112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Melihat adanya strategi manusia dalam menghadapi dan mengatasi
penyakit sejak terlahirnya manusia di muka bumi ini, maka apa yang disebutkan oleh William, A. Haviland, Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma
yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya melahirkan perilaku yang para anggotanya dipandang layak
dan dapat diterima William, A. Haviland, 1985:333. Begitu pula dengan akupunktur yang mendapat tempat di Ilmu Kedokteran Barat. Hal ini karena pada
awalnya akupunktur pada tingkat sel belum diketahui namun Ilmu Kedokteran Barat terus menerus melakukan penelitian hingga akhirnya akupunktur dapat
dibuktikan secara ilmiah hingga menjadi disiplin ilmu. Secara komprehensif dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat memiliki
sistem kesehatan sendiri. Masing-masing kelompok budaya etnis pun telah mengembangkan sistem kesehatan mereka, yang bisa saja satu sama lain memiliki
persamaan maupun perbedaan disana-sini. Namun, pada umumnya sistem kesehatan tradisional tersebut dapat dibedakan dengan sistem kesehatan Barat
yang terbagi-bagi kedalam berbagai institusi, seperti sekolahPendidikan Kesehatan, Rumah Sakit, Laboratorium, dan lain-lain. Sementara untuk sistem
kesehatan tradisional, lebih menunjukkan ke dalam bentuk upacara-upacara ritual, penggunaan mantera, tindakan pemijatan dan ramuan obat dari tumbuhan
berkhasiat. Begitupun suatu sistem kesehatan yang bagaimanapun sederhananya,
Universitas Sumatera Utara
113 setidaknya memiliki 2 dua kategori yang utama, yaitu 1 sistem teori penyakit
dan 2 dua sistem perawatan kesehatan Foster dan Anderson, 1978:37-38 . Dalam sistem teori penyakit diungkapkan sebab menurunnya kesehatan.
Menurut ilmu kedokteran modern penyebab penyakit ditentukan melalui analisa- analisa dan penelitian secara mendalam sampai komponen dasar dari tubuh
manusia yang disebut sel-sel. Perkembangan ilmu biomedik membuka rahasia akupunktur medik dalam penggunaan akupunktur sebagai terapi dari berbagai
penyakit. Dari berbagai kajian para ahli membuktikan bahwa penusukan jarum akupunktur pada titik akupunktur atau meridian meningkatkan konsentrasi dari
berbagai neorotrasmiter di plasma dan jaringan otak. Secara medik penusukan titik akupunktur tersebut akan merangsang reaksi setempat peredaran darah
meningkat, produksi kolagen bertambah, dan lain-lain, reaksi ini melalui jalur saraf tepi maupun saraf pusat reaksi pelepasan zat-zat neorohumoral.
Ketidakseimbangan neorotransmiter ini akan berperan dalam patologi terjadinya penyakit. Jika ketidakseimbangan ini dibiarkan maka segala sistem
menyangkut metabolisme dan imonomodulator akan terganggu. Gangguan inilah yang terjadi pada penyakit tertentu seperti nyeri, gangguan pencernaan, penyakit
psikiatrik, penyakit gangguan gerak serta penyakit metabolik. Oleh karena itu kasus seperti diatas ditemukan ketidakseimbangan neorotransmiter maka
penusukan jarum akupunktur melalui sekresi neorotrasmiter dapat digunakan sebagai terapi. Pengobatan holistik sendiri berdasarkan pandangan yang holistik
juga, bahwa pengobatan memandang tubuh penderita secara menyeluruh dalam keseimbangan sistem yang terpadu. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa teori
Universitas Sumatera Utara
114 penyakit itu adalah rasional dan logis. Dari sinilah berangkatnya teknik
penyembuhan atau sistem perawatan orang sakit itu berfungsi. Dalam sistem pelayanan Puskesmas di kota Medan meskipun ada
perbedaan disana-sini berdasarkan tingkat wilayah pelayanan, namun kesemuanya memiliki kesamaan atau tujuan untuk mewujudkan Medan Sehat. Berbagai upaya
pun dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Dinkes Kota Medan karena apa yang dilakukan oleh Pukesmas di Kota Medan juga merupakan bagian integral dari
pemerintah Pusat untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Visi Indonesia Sehat 2010 itu sendiri merupakan rumusan oleh Depkes
pada tahun 1999. Dalam rumusan tersebut menyatakan bahwa gambaran masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-setingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Terwujud atau tidaknya visi tersebut harus dipahami bahwa yang dimaksud dengan Indonesia Sehat 2010 bukan berarti sudah tidak ada lagi orang
yang sakit. Akan tetapi seperti yang dijabarkan pada halaman 24 yakni mulai meningkatnya kesadaran dan kemauan pola hidup sehat. Lalu upaya apa sajakah
yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama Dinkes Kota Medan. Berdasarkan tinjauan peneliti di Puskesmas Glugur Darat terdapat layanan
tambahan seperti Puskesmas rawat inap dan layanan klinik akupunktur. Menurut dr. Retno fungsi layanan klinik akupunktur ini merupakan program
pengembangan berupa layanan Puskesmas untuk mengenalkan pengobatan pilihan lain atau cara lain kepada masyarakat berdasarkan penawaran Puskesmas. Adapun
Universitas Sumatera Utara
115 penawaran yang diberikan berupa terapi obesitas, hypertensi, rasa penyakit nyeri
dan lain-lain. Lalu dalam antropolgi “kebudayan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan dan karya yang dihasilkan dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Dengan demikian hampir semua tindakan
manusia adalah kebudayaan, karena jumlah tindakan yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakan dengan belajar yaitu tindakan
naluri, reflek atau tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi maupun berbagai tindakan-tindakan yang membabi-buta sangat terbatas. Bahkan
berbagai tindakan yang merupakan nalurinya makan, minum, berjalan juga telah banyak dirombak oleh manusia sendiri sehingga menjadi tindakan berkebudayaan
Koenjaraningrat, 1996: 72-73. Begitu pula dengan Akupunktur. Hal ini karena dalam perkembanganya akupunktur telah berkembang dari konsep tradisional
menjadi akupunktur medik yang diterapkan menurut kaidah-kaidah kedokteran konvensional karena lahir dari berbagai penelitian yang telah banyak dilakukan
dan dapat dibuktikan mekanisme kerja akupunktur berdasarkan neuroscience. Dahulunya akupunktur ini memang merupakan bagian dari ilmu
pengobatan Cina. Akupunktur ini bertahan ribuan tahun lamanya. Dimana dahulu filosofinya adalah konsep keseimbangan yin-yang hasil dari perangsangan titik-
titik yang dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Lalu berkembanglah akupunktur medik cabang ilmu kedokteran yang menggunakan perangsangan di
titik permukaan tubuh untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan cara promotif peningkatan kesehatan, Preventif pencegahan, kuratif pengobatan
penyakit, dan rehabilitatif mengatasi kecacatan.
Universitas Sumatera Utara
116 Hal ini karena sejak kalangan medis formal dokter terjun ke dalam
penelitian dan aplikasi akupunktur, maka muncul pula istilah akupunktur tradisional. Dengan demikian sebutan akupunktur medik dipakai untuk
membedakan dari akupunktur tradisional yang terkadang disebut dengan akupunktur klasik. Disini dijelaskan sebab timbulnya istilah tersebut adalah
kepada unsur-unsur : o
Dasar pemikiran dan landasan kerjanya. Akupunktur tradisional berdasarkan pikiran filosofis dengan landasan
kerja subjektif-ekpreriences. Sementara akupunktur medik berdasarkan teori-teori yang lahir dari teori-teori kedokteran konvensional Barat dan landasan kerjanya
objektif-Experiments. o
Pelakunya Akupunkturis tradisional non dokter lahir dari sistem pendidikan
informal dan non formal, sedangkan akupunktur kedokteran dokter adalah dokter hasil pendidikan formal dari aspek ilmunya sendiri.
Dari uraian diatas kiranya keraguan-keraguan yang timbul dari para pasien yang menginginkan pelayanan akupunktur akan menguap dengan kehadiran para
dokter yang mampu mengintegrasikan akupunktur ke dalam pelayanannya
5.2. SARAN