Bentuk Rapuh 1. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

  4 4 P P K 0,0056   5 5 P P K 0,0136 5 4 3 2 1 K K K K K F P P P P P P      = 0,0059 + 0,0056 + 0,0060 + 0,0056 + 0,0136 = 0,0367 Jadi probabilitas terjadinya Gupil setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,0367 atau 3,67

4.2.3. Bentuk Rapuh 1.

Penentuan Kecacatan Peristiwa-peristiwa pembentuk terjadinya bentuk Rapuh : Gambar 4.19 Diagram Pohon Kesalahan Bentuk Rapuh. Keterangan : A : Proses leg n turning. Ao : Mutu bahan kurang bagus. A 1 : Proses Produksi baru berjalan. 1 : Bahan baku patah. 2 : Operator kurang teliti. 3 : Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin.

2. Struktur Kecacatan

Bentuk struktur kecacatan dari pohon kesalahan fault tree diagram pada masing-masing jenis cacat yang terjadi dalam proses produksi, agar dapat ditemukan susunan kesalahan yang paling minimal yang dapat menyebabakan terjadinya kecacatan. Berikut ini merupakan pembentukan struktur kecacatan dengan menggunakan pohon kesalahan fault tree diagram dan cut set untuk kejadian bentuk Rapuh. Gambar 4.20 Struktur Kecacatan Bentuk Rapuh. Simbol-simbol huruf pada masing-masing gerbang akan dijelaskan pada tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.12 Keterangan Simbol-Simbol Huruf Dalam Struktur Kecacatan Rapuh Simbol Keterangan a Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan bentuk Rapuh dan penyebabnya. b Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan kejadian proses leg n turning dengan penyebabnya. c Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian mutu bahan kurang bagus dengan penyebabnya. d Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian proses produksi baru berjalan dengan penyebabnya. 1. Gerbang OR : Pemetaan dalam matrik berarah vertikal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara tidak serempak. 2. Gerbang AND : Pemetaan dalam matrik berarah horizontal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara bersama-sama. Setelah gerbang dalam fault tree diagram diberi tanda dengan menggunakan huruf a, b, c dan d maka huruf tersebut dimasukkan ke dalam matrik cut set sesuai dengan prosedur cut set method yang sudah ditetapkan, sehingga bentuk matrik cut set dari fault tree diagram untuk kejadian Rapuh : a b c d Gambar 4.21 Matrik Cut Set dan Minimal Cut Set untuk Rapuh Kejadian Rapuh diturunkan break down melalui gerbang AND yang disimbolkan dengan huruf a menjadi kejadian penyebab kecacatan yaitu proses leg n turning b, kejadian ini dikarenakan mutu bahan kurang bagus c dan proses produksi baru berjalan d digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena kedua penyebab terjadi tidak secara bersamaan melainkan salah satu penyebab terjadi terlebih dahulu. Dimana penyebab kecacatan peda kejadian mutu bahan kurang bagus c di gambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam cut set matrik di gambarkan secara horizontal karena penyebab dasar yaitu bahan baku patah terjadi secara bersamaan. Sedangkan pada penyebab kecacatan pada kejadian proses produksi baru berjalan d digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara horizontal karena kedua penyebab yaitu operator kurang teliti dan operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin dan terjadi secara bersamaan. Hasil minimal cut set digambarkan kembali dalam fault tree diagram 1 d 1 2 3 yang telah disederhanakan yang disebut dengan equivalent fault tree, yang dapat dilihat pada gambar 4.20, agar dapat diketahui secara jelas hasil evaluasi dari fault tree diagram sebelumnya. Dalam equivalent fault tree, akar penyebab 1,2 dan 3 yang membentuk gerbang OR. Gambar 4.22 Equivalent Fault Tree Rapuh Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil minimal cut set maka dapat dianalisa bahwa pembentuk terjadinya Rapuh adalah terdiri dari 1 satu penyebab primer dan 3tiga penyebab dasar akar penyebab. Dimana akar penyebab 1, 2 dan 3 secara tidak bersamaan membentuk terjadinya Rapuh.

3. Perhitungan Probabilitas

Kecacatan a. Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar peyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian bentuk Rapuh dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Hasil probabilitas dari tabel 4.9. Gambar 4.23 Probabilitas Bentuk Rapuh Diketahui : P1 = 0,0083 P2 = 0,0136 P3 = 0,0098 1 P P Ao  = 0,0083 3 2 1 P x P P A  = 0,0001 1 1 A A A A F P x P P P P    = 0,0083 + 0,0001 - 0,0083 x 0,0001 = 0,0083 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian bentuk Rapuh sebesar 0,0083 atau 0,83 .

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi