan Brazilia, sedangkan negara pengimpor utama adalah Jepang. Rami ditanam di Indonesia sejak tahun 1937, antara lain di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi dan Jawa Tengah Koestono, 1986. Usaha pengembangan rami di berbagai negara, termasuk Indonesia pada masa lampau banyak menemui kegagalan, disebabkan oleh belum adanya alat yang efisien untuk memisahkanmengambil serat dari batang dan proses pengolahan selanjutnya, yaitu mengubah serat menjadi benang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun 19831984, permasalahan di atas dapat terjawab, sehingga sekarang di Indonesia dapat diusahakan penanaman rami dan pengolahannya sampai menjadi kain siap pakai. Berbagai manfaat pengusahaan rami di Indonesia seperti meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja, mengurangi pengeluaran devisa, menjaga kelestarian alam dan meningkatkan produksi serat rami sebagai bahan baku industri tekstil. Kebutuhan serat sebagai bahan baku tekstil pada akhir Pelita III diperkirakan mencapai 157.680 tontahun dan jumlah tersebut akan selalu meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada akhir Pelita IV diperkirakan kebutuhan serat mencapai 177.800 tontahun. Produksi dalam negeri hanya dapat memenuhi 4 dari kebutuhan, sedangkan 96 sisanya dipenuhi dari kapas impor Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia, Departemen Perindustrian, 2007. Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka perlu diupayakan serat alam yang mempunyai sifat-sifat mirip atau sama dengan kapas dan dapat digunakan untuk menggantikan sebagian dari serat kapas. Rami adalah salah satu spesies di antara 500 spesies dari famili Urticaceae dan ordo urticales. Tanaman rami yang diusahakan di Indonesia adalah jenis Boehmeria nivea proper seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Pohon rami Tanaman rami mempunyai akar umbi yang tumbuh secara vertikal masuk ke dalam tanah sedalam 20 – 30 cm. Pada tanaman berumur 2 – 3 bulan, dari akar umbi dapat tumbuh akar yang menjalar di dalam tanah rhizoma berfungsi sebagai alat pembiakan tanaman. Tanaman yang telah berumur 2 tahun, jumlah rhizomanya dapat mencapai 10 buah dengan panjang 30 cm. Rhizoma mempunyai banyak mata primordia tanaman yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru Koestono, 1986. Batang rami berbentuk silindris dengan tinggi batang antara 1 – 3 m. Tetapi ada pula yang lebih dari 3 m dengan diameter antara 12 – 20 mm. Batang tidak bercabang, tetapi apabila pucuk tanaman mati atau patah karena serangan hama maupun gangguan mekanis maka aka tumbuh cabang yang keluar dari ketiak daun. Dari segi bercocok tanam tumbuhnya cabang ini tidak dikehendaki, karena akan menyulitkan proses dekortikasi dan mutu serat menurun Koestono, 1986. Daun berselang seling berbentuk seperti jantung, dengan panjang daun antara 7,5 – 20 cm, dan permukaan daun bagian atas berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bagian bawah dan berwarna putih keperak-perakan dan berbulu halus seperti beludru kecuali boehmeria nivea varitas tenaccisima. Bunga rami berwarna putih kehijau-hijauan, hijau kekuningan dan berubah menjadi coklat apabila sudah tua. Bunga tumbuh dari pangkal daun. Serat rami merupakan promer yang memang terbentuk pada kulit kambium dan berbeda dengan serat yang dihasilkan oleh tanaman kenaf dan rosella yang merupakan serat sekunder, yaitu terbentuk oleh kegiatan kambium. Komposisi serat rami mentah kering terdiri atas 75 selulosa, 16 hemiselulosa, 0,75 lignin, 2 pektin, 6 zat-zat terlarut dalam air dan 0,3 lilin serta lemak Anonim, 2005 a . Setelah pemisahan serat kadar selulosanya menjadi 96 – 98 dari serat kering. Varietas Tujuh varietas sudah dicoba di Indonesia dan menunjukan hasil yang tinggi, yaitu varietas Florida, Kumamoto, Saikeiseiskin, Miyazaki 110, Bandung A, Pujon 10 dan Lembang A Tabel 2. Tabel 2. Varietas, asal dan rataan produktivitas rami No. Varietas Asal Produktivitas bahan segar tonha2 bulan 1 Florida Jepang via Florida 11,60 2 Kumamoto Jepang 11,50 3 Saikeiseiskin Jepang 11,02 4 Miyazaki 110 Jepang 10,87 5 Bandung A Bandung, Jawa Barat 10,63 6 Pujon 10 Madang, Jatim 9,60 7 Lembang A Lembang, Jawa Barat 9,28 8 Pujon 17 Malang, Jatim 7,82 9 Pujon 0 – 01 Malang, Jatim 7,53 10 Pujon 3 – 03 Malang, Jatim 7,25 11 Pujon 6 – 01 Malang, Jatim 6,95 12 Pujon 1 Malang, Jatim 3,71 Sumber : Koestono, 1986. Dari ke tujuh varitas tersebut pujon 10 memberikan harapan yang paling baik, karena sifat-sifat kehalusan, kekuatan dan elastisitas serat yang dihasilkan. Varietas Saikeiseiskin merupakan varietas yang menunjukkan potensi hasil hijauan yang paling tinggi, tetapi batangnya mudah rebah akibat kurang tahan terhadap hujan dan angin. Dalam batang tanaman sel-sel diikat satu sama lain oleh zat perekat dan sambung-menyambung hingga panjangnya mencapai 90 – 180 cm. Dengan adanya zat perekat tersebut maka dalam pengolahannya perlu dilakukan proses pemisahan serat. Tetapi zat perekat tersebut tidak larut dalam air sehingga proses pemisahan perlu dilakukan secara kimiawi. Rami mempunyai sifat-sifat Anonim, 2005 b berikut : a. Berwarna putih, mudah diberi warna b. Kekuatan tidak berubah apabila terjadi kenaikan kelembaban 25, tidak mudah busuk, daya tarik lebih besar 4 x dari linnen, 6 x dari sutra dan 7 x dari kapas. c. Kilapnya tinggi, lebih tinggi dari pada kilap linnen, kecuali dalam keadaan basah. d. Daya serap terhadap kelembaban 12 , lebih tinggi dari pada kapas yang hanya 8. e. Elastisitasnya rendah, licin dan terlalu kaku untuk dipintal. Rincian lengkap tentang komposisi kimia dari berbagai jenis serat rami dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi kimia dari berbagai jenis serat Komposisi Kimia Jenis serat Selulosa Lignin Pentosan Abu Silika Seed Flax 43-47 21-23 24-26 5 - Kenaf 44-57 15-19 22-23 2-5 - Jute 45-63 21-26 18-21 0,5-2 - Rami 87-91 - 5-8 - - Hemp 57-77 9-13 14-17 0,8 - Sumber : Sulaiman, 2005. Tabel 4. Perbandingan sifat-sifat serat rami dengan serat sutra dan katun Sifat Serat Rami Serat Sutra Serat Katun Warna Putih, krem, berkilau Putih, kuning, hijau Putih, krem dan coklat Kekuatan gdenier 3-9 kering keadaan basah meningkat jadi 160 4-14 3,5-4 8,8-11,1 Mulur 3-4 20-25 7 Daya serap air 12 11 7 Pengaruh panas Penyinaran lama dengan sinar matahari kekuatan tidak berubah Penyinaran lama dengan sinar matahari kekuatan tidak berubah Kekuatan menurun dalam penyinaran berlebih Pengaruh oksidator Tahan jamur, serangga dan bakteri Tahan jamur, serangga dan bakteri Mudah diserang jamur dan bakteri Pegangan Kaku Lembut Halus, sedang dan kasar Sumber : Sulaiman, 2005. Dari Tabel 4 tampak bahwa serat rami mempunyai kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan serat alami lainnya. Dalam proses industri melalui pencampuran serat rami dengan serat nabati lainnya atau serat sintetis dapat dibuat berbagai macam produk. Bahkan karena sifat-sifat serat rami yang spesifik untuk produk tertentu, maka kedudukan serat rami tidak dapat digantikan oleh serat nabati lainnya maupun serat sintetis. Serat rami antara lain digunakan untuk bahan pakaian, taplak, seprai, sarung bantal, handuk, serbet, saputangan, kaos kaki, kelambu, kain rajut, jaring jala, mantel gas, belt, canvas, tabir permadani, benang sulam, benang rajut, kaos lampu petromak, kertas dan selang pemadam kebakaran Sumantri, 1984. Daun tanaman rami memiliki berat + 40 dari jumlah berat hijauan. Daun rami memiliki kandungan beberapa zat cukup tinggi Tabel 5. Tabel 5. Kandungan zat pada daun rami No. Daun Rami Kering Kandungan 1. Natrium N 2,94 2. Karbon C 27,61 3. Phospor P 0,3 4. Kalium K 2,2 5. Magnesium Mg 0,45 6. Kuprum Cu 7,95 7. Zinkum Zn 10,68 8. Sulfur S 0,19 Sumber : Sulaiman, 2005. Daun sangat berguna sebagai makanan ternak seperti sapi, kambing, domba, babi dan ayam karena mempunyai nilai gizi tinggi. Pemberian dapat berbentuk daun segar atau setelah dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil hijauan dapat mencapai 50 tonhatahun, berarti menghasilkan daun segar sebanyak 20 tonhatahun. Jumlah tersebut diasumsikan dapat memberi makan ternak berupa daun segar untuk 25 – 30 ekor dombakambing per hari atau makanan berprotein tinggi untuk 5 – 6 ekor sapi per hari Aminah, 2007. Daun dapat dimanfaatkan pula untuk pembuatan pellet makanan ikan, selain juga dapat dikembalikan ke lahan sebagai kompos. Tanaman rami muali dapat dipanen sejak berumur 4 bulan. Siklus panen tanaman rami 2 bulan sekali dan dapat dipanen sampai tanaman berumur 8 tahun. Tanaman rami ditanam dari bibit yang sudah terseleksi dan setelah 120 hari dilakukan pemangkasan. Pemangkasan dapat dilakukan 60 hari kemudian. Saat pemanenan itu pohon rami telah mencapai tinggi 3,5 m dengan diameter batang 2,5 cm Sumantri, 1984.

2.2 Rasio Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan menunjukkan kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Proses untuk mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi ekonomi dan keuangan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai. Kegunaan laporan keuangan merupakan suatu alat pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh pengurus perusahaan. Laporan keuangan disusun dengan asumsi, bahwa perusahaan masih hidup, Perusahaan sebagai satu unit ekonomi yang terpisah dari pemilik, stabilitas nilai uang, dasar aktual dan aktivitas perusahaan dapat dipecah berdasarkan waktu seperti bulanan dan tahunan. Teknik analisis yang diguna- kan adalah analisis rasio. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan eksternal. Perbandingan internal adalah membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan. Perbandingan eksternal adalah memban- dingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau rataan standar industri pada titik yang sama Darsono dan Ashari, 2004. Jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca likuiditas dan solvabilitas, rasio laba rugi profitabilitas dan rasio neraca aktivitas. Komponen masing-masing jenis rasio tersebut adalah : 1. Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang bertuuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio ini mencakup rasio lancar current ratio, rasio cepat quick ratio, dan modal kerja bersih net working capital. 2. Solvabilitas atau daya ungkit Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit leverage menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio ini mencakup debt to asset Ratio dan debt to equity ratio. 3. Profitabilitas Rasio untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya. Rasio ini mencakup profit margin, return on asset dan return on equity. 4. Aktivitas Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Mencakup inventory turn over dan total asset turn over Darsono dan Ashari, 2004.

2.3 Strategi Pengembangan

Strategi adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kata strategi berasal dari kata Yunani ”strategia” yang berhubungan dengan kemiliteran, berarti langkah untuk mencapai sasaran yaitu memenangkan peperangan Stanton, 1996. Definisi lain mengenai strategi dikemukakan oleh Robbin dan Coultre 1999 Strategy can be defined as the determination of basic long term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and allocation of resourses necessary for carrying out these goals. Sedangkan Jain dalam Keegan 1996 menyatakan : Strategy in a firm the pattern of major objectives, purposes, or goals and assential policies and plans for achieving those goals, stated in such a way as to define what business the company is in or is to be in end the kind of company it is or is to be. Keegan 1996 mendefinisikan : Strategi sebagai respon yang dipertimbangkan sebuah perusahaan pada kenyataan dari perusahaan pihak yang bersangkutan dan kenyataan dari lingkungan usaha.