Perlindungan Hak Anak Merupakan Tanggungjawab Orang Tua Perlindungan Hak Anak Merupakan Tanggungjawab Bersama

Jika mengacu pada UU Perlindungan Anak, dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak, dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI yang bersifat independen. Tugas KPAI adalah melakukan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak; dan memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak. Sejak anggota komisioner dilantik pada 23 Juli 2004 hingga akan dilakukan pemilihan anggota komisioner baru, kiprahnya dalam mensinkronkan kebijakan, program, dan kegiatan perlindungan anak pada masing-masing departmen dan instansi penyelenggara perlindungan anak, masih berjalan di tempat. Hal ini bukan karena lemahnya kemampuan para komisioner, namun kesadaran para pemangku kepentingan belum menjadikan anak sebagai arus utama dalam pembangunan.

D. Perlindungan Hak Anak Merupakan Tanggungjawab Orang Tua

Orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab untuk : 1. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak. 2. Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. 3. Mencegah perkawinan pada usia anak-anak. Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya, Universitas Sumatera Utara maka kewajiban dan tanggungjawab sebagaimanadimaksud di atas dapat beralih kepada keluarga, ataupun kerabat terdekat. Sebagai orang yang pertama dikenal oleh anak dan yang memberikan pengetahuan pertama, maka orang tua sebenarnya memiliki kewajiban tanggungjawab paling besar di antara seluruh pihak yang ada.

E. Perlindungan Hak Anak Merupakan Tanggungjawab Bersama

Ada banyak pihak yang terlibat dalam penerapan Hak-hak anak dengan perannya masing-masing, yaitu: 1. Pemangku Hak: Anak-Anak Anak adalah pihak yang memiliki hak. Sebagai pemilik hak, anak juga berkewajiban untuk menghormati hak orang lain. Selain dari hak-haknya sebagai anak, mereka juga mempunyai kewajiban. 2. Pemangku Kewajiban: NEGARA Negara adalah Pihak yang berkewajiban memenuhi Hak-hak anak. Negara adalah semua instansi pemerintahan dari tingkat pusat hingga ke daerah- daerah. Dari presiden sebagai pemimpin negara hingga kepala desa sebagai pemimpin terkecil di desa. Negara memiliki tiga kewajiban utama, yaitu : a. Memenuhi hak-hak anak, artinya negara harus berperan aktif agar setiap anak dapat menikmati haknya secara bebas. Misalnya, negara harus memenuhi hak setiap anak atas kesehatan dengan memberikan layanan- layanan kesehatan yang memadai seperti layanan imunisasi atau program pengurangan angka kematian ibu dan bayi. Bila negara tidak melakukan Universitas Sumatera Utara upaya pemenuhan hak, maka negara telah melakukan pelanggaran Hak- hak anak. b. Melindungi hak-hak anak, artinya negara harus berperan aktif agar hak setiap anak tidak dilukai, dirampas, atau dihilangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, bila terjadi pelanggaran hak- hak anak, negara melalui aparat-aparatnya, harus dengan segera mengambil tindakan untuk memulihkan hak-hak anak. Peran negara diantaranya adalah membuat peraturan perundang-undangan untuk melindungi Hak-hak anak. Dan memastikan undang-undang tersebut dijalankan. Misalnya, negara membuat aturan yang melarang terjadinya pekerja anak. Bila praktek memperkerjakan anak di bawah umur terjadi, negara harus segera mengambil tindakan untuk menghentikan praktek tersebut melalui aparat-aparatnya. Bila negara tidak melakukan apapun, maka negara telah melakukan pelanggaran Hak-hak anak. c. Menghormati hak-hak anak, artinya negara harus menghormati pelaksanaan pemenuhan hak-hak anak yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, negara tidak boleh campur tangan. Misalnya, negara tidak boleh campur tangan dalam hal penentuan jenjang pendidikan anak. Anak bebas memilih apakah dia akan mengikuti pendidikan SMA atau SMK, apakah dia memilih jurusan IPA atau jurusan IPS. Bila negara campur tangan, maka negara sudah melakukan pelanggaran Hak-hak anak. Negara cukup membuka akses dan memberikan fasilitas terbaik bagi anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Universitas Sumatera Utara 3. Pemegang Tanggung Jawab: Negara, Orang tua, Keluarga, Masyarakat, Masyarakat Internasional Anak adalah tanggung jawab semua orang. Dalam upaya pemenuhan Hak-hak anak, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan. Dengan demikian, pemenuhan hak-hak anak dapat berlangsung secara sempurna. Anak pun dapat dengan segera menikmati haknya. Anak memiliki hak untuk dibesarkan di dalam lingkungan keluarga, dan lingkungan keluarga yang terbaik adalah keluarga aslinya yaitu bersama ayah dan ibu kandungnya. Orang tua bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar anak, memberikan kasih sayang, memberikan perawatan, dan lain-lain. Keluarga juga memiliki tanggung jawab sebagai lingkungan kedua setelah orang tuanya. Kakek, nenek, paman, bibi, abang, kakak, dan semua orang di dalam keluarga harus terlibat. Mereka bertanggung jawab menghormati hak-hak anak, memberikan perhatian, kasih sayang, melindungi, tidak membeda-bedakan laki- laki dan perempuan, dan lain-lain. Masyarakat bertanggung jawab untuk menghormati hak-hak anak, memberikan perhatian dan kasih sayang, membimbing anak dan mengajarkannya semua kearifan adat-budaya setempat,dan lain-lain. Semua pihak ini terlibat harus aktif dalam pemenuhan Hak-hak anak. Negara sebagai pemangku kewajiban, bertanggungjawab mengupayakan dan memastikan semua hak-hak anak terpenuhi dengan sempurna. Negara dan para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk mentaati Perlindungan Hak-hak anak. Dalam hal ini, mereka harus tunduk pada Universitas Sumatera Utara norma-norma hukum dan standar yang tercantum di dalam perjanjian-perjanjian hak asasi manusia. Seandainya mereka gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan tuntutan secara layak, sebelum tuntutan itu diserahkan pada sebuah pengadilan yang kompeten atau ajudikator penuntut lain yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan