2. Solvabilitas atau daya ungkit Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit leverage menilai batasan
perusahaan dalam meminjam uang. Rasio ini mencakup debt to asset Ratio dan debt to equity ratio.
3. Profitabilitas Rasio untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam
mengelola perusahaannya. Rasio ini mencakup profit margin, return on asset
dan return on equity. 4. Aktivitas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Mencakup
inventory turn over dan total asset turn over Darsono dan Ashari, 2004.
2.3 Strategi Pengembangan
Strategi adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kata strategi berasal dari kata Yunani
”strategia” yang berhubungan dengan kemiliteran, berarti langkah untuk mencapai sasaran yaitu memenangkan peperangan Stanton, 1996. Definisi
lain mengenai strategi dikemukakan oleh Robbin dan Coultre 1999 Strategy can be defined as the determination of basic long term goals and
objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and allocation of resourses necessary for carrying out these goals.
Sedangkan Jain dalam Keegan 1996 menyatakan : Strategy in a firm the pattern of major objectives, purposes, or goals and
assential policies and plans for achieving those goals, stated in such a way as to define what business the company is in or is to be in end the kind of
company it is or is to be.
Keegan 1996 mendefinisikan : Strategi sebagai respon yang dipertimbangkan sebuah perusahaan pada
kenyataan dari perusahaan pihak yang bersangkutan dan kenyataan dari lingkungan usaha.
Strategi diperlukan oleh sebuah perusahaan sebagai akibat keterbatasan sumber daya, ketidakpastian karena persaingan serta untuk memudahkan
koordinasi dan pengontrolan. Pada akhirnya, penilaian terhadap keberhasilan strategi bisnis dapat dilihat dari tinggi rendahnya volume dan nilai penjualan.
Tingginya nilai penjualan, selain memperlihatkan perolehan laba juga menunjukan kinerja perusahaan sebagai hasil dari strategi bisnis yang
dijalankan. Perumusan strategi pengembangan usaha akan didekati dengan metode
analisis strengths, weaknesses, opportunities dan threats SWOT. Analisis SWOT ini didasarkan pada pemikiran memaksimalkan kekuatan strengths
dan peluang opportunities dan secara bersamaan meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT menurut Rangkuti
2005 adalah analisis terhadap faktor-faktor dari lingkungan internal strengths dan weaknesses dan lingkungan eksternal opportunities dan
theats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT atau analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman merupakan cara sistematik dalam mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan
dihadapi oleh perusahaan. Selanjutnya data yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif
menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan
ancaman yang dihadapi oleh Koppontren Darussalam. Untuk mengevaluasi peluang dan ancaman akan digunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal atau
External Factor Evaluation EFE dan untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan menggunakan matriks Evaluasi Faktor Internal atau Internal Factor Evaluation
IFE. Dari hasil pengolahan data Matriks EFE dan IFE, disusun strategi pengembangan usaha dari Koppontren Darussalam.