Teori-Teori Motivasi Konsep Motivasi

pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

2.2.2.1. Teori-Teori Motivasi

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran. 1. Teori Motivasi Abraham Maslow 1943-1970 Abraham Maslow 1943;1970 mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Teori hierarki kebutuhan menyatakan bahwa motivasi seseorang didasarkan pada dua anggapan yaitu: a. Kebutuhan seseorang tergantung pada apa yang sudah di milikinya. b. Dilihat dari pentingnya, kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan yang di gambarkan dalam bentuk hierarki. Aktualisasi diri Penghargaan Sosial Keamanan Fisiologikal 35 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Lima tingkat kebutuhan dalam hierarki maslow tersebut diatas adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan fisiologikal Berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan utama, dasar dan esensial yang harus dipenuhi oleh tiap manusia untuk mempertahankan diri sebagai makhluk, kebutuhan ini mencakup misalnya udara, makan dan minum, pakaian, tempat tinggal atau papan, istirahat, p emenuhan seksual. Faktor- faktor khusus yang harus diperhatikan oleh orang mencakup misalnya: Pengkondisian udara dan cahaya, Gaji dan upah, sama atau lebih besar dibanding upah minimal regional, kafetaria penyediaan makanan dan minuman, kondisi kerja. Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologikal tidak terpenuhi maka mereka akan lebih terasa dibandingkan dengan kebutuhan lainya. Maka lebih dikatakan bahwa seseorang individu, yang tidak memiliki apa-apa dalam kehidupan mungkin sekali akan termotivasi oleh kebutuhan fisiolog i kal. b. Kebutuhan Akan Keamanan Apabila kebutuhan fisiologikal cukup dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan berikut yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi kebutuhan manusia. Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam arti keamanan fisik akan tetapi keamanan psikologi dan perlakuan adil dalam pekerjaan atau jabatan seseorang. 36 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri, ancaman atau gangguan dari luar. Kebutuhan ini mencakup misalnya: keamanan, keselamatan, kesehatan, perlindungan, kompetensi, stabilitas. Faktor- faktor khusus yang harus diperhatikan oleh orang mencakup misalnya keselamatan kerja, kesejahteraan, peningkatan gaji dan upah, kondisi kerja. c. Kebutuhan Sosial Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi bagian dari kelompok, mencintai dan dicintai orang lain dan bersahabat. Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak seorangpun manusia ingin hidup menyendiri ditempat terpencil. Karena manusia adalah makhluk sosial sudah jelas menginginkan kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari empat kelompok yaitu: Kebutuhan sebagai anggota suatu kelompok atau rasa diterima dalam kelompoknya 1. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting 2. Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorangpun menyenangi kegagalan 3. Kebutuhan akan rasa ikut serta d. Kebutuhan akan penghargaan 37 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kebutuhan ini berkaitan dengan keinginan manusia, untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan ingin punya status, pengakuan serta penghargaan prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Prestasi dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakansebagai simbol status. Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain, mencakup misalnya: penghargaan, pengakuan, s tatus, prestise, kekuasaan dan, perasaan dapat menyelesaikan sesuatu. Faktor-faktor khusus yang harus diperhatikan oleh organisasi mencakup misalnya: gelar nama , tugas, kreatifitas, kemajuan dalam organisasi, prestise dalam pekerjaan. Keinginan atau hasrat kompetitif untuk menonjol, untuk melampaui prestasi orang lain lebih dikatakan merupakan sebuah sifat universal manusia. Kebutuhan pokok akan penghargaan ini, apabila dimanfaatkan secara tepat dapat menyebabkan timbulnya kinerja keorganisasian yang luar biasa. Kebutuhan akan penghargaan ini jarang sekali terpenuhi secara sempurna bahkan kita dapat mengatakan bahwa mereka kiranya tidak pernah terpuaskan. e. Kebutuhan untuk Aktualisasi Diri Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya tiap orang ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan yang sulit 38 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dicapai orang lain. Faktor-faktor khusus yang harus diperhatikan oleh organisasi mencakup misalnya: tugas yang menantang, kreatifitas, kemajuan dalam organisasi, Prestai dalam pekerjaan. Maslow mengatakan bahwa lima kebutuhan tersebut secara hierarki dari tingkat yang sangat dasar hingga tingkat yang tinggi. Artinya bila kebutuhan tingkat dasar telah terpenuhi barulah seseorang akan memenuhi kebutuhan pada tingkat diatasnya yang lebih tinggi dan seterusnya yang mengarah pada kebutuhan tingkat tinggi. Jika suatu tingkatan kebutuhan belum terpenuhi maka motiv bekerja seseorang ditunjukan untuk memenuhi tingkatan kebutuhan tersebut dan kebutuha pada tingkat yang lebih tinggi belum menimbulkan motivasi. Lima kebutuhan yang tersusun secara hierarki tersebut dibedakan menjadi dua kelompok tipe kebutuhan yaitu: kebutuhan tingkat rendah lower order needs yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial dan kebutuhan tingkat tinggi higher order needs yang terdiri atas kebutuhan pengakuan dan aktualisasi diri. Perbedaan dari kedua tingkat kebutuhan ini adalah kebutuhan tingkat rendah merupakan kebutuhan yang dipuaskan secara eksternal satisfiod oxtornally sedangkan kebutuhan tingkat tinggi merupakan kebutuhan yang dipuaskan secara internal satisfiod intornally. Dengan demikian ada beberapa hal untuk dicatat: pertama, hierarki adalah didasarkan pada kebutuhan noods, bukan keinginan wants. Kedua, mengadakan pada skala menaik artinya jika kebutuhan yang lebih bawah terpenuhi maka individu menemukan kebutuhan pada level diatasnya yang 39 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber belum terpuaskan unsatisfiold. Ketiga, jika individu mengalami hambatan untuk memahami kebutuhan yang lebih tinggi, maka ia akan kembali pada kebutuhan tingkat yang lebih rendah sebagai kompensasi. 2. Teori Motivasi Herzberg 1966 Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor ekstrinsik dan instrinsik yang mempengaruhi seseorang bekerja. Termasuk dalam faktor ekstrinsik hygionos adalah hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan, teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja dan kehidupan pribadi. Sedangkan faktor instrinsik motivator adalah faktor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasaan kerja dan meningkatkan prestasi atau hasil kerja individu. Menurut siswanto 1990:137, motivasi seseorang akan ditentukan motivatornya, yang meliputi: prestasi Achiovomont, penghargaan Rocognition, tantangan Challongo, tanggungjawab Rosponsibility, pengembangan Dovolopmont, keterlibatan Involvomont, dan kesempatan Opportunity. 3. Teori Motivasi Douglas McGregor Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X negative dan teori y positif, Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. 40 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c.Karyawan akan menghindari tanggung jawab. d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja. Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodr at manusia ada 4 teori Y : a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain. b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran. c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab. d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. 4. Teori Motivasi Vroom 1964 Teori dari Vroom 1964 tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: • Ekspektasi harapan keberhasilan pada suatu tugas 41 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber • Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu. • Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan 5. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland 1961, Yang dikemukakan oleh Mc Clelland 1961, menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu: • Need for achievement kebutuhan akan prestasi • Need for afiliation kebutuhan akan hubungan sosialhampir sama dengan soscialneed-nya Maslow • Need for Power dorongan untuk mengatur 6. Clayton Alderfer ERG Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan exsistence, hubungan relatedness, dan pertumbuhan growth. Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada 42 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

2.2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

6 56 101

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

0 0 12

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Tutik Pebrianti

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2

0 0 23

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

1 1 24

ARTIKEL ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT ABSTRAK - ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PRODUKSI DAN INDUSTRI SEKRETARIAT DAERAH

0 0 22

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PEMERINTAHAN DAN KERJASAMA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Akhmad Fauzi adjie80@gmail.com Program Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung Abstrak - PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWA

0 0 13

PENGARUH KOMPETENSI, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT - repo unpas

0 0 34

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 15