Kebutuhan Modal dan Kredit

tersebut dianalisis dengan menggunakan rasio laporan keuangan dengan komponen masing-masing jenis adalah : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas atau Daya Ungkit 3. Rasio Profitabilitas 4. Rasio Aktivitas Dari hasil analisis tersebut maka akan diketahui apakah Koppontren Darussalam, dalam mengembangkan tanaman rami dan memproduksi serta memasarkan hasil akan mempunyai peluang di tahun mendatang. Tabel 21. Neraca Periode 31 Maret 2005 AKTIVA Rp. PASIVA Rp. Aktiva lancar Kewajiban Lancar Kas 160.423.690 Utang Bank 58.000.000 Piutang - Utang Dagang 55.669.950 Persediaan Barang 18.980.000 A Jumlah Kewajiban Lancar 113.669.950 A Jumlah Aktiva lancer 179.403.690 Kewajiban Jangka Panjang - Aktiva Tetap Kredit - Aktiva Tetap Berwujud B Jumlah Kewajiban Jk Panjang - Investasi Tanah 30.000.000 Investasi Bangunan 323.834.300 Kekayaan bersih Investasi Mesin 648.750.000 Modal Penyertaan Perorangan 431.432.207 Investasi Kebun Contoh - Modal Koppontren Darussalam 640.000.000 Akumulasi Penyusutan 51.345.858 Modal LM3 Darussalam 190.200.000 B Jumlah Aktiva Tetap Berwujud 951.238.442 Jumlah Modal Koperasi 1.261.632.207 Aktiva Tetap Tak Berwujud Laba Bersih 55.339.975 Investasi R D 300,000,000 C Jumlah Kekayaan Bersih 1.316.972.182 C Total Aktiva Tetap Tak Berwujud 300.000.000 Total Aktiva Tetap 1.251.238.442 Total Aktiva A+B+C 1.430.642.132 Total Pasiva A+B+C 1.430.642.132 Tabel 22. Laporan Laba Rugi Koppontren Darussalam Periode 31 Maret 2005

A. Penjualan Bersih 696.000.000

B. Harga Pokok Penjualan

Bahan Baku 331.227.585 Tenaga Kerja 119.911.500 Biaya Overhead bahan Pendukung 43.590.900 Jumlah Harga Pokok Penjualan 494.729.985

C. Laba Kotor A-B 201.270.015

D. Beban Usaha

Administrasi 27.000.000 Penjualan dan Pemasaran 3.600.000 Depresiasi 51.345.858 Jumlah Beban Usaha 81.945.858

E. Laba Usaha C-D 119.324.157

F. Beban Lain-Lain

Beban Bunga 57.159.480

G. Laba Sebelum Pajak Penghasilan E-F

62.164.677 H. Beban Pajak Penghasilan 6.824.702 I Laba Bersih G-H 55.339.975 Tabel 23. Laporan Arus Kas Koppontren Darussalam ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI A. Arus Kas Masuk Penjualan 696.000.000

B. Arus Kas Keluar

Pembayaran kepada pemasok 319.148.535 Pembayaran kepada karyawan manajemen 146.911.500 Biaya penjualan dan pemasaran 3.600.000 Pembayaran bunga 57.159.480 Pembayaran pajak penghasilan 6.824.702

C. Kas Bersih dari Aktivitas Operasi A-B

162.355.783 D. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Penambahan Aktiva Tetap 108.000.000

E. Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi

108.000.000 F. Arus Kas Dari Aktivitas Pendapatan Penambahan modal penyertaan perorangan 24.500.000

G. Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

24.500.000 H. Kenaikan Kas Dan Setara Kas E-F 78.855.783

I. Saldo Kas Dan Setara Kas Awal Tahun

81.567.907 J. Saldo Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun H+I 160.423.690

a. Rasio Likuiditas

1 Current Ratio CR Current Ratio = 950 . 669 . 113 690 . 403 . 179 = 1,58 Secara umum koperasi mampu memenuhi semua kewajiban jangka pendek, jika rasio ini lebih kecil dari nilai 1,58, maka koperasi akan mengalami kesulitan dalam memenuhi hutang jangka pendek yang jatuh tempo. Standar rasio keuangan perusahaan sejenis untuk rasio lancar yaitu sebesar 1,23. Sehingga rasio lancar koperasi lebih besar daripada standar rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur. Seharusnya aktiva yang menganggur dapat digunakan untuk melunasi hutang-hutang koperasi. 2 Quick Asset Ratio Quick Asset Ratio = 950 . 669 . 113 000 . 980 . 18 690 . 403 . 179 − = 1,41 Dari hasil perhitungan diperoleh rasio cepat sebesar 1,41 yang bisa diartikan bahwa untuk setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 1,41 aktiva yang cepat diuangkan. Sedangkan nilai standar rasio keuangan perusahaan sejenis yaitu sebesar 0,79. Jika kita lihat perbandingan kedua rasio tersebut terdapat selisih yang besar yang menunjukkan bahwa aktiva tetap yang cepat diuangkan sangat memadahi untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. 3 Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih NWC NWC = 950 . 669 . 113 950 . 669 . 113 690 . 403 . 179 − = 0,58 Dari hasil perhitungan rasio keuangan koperasi diperoleh net working capital sebesar 0,58. Modal kerja bersih yang cukup besar ini menunjukkan bahwa manjemen kurang efesien dalam mengelola sumber-sumber keuangan dengan banyaknya aktiva yang