1. Greed atau keserakahan, berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang
secara potensial ada di dalam diri setiap orang; 2.
Opportunity atau kesempatan, berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka
kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan terhadapnya; 3.
Needs atau kebutuhan, berkaitan dengan faktor‐faktor yang dibutuhkan oleh individu
‐individu untuk menunjang hidupnya yang menurutnya wajar; dan
4. Exposure atau pengungkapan, berkaitan dengan tindakan atau
konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
4.2 Keefektifan Sistem Pengendalian Internal
4.2.1 Definisi Pengendalian Internal
Pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission COSO didefinisikan sebagai berikut :
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil dari suatu entitas, yang dirancang untuk
menyediakan tingkat keyakinan yang layak mengenai pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Baridwan 2001:13 dalan Wahyudi dan Sopanah 2005 pengertian pengendalian intern dalam arti yang luas adalah: “Pengendalian intern
itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memajukan efisiensi di dalam operasi,
dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”.
Menurut James R Davis, C Wayne Alderman, Leonard A Robinson sesuai dengan SAS No. 55 dalam Wahyudi dan Sopanah 2005, Pengendalian
Internal adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang masuk akal agar tujuan organisasi Entity dapat
tercapai.
Menurut Mulyadi 2002:165 pengertian pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa pengendalian internal merupakan suatu sistem yang terdiri dari kebijakan,
prosedur, cara, dan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan agar rencana dan tujuan dapat dicapai dengan baik. Dengan adanya pengendalian internal yang
efektif akan menghindarkan terjadinya tindakan-tindakan penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan.
4.2.2 Stuktur Pengendalian Internal