KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN Manajemen Dan Kebijakan Di Perpustakaan Perguruan Tinggi

3. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan melalui kegiatan yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004 : 4. Peranan perpustakaan dalam suatu universitas adalah sebagai sumberdaya utama produk informasi. Melalui perpustakaan para civitas akademika dapat memperoleh informasi yang dapat menunjang setiap kegiatannya. Sehingga penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan sangat penting dalam pendidikan. Pendidikan tinggi tidak mungkin terselenggara dengan baik jika para dosen dan mahasiswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

II. KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN

Untuk menyelenggarakan sebuah perpustakaan yang mandiri dan mampu memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat harus didasarkan pada kebijakan yang tepat. Hal tersebut merupakan modal yang amat penting agar perpustakaan berkembang baik. Kebijakan biasanya berbentuk dasar hukum seperti undang-undang, keputusan pejabat, pedoman, peraturan perundang-undangan, dan rencana strategic serta arah untuk mencapai tujuan tertentu. Sutarno NS, 2006 : 15. Kebijakan yang digariskan oleh lembaga yang membawahi perpustakaan merupakan dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga keberadaan perpustakaan akan menjadi satu kesatuan di dalam sebuah organisasi. Setiap instansi tentunya mempunyai kebijakan tersendiri dalam penyelenggaraan perpustakaan.Kebijakan tersebut akan ikut mewarnai bentuk dan aktivitas perpustakaan yang bersangkutan, sehingga secara langsung atau tidak, ada factor-faktor yang membedakannya dengan perpustakaan lain. Menurut Claire and Michel Menou 1983 :258 bahwa “Policies are guidelines or general principles which help to express objectives in terms of actions by establishing codes for the taking and implementation of decisions”. Kebijakan Universitas Sumatera Utara atau policy merupakan panduan atau bimbingan umum untuk mencapai tujuan dari tindakan dengan cara menyusun ketentuan yang berkaitan dengan pengambilan dan implementasi keputusan. Jadi, Kebijakan merupakan pedoman bagi tindakan yang akan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan semua strategis perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi adalah menetapkan kebijakan- kebijakan yang dianggap perlu. Kebijakan tersebut sebaiknya ditetapkan sebagai berikut. Pertama, merupakan hasil dari rangkaian proses yang melibatkan unsur-unsur terkait agar setiap anggota terpanggil untuk telibat dan ikut bertanggungjawab secara moral dan teknis operasional untuk melaksanakannya. Kedua, perumusan kebijakan tersebut dilakukan secara berjenjang menurut ruang lingkup wewenang dan tanggungjawabnya. Sifatnya teknis operasional dan administratif. Sementara itu kebijakan dijabarkan sebagai berikut: 1. Setiap langkah kebijakan manajemen adalah untuk menjalankan strategi organisasi yang efektif dan efisien. Kebijakan tersebut sebaiknya yang jelas, tegas, aplikatif, dan praktis. 2. Kebijakan perpustakaan meliputi hal-hal pokok yaitu untuk menghimpun informasi, memelihara dan melestarikan semua sumber informasi; mengemas, memberdayakan dan melayankan informasi; memanfaatkan seluruh aset perpustakaan, dan memberikan kesenangan dan kepuasan pemakai karena keinginannya terpenuhi dengan cepat, tepat, murah dan sederhana. 3. Kebijakan diharapkan dapat memacu dan memicu proses pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan mampu berkompetensi dengan pusat informasi lain dikelola secara professional dan lebih bernuansa infotainment. Sementara perpustakaan lebih bernuansa informatif dan ilmiah. Meskipun tidak mengabaikan unsur yang lain. 4. Perpustakaan berusaha menjalin kerjasama dan jaringan informasi yang baik dan saling menguntungkan dngan mitra kerja, baik dengan perpustakaan lain maupun lembaga-lembaga yang mempunyai kedekatan visi dan misinya. 5. Perpustakaan terus berusaha untuk menciptakan K 5 kebersihan, keamanan, ketenangan, kesenangan. Tujuannya pengunjung betah dan kerasan berlama- lama di perpustakaan untuk membaca dan belajar atau sekedar mencari hiburan. Universitas Sumatera Utara 6. Perpustakaan berusaha melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi secara terus-menerus agar keberadaannya dikenal, dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. 7. Perpustakaan hendaknya berusaha menciptakan kesan yang baik, luwes, ramah bersifat informatif, membimbing, dan dekat dengan masyarakat. 8. Perpustakaan berusaha mengembangkan berbagai kegiatan yang melibatkan dan memfasilitasi kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat cenderung berkunjung ke perpustakaan. Mereka nantinya akan merasa bahwa perpustakaan adalah milik masyarakat dan untuk mereka pula. 9. Dampaknya perpustakaan menjadi ramai pengunjung dan pemakai. Pada gilirannya lebih mampu melakukan proses transaksi dan transformasi ilmu pengetahuan kepada pemakainya. Sutarno, 2006 : 153-154 Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa kebijakan biasanya berbentuk dasar hukum seperti undang-undang, landasan hukum yang mengatur penyelanggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk melaksanakan fungsi-fungsi itu, didasari landasan hukum sebagai berikut: 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 234U2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. 3. Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya No. 132KEPM.Pan122002. 4. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum Milik Negara. 6. Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Administrasi Kepegawaian Negara, No. 53649?MPK1988, No.15SE1988. Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2005 : 5.

III. PENGERTIAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN