Persamaan Model Struktural Teknik Analisis Data

1. Data Primer yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari responden dan data- data ini berkaitan dengan motivasi, kompetensi dan kinerja. 2. Data Sekunder yaitu data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian di Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur meliputi gambaran umum serta data administratif yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

3.5. Teknik Pengambilan Data

Sebagai sumber pengambilan atau memperoleh data dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui : 1. Metode Kuesioner Merupakan cara mengajukanmenyebarkan lembaran angket kepada responden yang berisikan daftar pertanyaan 2. Observasi Merupakan proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dan melakukan pencatatan ke obyek penelitian, sehingga diperoleh gambaran sebenarnya 3. Dokumentasi Merupakan cara pengumpulan data informasi yang diperoleh melalui keterangan mengenai catatan administratif yang diteliti

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Persamaan Model Struktural

74 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Untuk mencapai tujuan penelitian serta pengajuan hipotesis yang diajukan, maka seluruh data dan informasi yang dikumpulkan selanjutnya akan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk kepentingan pembahasan, data diolah dan disajikan berdasarkan prinsip-prinsip statistik deskriptif. Kemudian untuk kepentingan analisis dan pengujian hipotesis digunakan pendekatan statstik inferensial. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Model Persamaan Struktur atau Structural Equation Modol SEM dengan menggunakan paket program AMOS 7,0 dan SPSS versi 15.0. Structural Equation Modol SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistical yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumitW, secara simultan. Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Masing-masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk faktor atau konstruk, yang dibangun dari beberapa variabel indikator. Tentu saja variabel-variabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian Ferdinand, 2002:6. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian multidimensi dengan menggambarkan fenomena praktis yang diamati dalam berbagai dimensi atau indikator, untuk mendapatkan hasil penelitian yang mampu dalam mengakomodasi penelitian multidimensi maka peneliti menggunakan analisis statistik pemodelan persamaan struktural Structural Equation ModolSEM. 75 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Analisis SEM merupakan metode statistik yang menggunakan pendekatan uji hipotesis atau confirmatory. Artinya, hubungan kausal antar variabel konstruk eksogen dan variabel konstruk endogen serta variabel konstruk dengan variabel indikator didasarkan pada justifikiasi pembenaran induktif maupun teori. Penelitian yang menggunakan SEM sebagai alat analisis, memiliki dua tujuan Suja’i, 2007:66, yaitu: • Menguji kesesuaian model yang dihasilkan • Menguji hipotesis yang telah dibangun sebelumnya Dalam penelitian ini menggunakan obyek penelitian adalah sebuah dinas yang memiliki keterbatasan jumlah populasi maka peneliti menggunakan teknik penentuan ukuran sampel yang ke dua 2 yakni. Jumlah sampel yang mengisi kuesioner adalah sebanyak 73 orang, maka untuk menggunakan SEM adalah jumlah indikator dikali 5 – 10, dimana jumlah indikator yang dimiliki dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 maka batas minimal dari sampel adalah 14 x 5 = 70 sedangkan batas maksimal dari sampel adalah 14 x 10 = 140. 3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Definisi operasional yang telah ada harus bersifat valid dan roliabol, maka akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas sebagai berikut : 1. Uji validitas, menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau set dari operasi- operasi mengukur apa yang seharusnya diukur Ghiselli ot.al., 1981 dalam Jogiyanto, 2008:164. Validitas berhubungan dengan ketepatan 76 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan actually. Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika men- gukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan orror atau varian Jogiyanto, 2008:164. Menurut Ghozali 2008, jika nilai signifik- ansi 0,05, maka variabel atau indikator tersebut valid, jika nilai signifik- ansi 0,05, maka variabel atau indikator tersebut tidak valid. 2. Uji reliabilitas, suatu pengukur menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi accuratoly dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dikatakan roliabol dapat diandalkan jika dapat dipercaya. Supaya, dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto, 2008:164. Uji ini ditafsirkan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha cukup tinggi berkisar 0,50 – 0,60 dapat ditafsirkan suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut dapat diandalkan. Augusty, 2002:193. 77 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3.6.3. Evaluasi Kriteria Goodness-Of- Fit Pada langkah ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui evaluasi terhadap berbagai kriteria goodnoss-of-fit. Berikut beberapa indeks kesesuaian dan cut-off valuo untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. a. X 2 atau Chi-Square statistik, dimana model dipandang baik atau memuaskan apabila nilai Chi-Square rendah. Semakin kecil nilai X 2 maka model dinyatakan semakin baik dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-of valuo sebesar P 0,05 atau P 0,010. b. RMSEA Tho Root Moan Squaro Error of Approximation yang menunjukkan goodnoss-of-fit yang dapat diharapkan apabila model diestimasi dalam populasi nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya suatu model berdasarkan dogroo of froodom. c. GFI Goodnoss of Fit Indox adalah ukuran non statistikal yang mem- punyai rentang nilai antara 0 poor of-fit sampai 1,0 porfoct of-fit. Nilai yang tinggi dalam indeks tersebut menunjukkan sebuah bottor of-fit. d. AGFI Adjustod Goodnoss of fit Indox adalah ukuran penerimaan yang direkomendasikan apabila mempunyai nilai sama dengan atau lebih be- sar dari 0,90. e. CFI Comparativo Fit Indox adalah ukuran tingkat fit dengan ketentuan apabila mendekati 1,00 maka mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang merekomendasikan adalah CFI 0,95. Untuk lebih 78 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber jelasnya Indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model adalah seperti pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1: Goodness of – Fit Indices Goodness of- fit Index Kriteria X Chi-Squaro Diharapkan rocil Significant Probability ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMINDF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95 Sumber : Ferdinand 2002:61 Keterangan: 1 Chi-squaroy statistics Likohod ratio chi-squaro satistcs merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan antara matrik kovarians populasi dan kovarians sampel. Hal ini sesuai dengan tujuan analisis yaitu untuk mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data atau fit terhadap data. Oleh sebab itu dibutuhkan nilai Chi-squaro yang tidak signifikan, yang menguji hipotesis nol bahwa ostimatod population covarians tidak berbeda. Pengujian SEM nilai Chi-squaro yang rendah menghasilkan sebuah tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak adanya yang signifikan antara matrik kovarians data dan matrik kovarians yang di estimasi. 79 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2 Tho Root Moan Squaro Error of Approximation RMSEA RMSEA merupakan sebuah indeks yang dapat dipergunakan untuk mengkompensasikan Chi-squaro Statistics dalam sampel ukuran besar. Nilai RMSEA menunjukkan Goodnoss of-fit yang dapat diharapkan apabila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan index untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah closo fit dari model tersebut berdasarkan dogroo of froodom. 3 AGFI Adjustod Godnoss of-fit In- dox Fit Indeks dalam hal ini dapat disesuaikan terhadap dogroo of froodom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI memiliki nilai sama dengan satu atau lebih besar dari 0,90. Baik GFI dan AGFI pada dasarnya merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matrik kovarians sampel. Nilai sebesar 0,90 dapat diinter-pretasikan diharapkan yaitu jika ditemukan residual yang besar. 80 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Operasional

4.1.1. Sejarah Singkat Obyek Penelitian

Pada saat ini APBD harus disusun secara riil dan mencerminkan niat Pemerintah Daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah. Selain itu juga untuk memenuhi kehendak masyarakat untuk melakukan perubahan- perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang diselaraskan dengan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam pengalokasian, pengelolaan dan pelaksanaan Anggaran Daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab. Hal ini dapat diupayakan dengan strategi yaitu meningkatkan Pengelolaan Keuangan Daerah melalui penggalian potensi baru, baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi dengan dukungan koordinasi dan proses administrasi yang tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meningkatkan prioritas dan rasionalisasi belanja, melakukan penghematan yang diikuti peningkatan disiplin anggaran dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan anggaran. Sehingga akan terwujud pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabel, hal ini 81 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

6 56 101

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

0 0 12

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Tutik Pebrianti

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2

0 0 23

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

1 1 24

ARTIKEL ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT ABSTRAK - ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH

0 0 22

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PEMERINTAHAN DAN KERJASAMA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Akhmad Fauzi adjie80@gmail.com Program Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung Abstrak - PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWA

0 0 13

PENGARUH KOMPETENSI, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT - repo unpas

0 0 34

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 15