a. Pustakawan dengan pendidikan kesarjanaan dalam ilmu perpustakaan,
dokumentasi dan informasi atau sarjana bidang lain yang memiliki kompetensi teknis perpustakaan, dan asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu
perpustakaan, dokumentasi dan informasi tingkat diploma atau yang sederajat. b.
Tenaga fungsional lain dengan pendidikan keahlian tingkat perguruan tinggi termasuk pranata komputer, ahli arsip dan ahli teknologi informasi.
c. Tenaga administrasi perpustakaan, adakalanya perpustakaan merekrut sarjana
berbagai bidang ilmu sebagai tenaga ahli subjek untuk ditempatkan di bagian layanan rujukan atau bagian pengolahan bahan perpustakaan. Perpustakaan
Perguruan Tinggi, 2005 : 13.
Sumber daya manusia ini juga perlu ditingkatkan terus, misalnya dengan pendidikan, pelatihan, magang, kursus dan lainnya. Peningkatan ini dimaksudkan
untuk meningkatkan kepuasan karyawan pustakawan, tenaga fungsional, tenaga administrasi, meningkatkan kinerja, mengatasi kekurangan dan meningkatkan
kualitas kerja. Bryson, 1990 : 99 dalam Lasa HS, 2005 :63. Perpustakaan sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari masalah yang sama
dalam meningkatkan kinerjanya, yakni masalah perlunya kompetensi dan profesionalisme dikalangan pustakawannya. Dalam menyikapi semakin tingginya
tuntutan pengguna agar perpustakaan meningkatkan mutu layanannya, maka kompetensi dan profesionalisme pustakawan harus terus menerus ditingkatkan dan
disesuaikan dengan tuntutan pengguna. Oleh karena itu staf perpustakaan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dan berperan, Mereka dapat mengatur
alokasi sumber daya bagi perkembangannya, mampu menyajikan pelayanan kepada pengguna sepuas mungkin, mampu memenuhi seluruh sarana-prasarana dan
perlengkapan yang diperlukan, dan merekalah sebagai penentu yang dapat mengantisipasi berbagai gambaran dan imajinasi untuk perkembangan perpustakaan
yang akan dicapai di masa mendatang. Secara ringkas dapat didinyatakan bahwa dalam suatu perpustakaan, sumber daya manusia merupakan titik sentral dari
penyelenggara seluruh fungsi-fungsi manajerial.
2. Bahan informasi
Bahan informasi termasuk dalam jenis-jenis koleksi yang akan disediakan oleh perpustakaan. Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti beragam subjeknya dan
Universitas Sumatera Utara
memadai besarnya agar dapat menunjang tujuan dan program perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ragam jenis
koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan adalah:
1. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang berisi informasi informasi mengenai penelitian asli, mengenai aplikasi teori baru maupun penjelasan mengenai
sebuah teori dalam semua disiplin ilmu. Sulistyo, 2004 : 28 Yang termasuk dalam dokumen primer adalah majalah ilmiah, laporan
penelitian, paten, disertasi, prosiding, pracetak preprint, kartu informasi, terbitan produsen, katalog teknik, standar, perundang-undangan, dokumen
primer internal. 2.
Dokumen sekunder Dokumen sekunder ialah dokumen yang memuat informasi tentang dokumen
primer. Dengan kata lain dokumen sekunder adalah dokumen rujukan yang berisi informasi mengenai dokumen primer ataupun dokumen berupa
bibliografi mengenai dokumen primer. Sulistyo, 2004 : 39. Yang termasuk dalam dokumen sekunder adalah ensiklopedia, kamus, buku
panduan, tinjauan kemajuan review of progress, bibliografi, majalah indeks, majalah abstrak.
3. Dokumen tersier
Dokumen tersier adalah dokumen yang berisi informasi mengenai dokumen sekunder. Sulistyo, 2004 : 61.
Yang termasuk dokumen tersier ialah katalog pusat dokumentasi, buku ajar, direktori, bibliografi dari bibliografi, dokumen elektronik.
Perpustakaan sebagai sumber belajar tidak hanya menghimpun buku, jurnal, dan sejenisnya yang tercetak, tetapi juga menghimpun koleksi pandang dengar seperti
film, slaid, kaset video, kaset audio, pustaka renik, serta koleksi media elektronika seperti disket, compact disc, dan online databasebasis data akses maya.
Dalam perpustakaan perguruan tinggi besarnya koleksi ditentukan oleh berbagai faktor antara lain jumlah program studi, jumlah mata kuliah, tingkat
pendidikan, kegiatan penelitian dan banyaknya buku ajar per mata kuliah. Selain itu jumlah dosen dan mahasiswa juga harus dipertimbangkan untuk menghitung jumlah
eksemplar setiap judul. Perpustakaan perguruan tinggi wajib menyediakan 80 dari
Universitas Sumatera Utara
bahan bacaan wajib mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut disediakan 3 eksemplar untuk tiap 100 mahasiswa,
dimana 1 eksemplar untuk penjaman jangka pendek dan 2 eksemplar lainnya untuk pinjaman jangka panjang.
3. Dana