Sejarah Puskesmas Indonesia AKUPUNKTUR MENJADI BAGIAN DI SISTEM PELAYANAN

64 dari Konsil Kedokteran Indonesia KKI bahwa pengertian akupunktur medik mengacu pada American of medical acupuncture yang berbunyi 25 “medical acupuncture is a medical discplin having is central core of knowledge embracing the integration of acupuncture from variuos tradition into contemporary biomedical practice” Artinya : “Akupunktur adalah suatu disipilin ilmu yang memiliki dasar ilmu pengetahuan yang mencangkup integrasi ilmu akupunktur dari berbagai ilmu tradisional menjadi ilmu biomedik kontemporer”. Atas dasar inilah Kolegium Akupunktur Indonesia menetapkan akupunktur medik atau akupunktur kedokteran adalah cabang dari ilmu kedokteran. Adapun dasar akupunktur medik adalah neorosciense, yakni penusukan titik-titk dapat merangsang saraf tertentu yang berguna bagi kesehatan. Selain itu, efek perangsangan juga dapat menimbulkan vasolidatasi pelebaran pembuluh darah dapat meregulasi endokrin mengatur sistem hormon. Dalam ilmu akupunktur medik, perangsangan titik-titik tersebut tidak selalu dengan jarum tetapi dengan berbagai metode yakni 26 : 1. Pressure acupuncture, penekanan dengan jari atau benda tumpul 2. laser acupuncture, dengan sinar laser. 3. Elekto acupuncture, dengan listrik. 4.Ultrasound acupuncture, dengan gelombang ultrasound.

3.3. Sejarah Puskesmas Indonesia

Sejarah perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia secara luas mulai dilakukan pada tanggal 20 April 1916. Hal ini karena atas keputusan Direktur 25 http:tramudya.wordpress.com20100602sejarah-akupunktur-medik-indonesia 26 http:www.meillyssach.co.cc200909akupunktur.html Universitas Sumatera Utara 65 Pelayanan kesehatan Sipil dari Pemerintah Hindia Belanda Burgerlijke Geneeskundige Blants, yang menyatakan pelayanan kesehatan pada saat itu sangat memuaskan, itu sebabnya pada tahun 1925, Burgen liske Geneeskundige ienst dirubah menjadi Dienst der Volksgenzonheid atau Dinas Kesehatan Rakyat. Pada tahun 195 oleh Prof. Sulianti dirintislah suatu pelayanan kesehatan pencegahan untuk ibu-ibu hamil dan anak-anak dalam bentuk-bentuk Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak. Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh dr. Leimena dan dr. Patah yang terkenal dengan nama Bandung Plan. Pada tahun 1956 dr. Sulianti kembali melakukan pengembangan kesehatan masyarakat. Ia mendirikan proyek Bekasi sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Sekaligus juga sebagai pusat pelatihan tenaga kesehatan. Kemudian pada tahun 1967 diadakan seminar yang membahas serta merumuskan tentang program kesehatan masyarakat. Konsep Puskesmas ini dibahas oleh dr. Ahmad Dipodilogo dengan mengacu pada Bandung Plan dan Proyek Bekasi. Konsep ini menghasilkan kesepakatan seminar membangun Puskesmas yang mempunyai tipe A, B, dan C. Dalam rapat kerja kesehatan nasional tahun 1968 Puskesmas resmi disahkan. Tahun 1969 konsep awal Puskesmas yang awalnya tiga dirubah hingga menjadi dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Puskesmas tipe A dikelola oleh dokter, sedangkan Puskesmas tipe B dikelola oleh paramedis. Kemudian dalam Rakernas III tahun 1979 diputuskan bahwa di Indonesia hanya ada sejenis Puskesmas yang dikepalai dokter. Namun pada tahun 2000 yang mengepalai Puskesmas tidak Universitas Sumatera Utara 66 harus seorang dokter namun dapat juga seorang sarjana kesehatan masyarakat. Hingga tahun 2008 jumlah Puskesmas di Indonesia mencapai 8500.

3.4. Sejarah Ringkas Puskesmas Glugur Darat.