Kesimpulan Aspek Hukum Internasional Dalam Perlindungan Hak-Hak Anak.

65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemahaman anak sebagai manusia merupakan pemahaman utama yang harus dipegang teguh sebagai bentuk penghormatan atas harkat dan martabat manusia. Dengan demikian, pemahaman lainnya akan semakin menguatkan bahwa anak, sama seperti manusia lainnya, adalah mahluk mulia ciptaan Tuhan yang memiliki martabat, akal budi dan hati nurani. Setelah melakukan penelaahan atas beberapa buku berkaitan hak-hak anak, Penulis menyimpulkan bahwa : 1. Terdapat beberapa hal penting dalam Konvensi Hak-hak anak antara lain sebagai berikut : a. Setiap anak memiliki hak yang melekat pada dirinya untuk hidup, dan semua Negara harus menjamin sebesar-besarnya perkembangan diri dan kelangsungan hidup anak. b. Setiap anak memiliki hak atas sebuah nama dan kewarganegaraan sejak kelahirannya. c. Anak-anak tidak boleh dipisahkan dari orang tua mereka, kecuali oleh pejabat yang berwenang bagi kebaikan anak-anak tersebut. Universitas Sumatera Utara d. Negara-negara harus membantu pertemuan atau penyatuan kembali keluarga-keluarga dengan memperkenankan keluar masuknya orang-orang dari atau ke wilayah mereka. e. Para orangtua mempunyai tanggung jawab utama untuk membesarkan anak mereka, akan tetapi negara harus memberikan bantuan yang layak dan mengembangkan lembaga perawatan anak. f. Negara-negara harus melindungi anak-anak dari penelantaran dan bahaya fisik atau pun mental, termasuk siksaan dan eksploitasi seksual. g. Negara-negara harus memberikan perawatan alternatif kepada anak-anak yatim piatu. Proses pengangkatan anak harus diatur secara seksama dan perjanjian internasional harus diupayakan untuk memberikan rambu- rambu dan memastikan keabsahan yuridis, apabila atau ketika orangtua angkat berkehendak untuk memindahkan si anak dari negara kelahirannya. h. Anak-anak cacat harus memiliki hak atas pemeliharaan, pendidikan dan perawatan khusus. i. Anak-anak berhak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai. Negara-negara harus menjamin agar perawatan kesehatan diberikan kepada semua anak, dengan menitikberatkan pada upaya-upaya preventif, pendidikan kesehatan dan penurunan tingkat kematian anak. j. Pendidikan dasar haruslah disediakan secara cuma-cuma dan wajib. Dispilin dalam sekolah harus menghormati harkat dan martabat anak. Pendidikan harus mempersiapkan anak untuk kehidupan dalam semangat pengertian, perdamaian dan toleransi. Universitas Sumatera Utara k. Anak-anak harus mempunyai waktu untuk beristirahat dan bermain, dan mempunyai kesempatan yang sama atas kegiatan-kegiatan budaya dan seni. l. Negara-negara harus melindungi anak-anak dari eksplotasi ekonomi dan pekerjaan yang dapat merugikan pendidikan mereka, atau membahayakan kesehatan atau kesejahteraan mereka. m. Negara-negara harus melindungi anak-anak dari penyalahgunaan obat- obatan terlarang dan keterlibatan dalam produksi atau pengedaran obat- obatan ini. n. Semua upaya harus dilakukan untuk menghapuskan penculikan dan perdagangan anak-anak. o. Hukuman mati atau hukuman seumur hidup tidak boleh dijatuhkan bagi kejahatan yang dilakukan oleh seseorang sebelum ia berusia 18 tahun. p. Anak-anak dalam penahanan harus dipisahkan dari orang dewasa; mereka tidak boleh disiksa atau mengalami perlakuan yang kejam atau merendahkan martabat. q. Anak di bawah usia 15 tahun tidak boleh mengambil bagian dalam pertikaian; anak-anak yang berada dalam situasi konflik bersenjata harus memperoleh perlindungan khusus. r. Anak-anak penduduk minoritas dan penduduk asli harus secara bebas menikmati budaya, agama dan bahasa mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara s. Anak-anak yang menderita perlakuan buruk, penelantaran atau eksploitasi harus memperoleh perawatan atau pelatihan khusus untuk menyembuhkan dan merehabilitasi mereka. t. Anak-anak yang terlibat dalam pelanggaran hukum pidana harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga memajukan rasa harkat dan martabat mereka dan ditujukan untuk mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat. u. Negara-negara harus mengupayakan agar hak-hak yang tercantum dalam Konvensi ini diketahui oleh semua orang dewasa dan anak-anak. 2. Pengaturan hak-hak anak dalam hokum nasional Indonesia disesuikan atau mengadopsi aturan yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak, dan Negara Republik Indonesia melalui Undang-Undang Perlindungan Anak mengamanatkan tugas Negara tersebut kepada Komisi Perlindungan Anak. 3. Sesuai dengan amanat dari ketentuan Perundang-undangan, maka yang bertanggung jawab dan memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada anak adalah Negara dan Pemerintah, Masyarakat serta Orang tua dan Keluarga. Kewajiban dan tanggung jawab Negara serta Pemerintah di dalam memberikan perlindungan terhadap anak meliputi: a. Menghormati dan menjamin hak-hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran, dan kondisi fisik dan atau mentalnya ; b. Memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Misalnya sekolah, lapangan Universitas Sumatera Utara bermain, lapangan olahraga, rumah ibadah, balai kesehatan, gedung kesenian, tempat rekreasi, ruang menyusui, tempat penitipan anak, dan rumah tahanan khusus anak ; c. Menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orangtua atau wali atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak ; dan d. Menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak. Masyarakat sebagai komponen bangsa juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam memberikan perlindungan kepada anak yang dilaksanakan melalui kegiatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Sedangkan orang tua dan keluarga sebagai orang-orang yang paling dekat dengan lingkungan dari anak memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak ; menumbuh-kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya ; dan mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

B. Saran