Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kecenderungan Fraud Di Perumusan Hipotesis

4.8.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kecenderungan Fraud Di

Sektor Pemerintahan Menurut COSO 2004, Lingkungan yang etis dari suatu organisasi meliputi aspek dari gaya top manajemen dalam mencapai sasaran organisasitoris, nilai-nilai mereka dan gaya manajemen atau kepemimpinanya, didalam penelitian Rae and Subramaniam 2008, bahwa terdapat pengaruh antara lingkungan etis dengan prosedur internal control yang memoderasi adanya pengaruh antara keadilan organisasi terhadap kecurangan karyawan. Dari adanya penelitian tersebut, peneliti tertarik menguji apakah ada pengaruh secara langsung antara gaya kepemimpinan terhadap terjadinya fraud di sektor pemerintahan, dengan asumsi bahwa semakin baik gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi, akan semakin rendah tingkat terjadinya fraud dalam organisasi tersebut. Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

4.8.6 Perumusan Hipotesis

Pada penjelasan kerangka berfikir diatas terdapat 5 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu : H 1 : Keefektifan sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan. H 2 : Kepuasan akan gaji berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan. H 3 : Kultur organisasi berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan. H 4 : Perilaku tidak etis berpangaruh positif terhadap Fraud di sektor pemerintahan. H 5 : Gaya kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor pemerintahan. 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan pengambilan data tersebut menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai instansi pemerintahan se-Kota dan Kabupaten Pekalongan. Data yang terkumpul diolah menggunakan alat analisis Smart PLS 2.0, untuk menemukan hasil dari pengujian hipotesis yang telah ditentukan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa : orang, benda, atau suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap PNS yang bekerja di Dinas se-Kota dan Kabupaten Pekalongan. Menurut Arikunto 2002:117, sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Tahap penentuan sampel yaitu dengan menentukan sampel responden menggunakan teknik convenience sampling, yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi dengan senang hati bersedia memberikannya. Teknik convenience sampling hanya mengumpulkan informasi dan elemen populasi yang tersedia saat dilakukannya penelitian untuk memberikan informasi yang dibutuhan dalam penelitian.