Alternative Medicine Tinjauan Pustaka

24 mendaftarkan berbagai kondisi medis yang mungkin dapat disembuhkan oleh akupunktur. Beberapa diantaranya termasuk pencegahan dan perawatan mual dan muntah-muntah, perawatan sakit dan ketergantungan alkohol, rokok dan obat- obatan lainnya, perawatan pernapasan seperti asma dan bronchitis dan rehabilitasi dari kerusakan saraf seperti stroke. Salah satu keunggulan akupunktur adalah minimnya efek samping dibandingkan banyak obat-obatan atau prosedur lain yang telah diterima umum untuk suatu kondisi yang sama. Sebagai contoh, kondisi musculoskeletal, seperti fibromyalgia, sakit myofascial dan tennis elbow adalah kondisi dimana akupunktur bisa digunakan. Kondisi yang menyakitkan ini sering dirawat antara lain dengan obat anti-peradangan aspirin, ibuprofen, dan lain-lain atau dengan suntikan steroid.

2. Alternative Medicine

Sementara dalam situs internet Redya 11 menuliskan bahwa di dalam wikipedia defenisi untuk pengobatan alternatif atau alternative medicine yakni alternative medicine tidak memiliki dasar bukti-bukti kebenaran evidence based sehingga apa pun yang dibicarakan mengenai alternative medicine masih perlu pembuktian tentang klaim menyangkut keberhasilan atau kegagalannya. Sebaliknya, dengan medis medicine yang selalu mengupayakan pencarian bukti- bukti sebagai suatu dasar tindakan. Dapat dipahami dengan jelas perbedaan dua terminologi ini. Kata kuncinya adalah bahwa alternative medicine tidak memiliki dasar bukti-bukti kebenaran evidence based sehingga apa pun yang dibicarakan mengenai alternative medicine masih perlu pembuktian tentang klaim 12 11 http:www.msindonesia.orgcontentmedis-vs-alternative-definisi 12 tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atau mempunyai atas sesuatu http:kamusbahasaindonesia.orgklaim Universitas Sumatera Utara 25 menyangkut keberhasilan atau kegagalannya. Sebaliknya dengan medis medicine yang selalu mengupayakan pencarian bukti-bukti sebagai suatu dasar tindakan. Dalam konteks ini tentu bisa disimpulkan manakah yang superior diantara dua metode pendekatan pengobatan ini. Hingga sampai saat ini jelas medicine medis adalah suatu pendekatan pengobatan yang benar dan seharusnya menjadi rujukan. Lebih lanjut dijelaskan lagi bahwa klaim yang dibuat oleh praktisi pengobatan alternatif umumnya tidak diterima oleh medis masyarakat. Hal tersebut karena berbasis bukti penilaian keamanan dan kemanjuran tidak tersedia atau belum dilakukan. Dalam penyelidikan ilmiah haruslah menetapkan keamanan dan efektifitas praktek pengobatan alternatif, kemudian baru dapat menjadi obat utama dan tidak lagi sebagai “alternative”, itulah sebabnya akupunktur banyak diadopsi oleh praktisi konvensional. Hal ini karena akupunktur dapat dibuktikan secara ilmiah dan aman digunakan. Selain minimnya efek samping, jarum yang digunakan pun haruslah jarum satu kali pakai. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Departemen RSCM. Menurut Kepala Departemen Akupunktur RSCM Dharma Kumara mengatakan bahwa : “Perkembangan akupunktur yang notabene merupakan metode non modern itu tak mendapat perlawanan dari dokter-dokter konvensional di RSCM. Masih sejalan, yang kita praktekkan dan kembangkan adalah akupunktur medis. Akupunktur medis adalah metode akupunktur yang berlandaskan prinsip medis dan temuan yang bisa dipertanggung jawabkan evidence based” 13 . 13 http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20090810LKmbm.20090810.LK131046.id.html Universitas Sumatera Utara 26 Menurut Gunawan yang pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung, mengatakan 14 : “Tak hanya dalam soal saraf, akupunktur juga berimpitan dengan ilmu kedokteran dalam prinsip keseimbangan. Dalam ilmu kedokteran, kesehatan seseorang ditentukan oleh keseimbangan darah, getah bening, dan cairan lain dalam tubuh. Pengobatan akupunktur pun bertujuan menyeimbangkan tubuh sehingga memiliki kekebalan melawan penyakit. Demikian pula prinsip keseimbangan antara jiwa dan raga yang dianut oleh akupunktur. Hal ini juga diakui oleh dunia kedokteran. Menurut Gunawan, para dokter juga meyakini banyak penyakit yang muncul karena faktor psikologis”. Lebih lanjut dijelaskan adanya berbagai kesamaan itu dibenarkan pula oleh dr. Abdullah, tenaga medis yang kini menjadi ahli akupunktur di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Beliau mengatakan: ”Akupunktur memang bertujuan mencari keseimbangan tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Itu sebabnya, akupunktur lebih gampang dipelajari oleh para dokter.” Sementara Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Akupunktur Wilayah Sumatera Utara Prof. Amri mengatakan bahwa 15 : “Pengobatan dengan tusuk jarum atau yang dikenal dengan terapi akupunktur semakin diminati masyarakat, terutama oleh mereka yang mengerti bahaya zat kimia pada obat medik, terapi akupunktur medik merupakan salah satu alternatif pengobatan, di samping pengobatan dokter umum dengan obat kimia atau herbal. Beberapa kasus penyakit yang ditangani dapat disembuhkan dengan terapi akupunktur medik secara rutin dan terpadu, lebih lanjut ia mengatakan, teknik pengobatan akupunktur tersebut berasal dari Cina yang telah hidup ribuan tahun silam dan diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit serta untuk terapi kecantikan. Namun begitu, tidak sedikit masyarakat yang belum percaya dengan kemujaraban pengobatan metode akupunktur ini terlebih melihat peralatan yang digunakan. Padahal sejak 1978, Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah 14 http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20050613KSHmbm.20050613.KSH119043.id.htm l 15 http:obat2-an.infogue.compengobatan_akupuntur_makin_diminati Universitas Sumatera Utara 27 merekomendasikan pengobatan akupunktur dalam pelayanan kesehatan di samping pengobatan kedokteran konvensional. Sayangnya, pengobatan ini belum banyak dikenal masyarakat, karena itu PDAI terus berupaya menyosialisasikannya di masyarakat akan manfaat yang bisa diperoleh dari terapi menggunakan jarum ini. Labih lanjut lagi ia menuturkan, setelah dikembangkannya teknologi kedokteran akupuntur di Indonesia, sejumlah rumah sakit di Sumut dewasa ini sudah mulai melirik keberadaan dokter ahli akupunktur seperti halnya yang telah dilakukan RSU Pirngadi Medan. Sayangnya, kata dia, rencana pembukaan klinik kedokteran akupunktur belum bisa terlaksana karena jumlah dokter ahli akupunktur masih terbatas di Sumatera Utara”. WHO, Pusat untuk Obat-obatan Alternatif dan Komplementer Nasional NCCAM yang berada di bawah naungan Institut Kesehatan Nasional NIH, Asosiasi Medis Amerika AMA dan beberapa laporan resmi juga telah mempelajari serta memberi komentar tentang kemanjuran akupunktur. Terdapat persetujuan umum bahwa akupunktur adalah aman apabila dilakukan oleh praktisi yang terlatih, dan penelitian lebih jauh tentang akupunktur sangat diperlukan. Dari beberapa kesaksian praktisi akupunktur ini banyak membantu dalam menuntaskan persoalan kesehatan secara fisik. Menurut Prof. Amri pakar akupunktur Sumut Prof. dr. Amri Amir SpF K DFM SH disela-sela pelatihan akupunktur dasar angkatan VIII bagi 14 dokter umum dan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara mengatakan bahwa 16 : “Sejak beberapa tahun belakangan ini, sistem akupunktur mendapat tempat di mata masyarakat yang ingin mendapatkan salah satu bagian pelayanan kesehatan di samping cara konvensional medis. Animo masyarakat Sumut sudah terbuka terhadap sistem pengobatan akupunktur medik ini. Apalagi dokter yang mendapatkan pelatihan terstruktur akupunktur sudah membuktikan penyembuhan di lapangan”. 16 http:www.lintasberita.comLifestyleKesehatanklinik-kesehatan-akupunktur-jadi-pelayanan- formal-di-rs Universitas Sumatera Utara 28 Dari uraian diatas yang paling penting dari ini semua bahwa model pengobatan akupunktur yang sejak zaman dulu selalu menjadi pengobatan pinggiran dan jauh dari pembuktian-pembuktian ilmiah, kini telah bisa menjadi konsumsi para praktisi-praktisi medis yang nota bene berpikiran rasional. Dengan harapan nantinya penggabungan antara medis barat dan akupunktur dari timur bisa menjadi terobosan baru dalam dunia kedokteran untuk mencapai pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara holistik dan murah dan tentunya dapat menutupi kekurangan dan kelemahan pengobatan Barat.

1.3. Perumusan Masalah