Model Pengukuran Skala Sikap Variabel Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber : Berbagai sumber dan jurnal

3.4. Model Pengukuran Skala Sikap Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan mengajukan beberapa pernyataan kepada responden. Pada penelitian ini, responden memilih salah satu dari jawaban yang sudah disediakan, dan masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Kriteria pengukuran Skala Likert adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Instrumen Skala Likert No. Pernyataan Skor 1. Sangat Setuju SS 5 2. Setuju S 4 Assessment Kecurangan 2. SikapRasionalisa si DEPENDEN Kualitas Audit Kemungkinan auditor menemukan serta melaporkan pelanggaran pada system akuntansi pemerintah dengan berpedoman pada standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan. 1.KeakuratanTemuan Audit 2. Sikap Skeptis 3. Manfaat Audit Interval Skala Likert Universitas Sumatera Utara 3. Netral N 3 4. Tidak Setuju TS 2 5. Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Haryadi Sarjono dan Winda Julianita 2011

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Haryadi Sarjono dan Winda Julianita 2011 populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian , dimana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat Kabupaten Karo yaitu sebanyak 32 orang. Alasan pemilihan Kabupaten Karo sebagai lokasi penelitian adalah karena kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kabupaten Karo saat ini masih menjadi sorotan masyarakat. Pada beberapa kasus, aparat Inspektorat sebagai auditor internal tidak mendeteksi adanya temuan audit sedangkan auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan BPK pada obyek yang pengawasan yang sama dapat mendeteksi adanya temuan. Jumlah kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah sebanyak jumlah populasi yaitu 32 kuesioner. Menurut Haryadi Sarjono dan Winda Julianita 2011 : 22 : Peneliti tidak perlu menggunakan sampel jika elemen populasi terlalu heterogen ataupun jumlah populasinya relatif sedikit kurang dari 100 karena penghitungan sampel dengan jumlah populasi yang kurang dari 100 akan menghasilkan jumlah sampel yang sangat sedikit. Hal ini akan Universitas Sumatera Utara membuat hasil penelitian menjadi kurang akurat. Jika jumlah populasi penelitian kurang dari 100, sebaiknya seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Karena seluruh populasi dijadikan sampel, maka metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode sensus.

3.6. Jenis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

1 5 123

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE DAN MOTIVASI Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,pengalaman, due professional care dan motivasi terhadap kualitas audit.

0 3 14

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE DAN MOTIVASI Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,pengalaman, due professional care dan motivasi terhadap kualitas audit.

0 3 19

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Wilayah Surakarta dan Yogyakar

0 1 20

PENGARUH INDEPENDENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Profesi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Aud

0 0 15

Pengaruh independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas terhadap kualitas audit.

0 2 97

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 8

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

0 0 14