Perkembangan Akupunktur Medik AKUPUNKTUR MENJADI BAGIAN DI SISTEM PELAYANAN

60

BAB III AKUPUNKTUR MENJADI BAGIAN DI SISTEM PELAYANAN

PUSKESMAS GLUGUR

3.1. Perkembangan Akupunktur Medik

Tidak ada di dunia ini sesuatu pun lahir tanpa sejarah dan asal-usul darimana sesuatu itu berasal. Begitu pula dengan akupunktur, yang merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran Timur yang telah lama dikenal di Indonesia, hal ini ditandai dengan bersamaan datangnya perantauan Cina yang datang ke Indonesia. Namun suatu lembaga pengobatan akupunktur resmi di Indonesia baru muncul pada tahun 1963, yang pada saat itu diresmikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dengan dibentuknya tim riset Ilmu Pengobatan Timur ini bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan pengobatan Timur. Adapun diantaranya adalah tentang pengunaan jamu dan akupunktur. Tujuan dari dibentuknya tim riset ini adalah sebagai sarana untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Pada saat itu Rumah Sakit Umum Pusat di Jakarta ditetapkan sebagai pilot proyek dalam bidang akupunktur Untuk di Amerika Serikat 21 , Akupunktur telah lama berkembang dalam lingkungan China town di San Fransisco dan New York. Akupunktur ini mulai terkenal secara luas sejak seorang wartawan New York Times yang bernama James Barrett Scotty Reston pada bulan tahun 1971 yang menulis pengalamannya bersama seorang dokter Cina yang bernama Li Chang-yuan menggunakan akupunktur guna menghilangkan rasa nyeri yang dialaminya setelah menjalani 21 http:www.facebook.comtopic.php?uid=146229545392246topic=161 Universitas Sumatera Utara 61 operasi Appendectomy radang usus buntu di Rumah Sakit Anti Imperialist- Beijing. Kemudian pada tahun 1972 Presiden Richard Nixon bersama dokter- dokter Amerika melakukan kunjungan ke Cina dan menyaksikan operasi dengan menggunakan akupunktur analgesi sebagai prosedur anestesi yang dilakukan oleh Professor Xin Yu-Ling. Lebih lanjut di jelaskan bahwa untuk di Indonesia akupunktur dipercayai sudah ada sejak rombongan ekspedisi Laksamana Cheng Ho 1371 – 1435 masuk wilayah Indonesia dan berlabuh di Semarang 600 tahun lalu. Dari 37.000 anak buah Cheng Ho yang menggunakan 300 perahu besar itu, dipastikan terdapat para tabib dan ahli akupunktur. Willem Ten Rhijne 1647 – 1700 juga pernah melihat dokter Jepang mempraktekkan akupunktur di Jawa. Diperkirakan akupunktur semakin banyak dipakai sejak datangnya para imigran dari Cina pada abad ke 18. Pada saat itu akupunktur hanya dipraktekkan secara tertutup di kalangan masyarakat Cina dan praktisinya pun umumnya adalah seorang Shinshe tabib pengobat tradisional Cina. Namun ketika pada tahun 1962 tim ahli akupunktur didatangkan dari RRC untuk mengobati Presiden Soekarno, maka keberadaan akupunktur pun mulai terdengar di kalangan umum. Terlebih lagi karena kemudian Presiden Soekarno menyarankan para dokter Indonesia agar mempelajari ilmu tersebut, maka mulai menyebarlah ilmu akupunktur di Indonesia. Pada tahun 1963 Menteri Kesehatan pada masa itu, Prof. Dr. Satrio, menginstruksikan bahwa Departemen Kesehatan untuk meneliti dan mengembangkan cara pengobatan Timur, termasuk akupunktur. Dengan dibentuknya Tim Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka mulai saat itulah praktek akupunktur diadakan secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat Universitas Sumatera Utara 62 Jakarta yang kemudian berkembang menjadi sebuah Sub Bagian Akupunktur di bawah bagian Penyakit Dalam, dan selanjutnya memisahkan diri menjadi Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM dan akhirnya berganti nama menjadi Departemen Medik Akupunktur hingga saat ini. Departemen ini secara rutin menerima dokter umum yang berminat mempelajari 22 akupunktur untuk dididik menjadi dokter spesialis akupunktur medik. Menurut Darma dari Departemen Akupunktur RSCM mengatakan bahwa 23 : “Pendidikan formal akupunktur medis baru ada disini kalau kursus non formal, di luar banyak, lebih lanjut dijelaskan bahwa Pendidikan di RSCM ini membutuhkan waktu tiga tahun, materinya mencakup ilmu dasar medis seperti biomedis, neoroscience, farmakologi, dan biologi molekuler. Diajarkan juga pengenalan akupunktur tradisional, berlanjut ke akupunktur medis dan penyakit-penyakit berikut titik penyembuhannya. Setiap tahun Departemen Akupunktur menerima sekitar 20 orang pendaftar yang diterima rata-rata hanya tujuh orang. Setelah lulus mereka menyebar kemana-mana. Saat ini RSCM sudah mencetak sekitar 80 dokter spesialis akupunktur. Pada 2003, dalam Muktamar Ikatan Dokter Indonesia XXV, dokter ahli akupunktur lulusan RSCM ditetapkan setara dengan dokter spesialis lainnya”. Sehingga dalam perkembangan selanjutnya kurikulum pendidikan dokter spesialis akupunktur medik serta dalam kegiatan penelitian diberikan dan digunakan beberapa cabang ilmu antara lain seperti imunologi, neurosains, neurotomi, neurofisiologi, neurorehabilitasi, biologi, mulekuler, farmakologi, klinik, endokrinologi sebagai dasar perkembangam keilmuan akupunktur medik dalam pelayanannya, sehingga di dunia kedokteran, yang telah diakui adalah akupunktur medik karena memiliki bukti ilmiah dari hasil penelitian para ahli. 22 http:www.facebook.comtopic.php?uid=146229545392246topic=16 23 http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20090810LKmbm.20090810.LK131046.id.html Universitas Sumatera Utara 63

3.2. Pengertian Akupunktur Medik