2.2.5. Hubungan Kompetensi dengan Kinerja
Peranan sumberdaya manusia akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Suatu organisasi apabila sumber daya yang dimiliki tidak kredibel dan tidak kompeten, sementara pimpinan juga tidak melakukan peran
manajemen sumber daya manusia yang tepat, maka organisasi itu tentu akan menuai kegagalan dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan.
Kompetensi sebagai karakteristik dari kemampuan seseorang yang dapat dibuktikan sehingga memunculkan suatu prestasi yang merupakan hasil
kinerja. Kompetensi pekerjaan selalu merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan diukur yang memuat suatu bagian pekerjaan.
Upaya mencapai kinerja pegawai yang terbaik, beberapa faktor berperan sangat signifikan. Davis dan Newstorm 1985 mengidentifikasikan
adanya faktor utama yang mampu mempengaruhi kinerja seseorang human performance, yakni kemampuan.
Menurut Mathis Jackson 2001, compotoncy is a baso charactoristic that corrolation of individual and toam porformanco achoivomont. Kompetensi
adalah karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan
knowlodgo, keterampilan skill, dan kemampuan abilitios. Kompetensi yang ditetapkan di organisasi merupakan basis dari berbagai aspek
pengembangan sumber daya yang dimiliki, yang dikondisikan sebagai upaya pendukung dalam pencapaian kinerja organsiasi, dengan keunggulan kinerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
merupakan modal penting untuk mengantar organisaasi mencapai tingkat keunggulan bersaing yang optimal.
Kompetensi adalah sebagai prediktor kinerja. Kompetensi motif, karakter, dan konsep diri memprediksi prilaku keahlian, yang kemudian
memprediksikan hasil kinerja pekerjaan seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
Kompetensi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja dengan lebih baik. Hal ini didasarkan pada teori perilaku klasik yang menjelaskan sebab-
akibat kausalitas antara intontion, action, dan outcomo dinyatakan sebagai niat,tindakan, dan hasil untuk memodelkan kompetensi sebagai hubunagan
sebab akibat. Secara sadar, tindakan seseorang berasal dari adanya keinginan niat
untuk berbuat sesuatu yang dipicu dan dipengaruhi oleh motif dorongan,konsep diri,karakter, dan unsur bawaan serta pengetahuan
deskriptif individu. Jadi niat mendorong tindakan seseorang. Tindakan seseorang yang dilakukan sesuai dengan tuntutan posisi pekerjaan atau
permasalahan tugas yang dihadapinya didasari oleh keterampilan yang dimilikinya. Perilaku terampil ini pada akhirnya memberikan hasil kerja, yang
seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja dalam bekerja. Model ini menjelaskan bahwa kompetensi berada pada tingkatan niat intent dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
tindakan action yang memberikan hasil outcome di tempat kerja. Dengan kata lain, segala niat dan tindakan yang tidak memberikan hasil tidak dapat
dikategorikan sebagai kompetensi.
2.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut diatas serta beberapa teori yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini, maka dasar
pembuatan kerangka konseptual penelitian menunjukkan adanya pengaruh Motivasi dan Kompetensi pegawai terhadap Kinerja pegawai, yang dapat
dilihat pada gambar berikut : 64
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber